City Tour Banyuwangi - Berwisata ke Banyuwangi jangan hanya terpaku dengan destinasi wisata yang sudah mainstream, seperti Kawah Ijen, Pulau Merah, Bangsring Underwater, De Djawatan dan lain-lain. Banyak juga kok tempat-tempat asyik di dalam kota Banyuwangi yang mudah dijangkau dan menarik buat kamu kunjungi.
Terlebih buat kamu yang nginepnya di hotel atau homestay seputar kota, tentunya lebih memiliki kesempatan, terutama pada malam hari, untuk menikmati suasana kota Banyuwangi.
Namanya juga city tour, artinya berkeliling sebatas tempat-tempat yang berada di seputaran wilayah dalam kota Banyuwangi.
Yuk intip jujugan city tour Banyuwangi berikut ini yang bisa kamu pilih untuk dijelajahi.
Destinasi City Tour Banyuwangi
MASJID MUHAMMAD CHENG HOO
Masjid (Instagram @rysa_destiana) |
Buat kamu yang datang ke Banyuwangi melalui Bandara Banyuwangi, dalam perjalanan menuju kota Banyuwangi akan melewati lokasi Masjid Mohammad Cheng Ho.
Bangunan Masjid Muhammad Cheng Hoo ini mengusung arsitektur
mirip sebuah kelenteng, beratap 5 tingkat berbentuk seperti sebuah pagoda.
Uniknya, Masjid Muhammad Cheng Hoo ini dibuat seperti sebuah
pendopo yang tidak memiliki pintu masuk, bagian selatan, utara dan timur tanpa
dinding. Kecuali sisi kiblat dibuat tembok yang membentang dari utara ke
selatan, dengan tempat imaman (mihrab) dibagian tengah-tengahnya.
Dengan luas bangunan sekitar 28 x 26 meter, masjid ini diklaim
menjadi Masjid Cheng Hoo terbesar di Indonesia.
Dan yang tak kalah menarik, didalam komplek tersebut juga
terdapat pondok pesantren yang diberi nama “Adz-Dzikra Muhammad Cheng Hoo” seluas
2 hektar. Dan ini menjadi yang pertama dan satu-satunya pesantren Cheng Hoo di
Indonesia.
Dari jalan raya jaraknya hanya 600 meter saja. Layak jadi jujugan, khususnya bagi kaum Muslim.
Lokasi Masjid Muhammad Cheng Hoo :
Jl. Sutawijaya no. 186, Kel. Sumberejo, Kec. Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi.
TERMINAL PARIWISATA TERPADU
Terminal Pariwisata Banyuwangi (Instagram @harimaryoofficial) |
Terminal Pariwisata Terpadu Banyuwangi merupakan tempat multi fungsi. Bangunan 4 lantai yang berada persis di sebelah barat Hotel Santika Banyuwangi ini ibarat sebuah pasar wisata yang mengusung konsep one stop service pariwisata.
Pendeknya, semua yang berkaitan dengan pariwisata ada di pasar ini. Mulai pusat oleh-oleh, transportasi, penginapan, ruang kreatif, hingga kuliner.
Secara berkala di pasar wisata ini digelar pertunjukan seni dan budaya. Juga beberapa even Banyuwangi Festival mengambil tempat di sini.
Lokasi Terminal Pariwisata Terpadu Banyuwangi sangat strategis dan mudah dijangkau, mengingat letaknya persis di pinggir jalan raya Banyuwangi-Rogojampi. Wisatawan dari arah Bandara Banyuwangi akan melewati dan melihatnya sebelum memasuki area kota Banyuwangi.
PENDOPO SABHA SWAGATHA BLAMBANGAN
Bagian belakang pendopo Sabha Swagatha Blambangan sangat asri dan nyaman. |
Tempat yang paling direkomendasikan untuk city tour buat kamu adalah mengunjungi pendopo Kabupaten Banyuwangi. Mengapa? Karena ini tempat yang istimewa dan beda banget dengan pendopo yang ada di kabupaten lain.
Semua tamu resmi Pemkab Banyuwangi pasti diajak atau dijamu oleh bupati di Sabha Swagatha Blambangan, nama resmi pendopo Kabupaten Banyuwangi. Tempat ini pernah dipakai Kedubes AS untuk menggelar perayaan Thanks Giving pada tahun 2014 lo.
