Wisata Banyuwangi -
Di Banyuwangi banyak terdapat air terjun, sebagian diantaranya
terletak di lokasi yang cukup tersembunyi dan akses jalan yang sangat
menantang. Salah satu air terjun yang terbilang masih baru dikenal dan
lokasinya relatif mudah dijangkau adalah air terjun yang terdapat di Dusun
Kampung Anyar, Desa Taman Suruh, Kecamatan Glagah. Di sini, pengunjung akan
menikmati tiga air terjun sekaligus di satu tempat. Ibaratnya air terjun three
in one. Ini menjadi kelebihan dari air terjun di Kampung Anyar.
|
Air terjun Kampung Anyar. |
Tiga air terjun tersebut berada di satu lokasi dan posisinya sangat berdekatan, sehingga ada yang
menyebutnya Air Terjun Bersaudara atau Air Terjun Kembar, tapi ada juga yang
menyebutnya sebagai Air Terjun Jagir, Air Terjun Kampung Anyar, Air Terjun Sumber Pawon bahkan Air Terjun Bidadari.
Ketiganya berasal dari mata air langsung, bukan dari aliran sungai. Bahkan tidak tanggung-tanggung, bukan hanya satu tapi dari tiga mata air yang muncul dari tebing yang berada di
baliknya, yaitu Sumber Jagir, Sumber Pawon, dan Sumber Buyut Ijah.
Dari ketiga air terjun tersebut, yang paling menarik perhatian pengunjung adalah air terjun yang berasal dari mata air sumber Pawon. Pawon artinya dapur. Disebut begitu karena letak mata air ini tepat berada dibelakang dapur rumah penduduk.
|
Air terjun three in one, tiga air terjun dalam satu lokasi. |
Air terjun ini bisa dibilang paling indah karena aliran airnya melebar, sehingga terlihat ada dua atau tiga air terjun sekaligus di satu titik. Tak heran air terjun ini menjadi pusat perhatian pengunjung. Sebagian besar pengunjung banyak menghabiskan waktu untuk mandi, berenang atau sekedar berselfi ria di sini. Jangan kuatir soal pakaian basah, di lokasi air terjun Kampung Anyar ini terdapat fasilitas tempat ganti dan WC umum yang cukup representatif. Sedangkan kalau selepas bermain, perut merasa keroncongan, banyak penjual makanan di sana dan harganya relatif murah.
|
Air terjun utama di Kampung Anyar yang berasal dari mata air sumber Pawon.(sumber:Google.com) |
Tingginya sumber dan terjalnya cadas tebing, membuat suara air yang
mengalir dari ketinggian sekitar 50 meter tersebut serasa menggerojok keras.
Kita juga bisa menikmati sensasi airnya yang jernih dan segar di bawah air
terjun. Menurut warga sekitar, air yang mengalir di aliran sungai tersebut
mampu menyembuhkan segala macam penyakit. Benar tidaknya tergantung dari anda
sendiri yang menilai.
|
Banyak pengunjung berenang di kolam dibawah air terjun (sumber: Google.com) |
|
Ada aliran sungai kecil dibawah air terjun. |
|
Jembatan menuju air terjun. |
Selain kedua air terjun tadi, sekitar 300 meter ke arah barat, masih ada satu lagi air terjun yang tidak kalah eksotiknya. Masyarakat sekitar menyebutnya Air Terjun Ketegan . Untuk mencapainya, dari air terjun Bersaudara langsung menyusuri aliran sungai menuju ke arah hulu. Harus hati-hati sewaktu menyeberangi sungai, karena arusnya cukup deras. Air Terjun Kategan ini bukan berasal dari sumber mata air, melainkan aliran dari Sungai Kalibendo, sehingga debit air yang dialirkan cukup deras. Dan ketinggiannya pun lebih tinggi dari Air Terjun Bersaudara tadi.
|
Air terjun Kethegan |
|
Air terjun Kethegan saat debit airnya berkurang. |
Jika pada air terjun pertama dan kedua, pengunjung bisa melihat air terjun dari dekat, karena airnya memang tidak terlalu deras, atau bisa juga mandi dan berenang karena arusnya tenang dan dangkal. Tidak demikian dengan di Air Terjun Kethegan. Di sini pengunjung terutama anak-anak jarang yang bermain dibawahnya. Mungkin ngeri melihat ketinggian air terjunnya. Biasanya pengunjung hanya nyemplung kaki sebentar untuk pose foto.
|
Pemandangan di sekitar air terjun Kethegan. |
Untuk menuju ke lokasi Air Terjun
Ketegan ini cukup menguras keringat. Jalan yang dilewati cukup susah, kita
harus menyusuri semak dan pohon yang sangat rimbun. Namun tidak perlu khawatir,
karena kita tidak perlu membutuhkan waktu lama untuk mencapai lokasi tersebut.
Ditambah jernihnya air dan rimbunnya dedaunan yang teduh akan melupakan rasa
letih kita.
|
Perjalanan menuju air terjun Kethegan. |
|
Panorama tebing di jalan setapak menuju air terjun Kethegan. |
Selain keindahan air terjun, potensi yang masih bisa
dinikmati di Kampung Anyar adalah tebing
batu. Tebing dengan kemiringan 90 derajat itu memiliki bentuk yang unik. Tonjolan-tonjolan
batu prisma menyerupai serpihan intan. Tebing ini cukup menarik bagi penggila
olahraga ekstrem. Ketinggiannya cukup menantang untuk dijadikan tempat
melakukan kegiatan rappelling.
