Wajah baru Agrowisata Taman Suruh Banyuwangi |
Menyusul diberlakukannya era kebiasaan baru di Indonesia, Kabupaten Banyuwangi sudah mulai membuka beberapa destinasi wisata yang dinilai tidak beresiko tinggi. Salah satunya Agrowisata Taman Suruh yang terletak di Desa Taman Suruh, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi sejak bulan Juli 2020.
Sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati antara Pemkab Banyuwangi dan para pengelola tempat wisata, pembukaan wisata agro Taman Suruh pun dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat.
Meskipun demikian, pengunjung tetap dapat mendapatkan kebebasan menjelajahi dan menikmati keindahan tempat wisata ini. Seperti apa wajah Agrowisata Taman suruh di masa diberlakukannya kebiasaan baru ini? Cekidot.
Agrowisata Taman Suruh dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan yang baik. Seperti dipujikan oleh Presiden Jokowi, Kabupaten Banyuwangi paling siap new normal pariwisata. Meskipun begitu, Pemkab Banyuwangi tidak gegabah terburu-buru memberi ijin pembukaan wisata di Banyuwangi. Taman Suruh termasuk yang siap dan merupakan wisata alam yang tidak beresiko tinggi.
Pengunjung wajib mencuci tangan dan dicek suhu badan saat memasuki area Agrowisata Taman Suruh. |
Ketika memasuki pintu masuk kawasan wisata ini, setiap pengunjung akan dicek suhu tubuhnya oleh petugas yang berjaga. Selanjutnya pengunjung diminta cuci tangan di wastafel unik berbentuk pohon yang airnya terus mengucur sendiri. Jadi pengunjung tidak perlu buka kran, selain praktis juga lebih higienis.
Panorama pertama yang terlihat setelah memasuki pintu masuk Agrowisata Taman Suruh. |
Agrowisata Taman Suruh diresmikan setahun lalu bertepatan dengan pelaksaan Banyuwangi Agro Expo 2019. Setelah event tersebut berakhir, maka lokasinya pun dikembangkan menjadi destinasi wisata baru. Meskipun sempat vakum beberapa bulan karena pandemi Covid-19, akhirnya Agrowisata Taman Suruh kembali dibuka Juni 2020.
Seger khan kalau lihat pemandangan warna-warni seperti ini? |
Di banyak tempat terpampang banner yang mengingatkan pentingnya pengunjung mematuhi protokol kesehatan. Seperti memakai masker, cuci tangan sebelum masuk dan setelah keluar dari lokasi taman. Juga himbauan jaga jarak antar pengunjung.
Bahkan secara berkala akan ada pengumuman agar pengunjung mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Tidak tanggung-tanggung, informasi tersebut disampaikan bergantian dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Osing dan Inggris.
Banyak perubahan yang dilakukan pihak pengelola terhadap wisata berkonsep agrotourism ini. Yang paling mencolok adalah diperbanyaknya spot selfie dengan latar aneka bunga.
Agrowisata Taman Suruh awalnya berupa lahan tandus milik Pemkab Banyuwangi seluas 12 hektare di kaki Gunung Ijen, berhasil disulap menjadi produktif berkat upaya keras penyuluh pertanian setempat. Kini di lokasi tersebut dihiasi aneka bunga hias yang berkembang menjadi spot foto instagramable yang banyak diburu pengunjung.
Spot instagramable di Agrowisata Taman Suruh favorit pengunjung. |
Hamparan bunga yang luas, banyak diburu sebagai spot selfie. |
Seperti kakak yang ini nih ... |
Tak kecuali kakak ini, pasti kamu juga khan. |
Selain itu di Agrowisata Taman Suruh terdapat wahana yang menampilkan beragam hasil pertanian Banyuwangi, seperti padi hitam, sayur organik dan beragam buah yang ditata secara apik dalam petak-petak terpisah, sehingga menghasilkan pemandangan yang cantik.
Pengunjung yang datang ke tempat ini bisa menikmati berbagai sayur dan buah – buahan organik yang bisa dikonsumsi langsung.
Lalu ada juga lahan percobaan/demplot berbagai tanaman buah. Salah satunya melon chamoe, variestas melon asli Korea yang sukses dibudidayakan di agrowisata ini dan bisa diaplikasikan petani Banyuwangi di lahannya masing-masing.
Bunga-bunga ini pastinya butuh perawatan intensif agar tetap terlihat segar dan cantik |
Tarif masuk ke tempat wisata agro Taman Suruh memang terbilang cukup mahal untuk ukuran Banyuwangi. Yaitu 20 ribu rupiah untuk dewasa, dan setengahnya untuk anak-anak. Banyak netizen yang mengeluhkan hal ini. Namun jika dinalar dengan baik, untuk pengadaan tanaman dan perawatan lahan seluas itu tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jadi cukup wajarlah.
Buat kamu yang sudah tidak sabar ingin mengunjungi taman wisata ini, Agrowisata Taman Suruh dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 sampai 17.00 WIB. Kecuali hari Senin, tutup alias libur.
Jadi, kapan kamu akan main ke sini? Aku gak diajak ya?
0 komentar:
Posting Komentar