Bisa jadi ini satu-satunya pendopo di Indonesia yang memiliki homestay yang unik, bentuknya mirip bunker, karena dibawah tanah! Penasaran khan?
Pendopo ini merupakan kediaman resmi bupati Banyuwangi. Namun dibuka juga untuk kunjungan wisatawan, dengan catatan, pada waktu itu tidak sedang ada kegiatan resmi Kabupaten.
Kalau kamu mau berkunjung, harus lapor dulu pada petugas yang berjaga di pintu gerbang. Nanti akan diinfokan apakah saat ini bisa dilakukan kunjungan untuk wisatawan atau tidak.
Oya, tidak ada tarif masuk untuk city tour ke pendopo Banyuwangi, alias free. Pimpinan rombongan hanya perlu melaporkan jumlah orang yang ikut dan dicatat datanya.
Demi kesopanan, bagi anggota tour yang kebetulan saat ini memakai celana/rok pendek, nanti akan dipinjami kain batik khas Banyuwangi sebagai penutup. Dipinjami lo ya, pulangnya akan diminta lagi.
Selama kunjungan ke pendopo Sabha Swagatha Blambangan, ada petugas yang menemani sekaligus menjadi tour guide yang akan menjelaskan perihal sejarah pendopo. Sekedar ucapan terima kasih, tak ada salahnya rombonganmu memberi tips untuk sang guide sebelum pulang.
Oya, di sekitar pendopo juga terdapat beberapa destinasi yang lokasinya sangat berdekatan, yang bisa sekaligus kamu kunjungi saat ke pendopo. Ini alasannya mengapa kamu wajib ke sini.
TAMAN SRITANJUNG
Suasana Taman Sritanjung di malam hari (Instagram @dwisudiarso) |
Taman Sritanjung itu letaknya persis di depan pendopo Sabha Swagatha Blambangan. Jadi bisa kamu kunjungi dalam sekali jalan. Dan ini adalah sebuah taman yang cantik, bahkan pada malam hari sekalipun.
Taman ini memiliki koleksi aneka tanaman, spot foto cantik, mini amphiteater, dan dilengkapi kehadiran sebuah air mancur di tengahnya. Taman ini dilengkapi jalur tracking yang tertata rapi untuk pengunjung dan trotoar yang lebar di sekelilingnya.
Taman cantik ini sudah menjadi ikon dan sekaligus jujugan warga Banyuwangi untuk bersantai, rekreasi keluarga maupun berolahraga ringan. Di malam hari taman ini juga jadi tempat favorit warga untuk menikmati suasana malam dengan panorama lampu warna-warni yang menarik. Pengunjung juga dimanjakan dengan banyaknya tempat duduk di berbagai titik taman.
Kebersihan taman Sritanjung terjaga baik dan ketertiban taman juga menjadi nilai tambah. Kendaraan pengunjung baik roda dua maupun empat wajib diparkir di tempat tersendiri, tidak boleh seenaknya berhenti di sembarang titik.
Untuk menikmati Taman Sritanjung, pengunjung tidak dikenakan tiket masuk, kecuali hanya tarif parkir resmi. Sistem parkirnya juga sudah digital lo. Bisa dikatakan, keamanan dan kenyamanan berada di Taman Sritanjung sangat terjaga.
Tak jauh dari area parkir, terdapat deretan kios makanan yang menjajakan aneka makanan dan minuman khas Banyuwangi.
Selain itu yang tak kalah menarik, di seberang jalan taman ini juga terdapat penginapan murah, Dormitory Tourism Banyuwangi, milik Pemkab Banyuwangi yang cocok untuk para backpacker.
Nah, salah satu keunikan Taman Sritanjung, letak toiletnya sangat tidak mainstream. Jika biasanya toilet di tempat publik umumnya letaknya di pojokan, toilet di taman Sritanjung lokasinya memang agak tersembunyi. Yang tidak jeli, mungkin sudah berpikir taman ini tidak ada fasilitas toiletnya, padahal ada.
Lokasi toilet Taman Sritanjung itu berada di bawah tanah lo. Pasti penasaran khan?
MASJID AGUNG BAITURRAHMAN
Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi (via Instagram @masjidagungbwi) |
Masih di seputar Taman Sritanjung, jika waktunya menunaikan ibadah sholat bagi kaum Muslim, tidak usah bingung, tinggal nyeberang jalan saja. Ada Masjid Agung Baiturrahman yang berdiri dengan megahya.
Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi ini persis di depan atau diseberang barat lokasi Taman Sritanjung. Ini adalah masjid terbesar dan kebanggaan masyarakat Banyuwangi.
Cikal bakal masjid ini mulai berdiri sejak 7 Desember 1773, didasarkan pada surat wakaf dari keluarga besar Mas Alit atau Raden Tumenggung Wiraguna I, yang juga Bupati pertama Banyuwangi.
Sejak berdirinya masjid ini telah mengalami 4 kali renovasi, pada tahun 1844, 1971, 1990 dan 2005.
Masjid Baiturrahman Banyuwangi terdiri dua lantai dan memiliki 11 kubah. Yang unik, ada 2 buah kubah geser yang terletak di serambi utara dan selatan.
Dua buah kubah tersebut bisa digeser – membuka dan menutup - secara otomatis sebagai ventilasi udara alami. Saat terbuka sirkulasi udara didalam ruangan bisa terjaga dan pemandangan langit yang indah bisa terlihat dari dalam masjid.
KAWITAN (Kampung Wisata Temenggungan)
Wisata heritage dan sejarah Kampong Temenggungan (via Instagram @kampongwisatatemenggungan) |
Meskipun disebut Kampung sesungguhnya tempat ini statusnya sebuah Kelurahan. Namun wilayahnya relatif kecil, sehingga oleh warganya sering disebut kampung, Kampong Temenggungan. Letaknya pun di pusat kota, bahkan Gapura masuknya persis di sisi timur Pendopo Kabupaten Banyuwangi.
Temenggungan merupakan kawasan bersejarah di Banyuwangi. Disinilah perkampungan pertama di kota Banyuwangi dibangun, bersamaan dengan kepindahan ibukota pemerintahan Banyuwangi kala itu dari Ulupampang ke wilayah yang saat ini menjadi kota Banyuwangi.
Dulunya Pendopo Kabupaten Banyuwangi merupakan keraton Kadipaten Blambangan, sedangkan Kampung Temenggungan merupakan area pendukung sebagai tempat bermukimnya para pejabat pemerintahan maupun pengurus pendopo kadipaten.
Tak heran, hingga sekarang masih banyak dijumpai bangunan-bangunan kuno di kampung Temenggungan. Seperti rumah tradisional kuno berarsitektur jawa Mataraman, Jawa-Osing hingga rumah “Jengki”, yaitu model rumah Belanda dalam ukuran yang lebih kecil yang banyak dibangun sekitar tahun 40-50an.
Pengunjung Kampung Temenggungan juga bisa melihat rumah Bupati ke-5 Banyuwangi, Pringgokusumo, yang masih berdiri tegak.
Disini juga terdapat sebuah sumur keramat yang bernama Situs Sumur Sritanjung yang banyak diyakini sebagai tempat jatuhnya Sritanjung dalam Legenda Banyuwangi. Di hari tertentu, sumur tersebut menyebarkan aroma wangi.
Sejak era tahun 1950-an, Temenggungan sudah dikenal sebagai sentra industri batik Banyuwangi, hingga saat ini pun masih diakui sebagai salah satu kampung batik di Banyuwangi. Disini pengunjung bisa mengikuti paket belajar membatik.
Sejak dulu pun kampung Temenggungan banyak dihuni para seniman musik tradisional yang handal. Jiwa seni ini tetap terjaga dan diturunkan ke generasi selanjutnya. Ada banyak kelompok seni di kampung ini. Disela-sela waktu senggang sering terlihat anak-anak sampai orang tua yang memainkan alat musik tradisional.
Potensi seni kampung ini pernah diangkat lewat Festival Kampong Temenggungan pada 2015 lalu, yang menampikan kolaborasi musik etnik antara musisi lokal, nusantara dan mancanegara.
Karena itu julukan sebagai destinasi wisata heritage dan kampung seniman layak disematkan. Warga pun bangga menyebut kampungnya sebagai Kawitan, akronim dari Kampong Wisata Temenggungan.
Kolaborasi spontasnitas Trie Utama dengan seniman musik
Kampung Temenggungan-Banyuwangi.