Awalnya kondisi tebing itu tertutup akar-akaran yang
besarnya mencapai lengan orang dewasa. Nyaris tidak ada orang yang
percaya jika di balik belukar dedaunan itu ada bebatuan yang
cukup indah. Lalu waktu setempat berinisiatif untuk
membersihkan tebing itu dari semak belukar. Dan ini membutuhkan kerja
ekstra, mengingat kemiringan tebing mencapai 90 derajat.
Kini, setelah
dibersihkan, gradasi pemandanganpun semakin terlihat bagus dan elok. Jika
dilihat dari jalan desa, tekstur tebing berupa batu menyerupai
serpihan patahan berlian itu tampak mengkilap. Meski telah melakukan
upaya pengembangan secara mandiri, masyarakat berharap kepada pihak
berwenang agar membantu menguatkan potensi yang ada tersebut.
AKSES MENUJU AIR TERJUN KAMPUNG ANYAR
Letak Air Terjun Bersaudara ini tak jauh dari Perkebunan Kalibendo. Mungkin banyak
orang yang pernah melewati, namun tidak menyadari keberadaannya. Belum banyak yang
mengetahui jika kawasan Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah ini
menyimpan potensi wisata alam yang tidak kalah bagus dengan objek
wisata lainnya.
Letak Air Terjun Bersaudara tidak jauh dari pusat Kota
Banyuwangi, jaraknya sekitar 15km saja. Untuk bisa sampai di Kampung Anyar
hanya butuh waktu sekitar 15-20 menit dengan perjalanan menggunakan kendaraan
bermotor. Akses jalan cukup mudah, dari perlimaan Kota Banyuwangi kita belok
kiri, selanjutnya mengikuti petunjuk arah jalan menuju Kali Bendo. Letak air terjun ini sekitar 1KM sebelah timur Kalibendo.
Selain kondisi jalan yang bagus, lokasinya yang berada
di tepi jalan memudahkan untuk dijangkau. Begitu memasuki desa ini,
pandangan kita akan dihadapkan dengan pepohonan dan sawah di sebelah
kanan jalan. Dibatasi oleh tebing jurang yang di bawahnya
mengalir sungai dengan air cukup jernih
Diantara
tebing itulah, terdapat tiga air terjun yang jarak ketiganya hanya beberapa
meter saja. Tingginya sumber dan terjalnya cadas tebing membuat suara air
menggerojog keras. Udara di sekitarnya pun terasa dingin oleh buih yang
beterbangan terbawa angin.
Untuk
masuk ke tempat air terjun kita tidak dipungut biaya, hanya membayar biaya
parkir kendaraan sebesar Rp 3.000,- untuk sepeda motor, dan Rp 5.000,- untuk mobil.
Untuk mencapai lokasi air terjun ternyata ada dua jalur masuk yang bisa dipilih, tergantung tempat parkir kendaraan Anda lebih dekat dengan jalur mana. Agar mendapat pengalaman yang lebih mengesankan, sebaiknya Anda datang dan pulang lewat jalur yang berbeda.
Pintu masuk pertama, jika Anda datang dari arah kota Banyuwangi, maka Anda akan menemukan jalan masuk ke air terjun berupa anak tangga dari pipa besi berwarna biru yang cukup kokoh. Mayoritas pengunjung masuk lewat jalur ini, mungkin karena ini jalur pertama yang paling dekat dengan tempat parkir yang Anda jumpai saat memasuki kawasan Kampung Anyar.
|
Anak tangga menuju ke air terjun. |
|
Setelah menuruni beberapa anak tangga, pengunjung akan melihat sebuah Mushola. |
|
Diakhir anak tangga pengunjung akan dihadang aliran sungai yang berasal dari air terjun Kampung Anyar. Ada sebuah jembatan bambu untuk melintasi sungai tersebut. |
Sedangkan jika masuk lewat jalur kedua, untuk mencapai lokasi air terjun, dari tempat parkir kendaraan pengunjung harus berjalan kaki menuruni puluhan anak tangga dari tanah dan dibatasi potongan bambu, menyusuri jalan diantara rimbunan semak dan pohon. Kemudian Anda akan menemukan jalan persimpangan, ke kiri dan ke kanan dengan tanda anak panah. Panah arah ke kanan berarti menunjukkan arah menuju air terjun kembar pertama dan kedua (kebetulan posisinys bersebelahan), sedangkan panah kearah kiri berarti menunjukkan arah menuju air terjun ketiga (Air terjun Kethegan).
|
Petunjuk arah ke air terjun pada jalur masuk kedua. |
Selama memasuki area air
terjun, kita sebaiknya bisa ikut menjaga kebersihan lokasi, dengan tidak membuang sampah sembarangan dan
berkata-kata kotor. Wisata air terjun ini ditutup jam setengah lima sore.
Liputannya bagus, lengkap dengan foto, sayang tidak disebutkan kearah mana (utara, selatan, barat, timur) dari Banyuwangi.
BalasHapusWaktu kecil sering kesini. Biasanya habis dari pemandian taman suruh. Tapi kenal nya dengan nama air terjun kalibendo.
BalasHapus