Agrowisata Taman Suruh, salah satu destinasi wisata yang sudah dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan. |
Kabupaten Banyuwangi tercatat sebagai wilayah dengan penularan kasus Covid-19 terendah di Jawa Timur yakni 1,7 kasus per 100 ribu penduduk.
Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19, Wiku Adisasmito, Gugus Tugas telah memetakan zona risiko daerah
setiap kabupaten dan kota di Indonesia dengan kategori warna hijau, kuning,
oranye dan merah.
Warna hijau berarti suatu wilayah administrasi
kabupaten/kota tidak terdampak atau tidak ada kasus baru. Kuning merujuk pada
wilayah dengan risiko rendah, oranye untuk risiko sedang dan merah untuk risiko
tinggi.
Tentu saja, peta zonasi risiko Covid-19 ini setiap waktu bisa saja mengalami
perubahan.
“Pemerintah daerah kabupaten/kota harus tetap memantau dan memastikan protokol kesehatan dengan ketat agar kasusnya tidak meningkat bahkan harusnya menurun," ujar Wiku seperti dikutip dari Antaranews.com
“Pemerintah daerah kabupaten/kota harus tetap memantau dan memastikan protokol kesehatan dengan ketat agar kasusnya tidak meningkat bahkan harusnya menurun," ujar Wiku seperti dikutip dari Antaranews.com
Presiden Sebut Banyuwangi Paling Siap New Normal Pariwisata
Dengan pencapaian Banyuwangi tersebut, wajar jika Presiden
Joko Widodo menyebutkan bahwa Kabupaten Banyuwangi paling siap menghadapi new
normal pariwisata.
Bahkan Presiden menyempatkan waktu secara khusus datang ke Kabupaten Banyuwangi untuk meninjau secara langsung persiapan prakondisi menuju adaptasi kebiasaan baru.
Dari kunjungan ini, Jokowi pun menilai, di tengah pandemi Covid-19, Banyuwangi merupakan salah satu daerah yang paling serius membenahi sektor pariwisata.
"Saya melihat di lapangan, Banyuwangi adalah daerah yang paling siap menyiapkan prakondisi menuju normal baru," kata Presiden Jokowi seperti dilansir berbagai media daring.
Bahkan Presiden menyempatkan waktu secara khusus datang ke Kabupaten Banyuwangi untuk meninjau secara langsung persiapan prakondisi menuju adaptasi kebiasaan baru.
Dari kunjungan ini, Jokowi pun menilai, di tengah pandemi Covid-19, Banyuwangi merupakan salah satu daerah yang paling serius membenahi sektor pariwisata.
"Saya melihat di lapangan, Banyuwangi adalah daerah yang paling siap menyiapkan prakondisi menuju normal baru," kata Presiden Jokowi seperti dilansir berbagai media daring.
Persiapan Banyuwangi Menyambut New Era Pariwisata
Dalam rangka menyambut era new normal, berbagai upaya
dilakukan Pemkab Banyuwangi dalam menekan kasus penyebaran Covid-19 di
Banyuwangi. Diawali dengan melakukan sosialisasi ke berbagai organisasi kemasyarakat dan agama.
Dilanjutkan memberikan pelatihan sertifikasi dan simulasi sesuai protokol kesehatan COVID-19 bagi tour guide maupun kepada pihak pengelola destinasi wisata, hotel, homestay hingga restoran, cafe dan warung rakyat. Hasilnya, ada 300 warung yang dinyatakan lolos uji dan mendapatkan sertifikasi kesehatan.
Pemkab Banyuwangi juga melakukan digitalisasi pengelolaan wisata. Tempat usaha, hotel, homestay dan destinasi wisata yang lolos dan mendapatkan sertifikat, semuanya akan ditampilkan di aplikasi Banyuwangi Tourism secara bertahap.
Dilanjutkan memberikan pelatihan sertifikasi dan simulasi sesuai protokol kesehatan COVID-19 bagi tour guide maupun kepada pihak pengelola destinasi wisata, hotel, homestay hingga restoran, cafe dan warung rakyat. Hasilnya, ada 300 warung yang dinyatakan lolos uji dan mendapatkan sertifikasi kesehatan.
Pemkab Banyuwangi juga melakukan digitalisasi pengelolaan wisata. Tempat usaha, hotel, homestay dan destinasi wisata yang lolos dan mendapatkan sertifikat, semuanya akan ditampilkan di aplikasi Banyuwangi Tourism secara bertahap.
Aplikasi Banyuwangi Tourism |
Lewat aplikasi Banyuwangi Tourism, para traveler bisa melihat
hotel dan rumah makan mana yang sudah memiliki sertifikasi sesuai protokol kesehatan.