SUNGAI KALILO
Sungai Kalilo dengan latar Jembatan Loh Kanti, ada kisah kesetiaan seorang wanita dibalik penamaannya (via @yayangardila) |
Sungai Kalilo dapat menjadi destinasi city tour Banyuwangi selanjutnya. Lokasinya tidak jauh dari Masjid Agung
Baiturrahman, cukup menyeberang jalan sejauh kurang dari 300 meter sudah sampai di jembatan Kalilo.
Sungai
Kalilo merupakan salah satu sungai yang mengalir di tengah kota Banyuwangi. Kalilo
sendiri nama sebenarnya adalah Kali Elo (Sungai Elo).
Dulu, Kalilo
adalah sungai penting yang banyak dilayari perahu nelayan. Di sepanjang sungai
tersebut banyak tumbuh tanaman Elo, yang saat ini sudah tidak ada lagi
jejaknya. Sehingga sungai tersebut dikenal sebagai Sungai Elo, lama-lama
berubah pengucapannya menjadi Kali Lo atau Kalilo.
Sejak 2016
lalu, sungai ini direvitalisasi. Bantaran sungai beserta bangunan dan dinding rumah
di kanan kiri sungai dicat warna-warni, sehingga kemudian dikenal sebagai
kampung warna-warni Banyuwangi.
Diatas
sungai dibangun 2 buah jembatan, selain sebagai penghubung juga menjadi lokasi
favorit berswa foto.
Jembatan
pertama yang letaknya dekat jalan raya terdapat tulisan “Kalilo Banyuwangi”.
Sedangkan jembatan yang lebih kedalam bertuliskan “Loh Kanti”.
Nama Loh
Kanti terkait dengan kisah masa lalu tentang seorang wanita yang setia menantikan
pujaan hati dari medan perang.
Tetap
menunggu meski tanpa kepastian. Duh ternyata ada sad story ya dibalik penamaan jembatan Loh Kanti.
TAMAN BLAMBANGAN
Tak jauh dari Taman Sritanjung, hanya dipisahkan jarak sekitar 100 M, kamu bisa mencapai Taman Blambangan yang memiliki sejarah panjang berkaitan awal mula berdirinya kota Banyuwangi.
Berbeda dengan Taman Sritanjung yang dipenuhi tumbuhan dan tanaman bunga yang cocok untuk bersantai, foto cantik atau sekedar cuci mata, Taman Blambangan memiliki area lebih luas seperti layaknya sebuah alun-alun di berbagai kota di Pulau Jawa.
Taman Blambangan merupakan taman multi fungsi. Pada hari-hari biasa banyak digunakan untuk aktivitas warga berjalan santai atau jogging mengelilingi areal taman yang diteduhi pepohonan rindang. Berbagai sarana olahraga juga tersedia disini, seperti lapangan basket dan track sepatu roda.
Lokasi yang strategis dan luas membuat taman ini Sering juga dipakai untuk melakukan upacara bendera pada hari-hari besar maupun menggelar berbagai event festival di Banyuwangi.
Di bagian barat Taman Blambangan terdapat Gesibu (gedung seni dan budaya) yang dilengkapi tribun penonton. Gedung ini berfungsi sebagai gelanggang olahraga sekaligus tempat pertunjukan seni dan budaya di kota Banyuwangi.
Di sekitar Taman Blambangan kamu bisa sekalian melipir ke Lorong Bambu instagramable yang lampunya bisa berganti warna dan Asrama Inggrisan yang masih satu lokasi.
ASRAMA INGGRISAN
Asrama Inggrisan Banyuwangi, dalam proses revitalisasi |
Masih di sekitar Taman Blambangan, ada wisata heritage berupa bangunan kuno yang disebut Asrama Inggrisan. Warga lokal Banyuwangi menyebutnya begitu. Letaknya di sebelah barat Taman Blambangan, tinggal menyeberang jalan saja.
Yang menarik, meski sebutannya Asrama Inggrisan namun bangunan bersejarah di bumi Banyuwangi ini bukan Inggris yang membangun, melainkan Belanda. Bangunan ini sudah berdiri sejak abad 17 dan sempat mengalami beberapa renovasi maupun alih fungsi.
Dari awalnya sebuah markas bernama Singodilaga di masa kerajaan Blambangan, menjadi penginapan di masa Inggris berkuasa di Banyuwangi, hingga berfungsi sebagai Kabel Huis alias rumah kabel telegraf di masa kolonial Belanda, dan pernah menjadi markas kempetai di masa pendudukan Jepang.
Dan mungkin banyak yang tidak tahu, Banyuwangi adalah kota pertama di Indonesia yang terhubung kabel telegraf bawah laut dari Darwin Australia ke Banyuwangi yang terhubung langsung ke Singapore hingga seluruh Asia Tenggara.
Di Banyuwangi, stasiun utama kabel telegraf yang dibangun oleh British-Australian telegraph Company pada 1870 itu berada di Asrama Inggrisan. Di sana masih bisa dijumpai bak kontrol dari kabel telegraf bawah laut tersebut.
KELENTENG HOO TONG BIO
Hoo Tong Bio merupakan tempat yang bersejarah sekaligus salah satu cagar budaya di Banyuwangi. Klenteng yang dibangun pada tahun 1784 ini tercatat sebagai tempat peribadatan umat Khonghucu yang tertua di Jawa Timur dan Bali.
Tercatat sebagai satu-satunya bangunan sejarah yang masih utuh di Banyuwangi, namun kebakaran hebat dan misterius di tahun 2014 lalu telah menghapus jejak sejarah itu. Saat ini Klenteng Hoo Tong Bio sudah selesai direnovasi.
Meskipun Hoo Tong Bio merupakan tempat peribadatan umat Khonghucu, namun terbuka bagi siapapun untuk berkunjung atau sekedar mampir untuk berfoto-foto di sekitar bangunan kelenteng.
FOUR FACES BUDDHA
Tak hanya Thailand yang memiliki patung Buddha berwajah 4, di Banyuwangi juga ada lo. Four Faces Buddha Banyuwangi berada dalam komplek Kelenteng Hoo Tong Bio, lokasinya persis di seberangnya.
Four Faces Buddha - Banyuwangi ini memang terinspirasi oleh Erawan Shrine, patung serupa di Thailand, dan bisa disebut sebagai replikanya. Namun berukuran lebih besar dengan tinggi mencapai 4 meter.
Patung Buddha berwajah empat di Banyuwangi didirikan diatas undakan yang memiliki 16 anak tangga dengan atap berbentuk kubah segi empat.
Di bagian depan patung dibuat kolam ikan memanjang dengan air mancur kecil. Di tengah kolam dibangun jembatan penghubung. Di sisi kiri kolam terdapat tulisan besar FOUR FACES BUDDHA dan BANYUWANGI CITY di sisi lain.
PANTAI PULAU SANTEN
Dari Kelenteng Hoo Tong Bio, ke Timur sejauh 800 meter kita akan sampai pada sebuah jembatan kayu. Jembatan sepanjang 100 meter yang terbuat dari kayu ulin ini menjadi penghubung antara daratan kota Banyuwangi dengan kawasan Pulau Santen di seberangnya, terpisahkan oleh sebuah sungai berarus tenang.
Dari pantai yang berpasir hitam Pulau Santen ini terhampar panorama selat bali. Pantai Pulau Santen
merupakan satu lokasi terbaik menikmati sunrise di Banyuwang sekaligus melihat aktivitas nelayan di pagi hari.
STADION DIPONEGORO
Stadion Diponegoro Banyuwangi dengan ornamen ukiran penari Gandrung (via @mustekeph) |
Beberapa stadion bola memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing. Sama halnya dengan Stadion Diponegoro Banyuwangi yang menjadi kebanggaan Larosmania, sebutan bagi pendukung Persewangi.
Stadion yang memiliki kapasitas 15 ribu orang ini dirancang oleh arsitek nasional, Budi Pradono, yang memadukan konsep arsitekur modern dan tradisional. Stadion Diponegoro Banyuwangi ini memiliki sejumlah keunikan, yaitu :
- Atap stadion membentuk seperti kapal karet mirip dengan stadion Allianz Arena di Jerman.
- Dekorasi dinding luar stadion berukiran profil penari Gandrung Banyuwangi dalam berbagai pose.
- Tribun tertutup (utama) justru berada di belakang gawang, bukan disisi panjang lapangan seperti umumnya.
Selain menjadi tempat pertandingan sepakbola, stadion Diponegoro juga sering digunakan untuk kegiatan istighosah maupun event lain. Pada malam hari, gerai makanan-minuman di tempat ini menjadi salah satu jujugan anak muda Banyuwangi.