Untuk menerapkan protokol kesehatan yang dapat mengatur
kapasitas destinasi wisata, diberlakukan pemesanan tiket secara online. Keuntungannya, traveler
bisa memastikan bahwa destinasi wisata tersebut sudah dibuka.
Sistem secara otomatis akan langsung menghentikan proses
apabila kapasitas destinasi tersebut telah mencapai batas kunjungan sesuai
protokol jaga jarak aman.
Misalnya kawasan Kawah Ijen, jumlah pengunjung dibatasi 450 orang saja per hari dari sebelumnya ribuan orang.
Destinasi Wisata Banyuwangi Yang Sudah Dibuka Per Juli 2020
Beberapa destinasi wisata di Banyuwangi mulai dibuka
pada awal Juli 2020, dimana prioritasnya adalah tempat-tempat yang tidak berisiko tinggi dan jumlah pengunjung dibatasi.
Berikut daftar destinasi wisata di Banyuwangi yang sudah dibuka :
Berikut daftar destinasi wisata di Banyuwangi yang sudah dibuka :
Kategori Wisata Pasar Kuliner :
- Wisata Belanja Syariah, Kelurahan Taman Baru, Banyuwangi.
Setiap Minggu pk 05.00-10.00.
- Kampung Tahu, Desa Gitik, Rogojampi, setiap Sabtu pk
16.00-selesai.
Diperkirakan dalam waktu tidak lama, tempat wisata lain secara bertahap akan menyusul dibuka untuk umum. Salah satunya tentu Taman Wisata Alam Kawah Ijen, yang banyak ditunggu pembukaannya.
Meskipun sejumlah destinasi dan pusat kuliner tersebut sudah dinyatakan dibuka, namun sertifikasi itu tidak berlaku selamanya. Bila terbukti ditemukan adanya pelanggaran protokol Covid-19, sanksinya ditutup kembali.
Salah satu contohnya, Pusat Kuliner Pintar Banyuwangi, yang terletak di kawasan Taman Blambangan.
Sempat dibuka selama seminggu pada Juni lalu, gugus tugas yang terus melakukan pemantauan pelaksanaan sejumlah area publik sebagai percontohan kawasan yang diperbolehkan dibuka, menemukan sejumlah pelanggaran yang dilakukan pengunjung maupun pedagang sendiri. Akhirnya, kawasan kuliner tersebut ditutup kembali.
Hal ini pun bisa berlaku untuk destinasi wisata yang tidak bisa menjaga protokol kesehatan yang telah disepakati.
Karena itu, cara terbaik adalah semua pihak, baik wisatawan maupun pengelola, sama-sama ikut menjaga protokol kesehatan dengan penuh kesadaran.
Bagi pengelola wisata/kuliner, wajib menyediakan sarana cuci tangan dan sabun di berbagai titik lokasi, ada petugas yang melakukan cek suhu badan pengunjung dan mewajibkan cuci tangan sebelum memasuki, petugas wajib bermasker dan memakai face shield
Sedangkan bagi traveler wajib memakai masker, cuci tangan sesering mungkin, dan jaga jarak antar pengunjung selama berada di lokasi.
Selamat berwisata di era New Normal di Banyuwangi.
Salah satu contohnya, Pusat Kuliner Pintar Banyuwangi, yang terletak di kawasan Taman Blambangan.
Sempat dibuka selama seminggu pada Juni lalu, gugus tugas yang terus melakukan pemantauan pelaksanaan sejumlah area publik sebagai percontohan kawasan yang diperbolehkan dibuka, menemukan sejumlah pelanggaran yang dilakukan pengunjung maupun pedagang sendiri. Akhirnya, kawasan kuliner tersebut ditutup kembali.
Hal ini pun bisa berlaku untuk destinasi wisata yang tidak bisa menjaga protokol kesehatan yang telah disepakati.
Karena itu, cara terbaik adalah semua pihak, baik wisatawan maupun pengelola, sama-sama ikut menjaga protokol kesehatan dengan penuh kesadaran.
Bagi pengelola wisata/kuliner, wajib menyediakan sarana cuci tangan dan sabun di berbagai titik lokasi, ada petugas yang melakukan cek suhu badan pengunjung dan mewajibkan cuci tangan sebelum memasuki, petugas wajib bermasker dan memakai face shield
Sedangkan bagi traveler wajib memakai masker, cuci tangan sesering mungkin, dan jaga jarak antar pengunjung selama berada di lokasi.
Selamat berwisata di era New Normal di Banyuwangi.
0 komentar:
Posting Komentar