Sedangkan pada hari Minggu stadion yang posisinya di tengah kota Banyuwangi ini menjadi titik kumpul berbagai komunitas otomotif dan olahraga. Jadi tidak ada salahnya memilih Stadion Diponegoro sebagai salah satu tujuan city tour di Banyuwangi.
OSING DELES
Pusat oleh-oleh Osing Deles Banyuwangi (Foto : muhammadyassin.soepardi) |
Osing Deles merupakan pusat oleh-oleh yang cukup lengkap di Banyuwangi. Berdiri diatas bangunan 2 lantai, Osing Deles sangat menarik untuk dikunjungi. Dengan tampilan eksterior dan interiornya ala-ala vintage, tempat ini selalu ramai baik siang maupun malam.
Dilantai 1 pengunjung dapat berbelanja beragam souvenir untuk oleh-oleh. Mulai dari aneka kaos, baju, topi, kain batik, maupun merchandise khas Banyuwangi. Tersedia juga aneka makanan dan camilan dengan harga terjangkau.
Sedangkan di lantai atas terdapat café dan resto dengan menu yang menggoda lidah. Setiap Sabtu dan momen tertentu pengunjung akan disuguhi live musik dengan penyanyi lokal.
PANTAI BOOM MARINA
Pantai Boom Marina Banyuwangi (via @banyuwangiyachtclub) |
Pantai Boom Marina merupakan pantai cantik dan memiliki sejarah panjang di Banyuwangi. Pantai ini wajib masuk daftar list kunjungan di Banyuwangi.
Sejak direvitalisasi dan ditata ulang pada tahun 2015 oleh BUMN PT Pelindo III, pantai yang semula dikenal sebagai Pantai Boom dikembangkan menjadi pantai marina, dan namanya pun menjadi Pantai Boom Marina Banyuwangi.
Dibawah pengelolaan PT Pelindo III berbagai fasilitas dan prasarana penunjang dibangun untuk mendukung keberadaan Pantai Boom Marina sebagai pantai marina yang bisa melayani berbagai kebutuhan kapal pesiar. Diantaranya dermaga apung untuk bersandar kapal pesiar dan restoran Banyuwangi International Yacht Club.
Beberapa spot yang menarik di pantai Boom Marina Banyuwangi adalah causeway (jembatan lintas), gedung tua bersejarah, trek khusus sepeda, gedung tua bersejarah, penangkaran telur penyu, pantai yang berair tenang, dan tentu saja pantai Boom yang posisinya berhadapan langsung dengan Pulau Bali di seberangnya.
Saat ini Pantai Boom Marina berubah menjadi pantai yang cantik dengan fasilitas yang memadai sangat cocok untuk kunjungan city tour Banyuwangi bagi seluruh keluarga. Kapan pun kamu bisa kesini, dari pagi hingga malam hari.
PANTAI CACALAN
Bermain kano di rawa Pantai Cacalan |
Pantai lain yang bisa dipilih sebagai jujugan yang masih berada di seputaran kota Banyuwangi adalah Pantai Cacalan. Dari pusat kota hanya berjarak sekitar 5 KM, mengarah ke Pelabuhan Ketapang.
Pantai ini memiliki panorama laut yang langsung menghadap Pulau Bali. Arusnya terbilang cukup kuat dengan kedalaman air cukup dalam, sehingga ada larangan bagi pengunjung untuk berenang. Namun pengunjung masih bisa bermain air di sepanjang garis pantainya, terutama saat air surut.
Disini juga terdapat muara sungai yang membentuk rawa. Oleh Pokdarwis setempat kemudian dikembangkan menjadi area bermain kano, dengan pondok bambu untuk bersantai di sekelilingnya.
Pantai Cacalan sangat rekomended sebagai tujuan city tour Banyuwangi, karena kapan pun kamu bisa mengunjunginya, mulai dari pagi hingga malam hari. Kebersihan dan keamanan tempat ini terjaga.
Itulah rangkaian 16 tempat terpilih yang bisa kamu jadikan sebagai destinasi city tour Banyuwangi yang menarik untuk dijelajahi. Meski lokasinya di sekitar kota Banyuwangi, tapi tidak akan selesai dijelajahi dalam sehari. Jadi pilih beberapa destinasi yang paling ingin dikunjungi.
Kalau kamu tertarik yang mana?
0 komentar:
Posting Komentar