1911 CAFE & RESTO KALIBENDO, TEMPAT NONGKRONG ASYIK SEKALIGUS MENIKMATI KULINER YANG LEZAT

1991 Cafe & Resto Kalibendo istimewanya apa sih

Lihat juga meja kursinya, semua dari kayu berukuran besar. Walaupun di sudut tertentu tersedia meja kursi ala sofa yang empuk.

Menariknya lagi, mereka punya SDM yang cukup cepat dalam melayani pelanggan. Menyapa pelanggan dengan baik dan cekatan menjelaskan apa saja menu unggulan di cafenya.

Ilustrasi proses pengolahan kopi, mulai dari fase tanam sampai bisa diseduh dan disruput rame-rame. Ngopi memang enaknya rame-rame sob.

Salah satu sudut kafe 1991 dengan tempat duduk empuk yang jadi favorit pengunjung.

Bagian belakang cafe 1911 Kalibendo.

Cafe yang ada kolam renangnya.

Bayar gak renang di sini? Gratis berenang bagi 1 pengunjung cafe dewasa atau 2 anak-anak jika belanja sampai jumlah 100 ribu. Kalau tidak ngafe, ya bayar. Yaitu 50 ribu untuk dewasa, 25 ribu untuk anak-anak.

Kamar ganti di sebelah kolam renang juga unik, bentuknya segi 6 alias heksagon.

Asal Nama 1911 Cafe & Resto Kalibendo

Nama sebenarnya cafe ini adalah 1991 Cafe & Resto seperti tertulis di papan namanya. Jangan salah, angka 1991 bukan menunjukkan tahun berdirinya cafe lo. Namun diambil dari tahun dibukanya perkebunan Kalibendo.

Sebab cafe 1991 ini sendiri terbilang masih anyar, baru dibuka sekitar bulan Maret 1999 lalu. Tapi untuk penyebutan yang lebih enak dan mudah, orang-orang mengatakan Cafe 1991 saja.

Dan kalau cafe biasanya dibuka mulai siang hari atau bahkan baru mulai sore, Cafe dan resto 1991 ini sudah buka sejak pukul 6.30 sampai 22.30. Kira-kira jam setengah 7 pagi sudah ada yang masuk nggak ya?

Dari dua kesempatan mengunjungi, pengunjung mulai berdatangan ke 1991 cafe pukul 10.00 dan puncaknya pukul 12.00 sampai 15.00. Cukup banyak juga pengunjung bule disni.

Sekarang lihat ke bagian belakang cafe. Ternyata cafe ini memang memiliki lahan yang cukup luas di bagian belakangnya. Sebagian besar masih berupa tanah kosong yang berumput.

Melangkah lebih jauh lagi, melewati jembatan bambu dengan aliran sungai kecil di bawahnya, terlihat beberapa bangunan rumah kecil. Apa itu?

Bangunan utama cafe 1991 dilihat dari arah belakang.

Ternyata rumah kecil berbentuk rumah adat suku Osing tersebut disewakan bagi pengunjung cafe 1991. Antara rumah satu dan lain dihubungkan dengan jalan setapak bersemen. Ukuran rumah villa tersebut cukup kecil, mungkin berkapasitas 2 orang saja.

Deretan rumah mungil di belakang cafe 1911 yang disewakan bagi pengunjung.

Minat bermalam di sini?

Bangunan 1991 Cafe & Resto Kalibendo berlantai dua

Selain lantai dasar, kamu juga bisa memilih lantai 2 sebagai tempat bersantai sembari menikmati panorama sekitar. Yang menarik di sini, keseluruhan bangunan didominasi bahan yang alami, kecuali temboknya.

Lantai, anak tangga dan pagar pembatas menggunakan kayu seluruhnya. Maka ketika kamu meniti anak tangga menuju lantai 2, akan terdengar suara-suara khas dari alas kaki saat menapak papan kayu.

Begitu juga langit-langit plafonnya berupa perpaduan antara kayu dan bambu. Sehingga tampak eksotis dan elegan.

Sisi depan lantai 2.

Sisi kiri lantai 2 menghadap kolam renang.

Anak tangga yang menghubungkan lantai dasar lantai 2 dari dari kayu yang cukup lebar untuk berpapasan.

Ruang aula di lantai 2 Cafe 1911 bisa digunakan untuk pertemuan atau rapat.

Menu makanan dan minumannya oke nggak ya?

Nah, hampir lupa kalau ini sebuah tempat makan. Pertanyaan pentingnya pastilah, bagaimana dengan menu makanan dan minuman di Cafe 1991 Kalibendo ini? Oke or not oke?

Soal selera makan ada perbedaan penilaian itu wajar. Tapi memang cukup mengejutkan, meskipun berada di tempat yang cukup nyempil, secara keseluruhan cita rasa makanan di sini oke. Pun minumannya.

Menu di cafe ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu makanan utama, camilan dan minuman. Untuk makanan jenisnya tidak banyak, yang dominan minumannya.

Mungkin untuk menunjukkan bahwa ini memang sebuah cafe dengan suguhan utama minuman. Makanan hanya pelengkap.

Nah, di dalam menu makanan dan camilan ada sedikit yang aneh dan berbeda. Dibawah nama menu tertulis deskripsi bahan apa saja yang terdapat pada menu tersebut. Selain itu ada simbol di sisi nama menunya. Ada daun, ikan, ayam, sapi dan jempol. Ternyata itu ada maknanya.

Gambar daun pada menu makanan menunjukkan jenis vegetarian. Gambar ayam, ikan dan sapi berarti makanan tersebut mengandung unsur tersebut.

Nah, tanda  di menu apa dong artinya? Tanda jempol artinya menu tersebut merupakan rekomendasi dari koki Cafe 1991 untuk para pengunjung. Tentu saja ini sebuah keberanian sekaligus bisa menimbulkan rasa penasaran.

Penampakan menu camilan cafe 1991.

Bagi yang pertama ke sini, memang ada baiknya mengikuti menu rekomendasi. Salah satu menu yang direkomendasikan bagi para pengunjung cafe adalah singkong goreng.

What? Gak salah tulis? Singkong goreng?

Ya, singkong goreng cafe 1991 betul-betul rekomended pake banget! Kamu boleh tertawa tapi itu karena belum mencobanya. Setelah mencicipinya, kamu bakal manggut-manggut tanda sepakat.

Singkong disini beda banget dengan singkong yang pernah kamu makan. Singkong asli perkebunan Kalibendo. Rasanya benar-benar ajib. Tiada duanya.

Yang kurang ajar lagi, tingkat keempukan singkong Kalibendo terbilang tidak wajar, entah karena faktor apa. Sampai ada ungkapan, yang tidak punya gigi pun bisa memakannya.

Nah, di cafe 1991 ada dua jenis singkong goreng yang bisa dipesan. Singkong goreng original dan Singkong goreng salted egg alias singkong yang diguyur adonan telur asin. Dua-duanya endes, tapi kalau saya lebih suka yang original.

Uniknya, khusus singkong goreng tersedia dua pilihan : 1 porsi dan 1/2 porsi. Kalau kamu cuma berdua atau bertiga, disarankan pesan 1/2 porsi saja.

Satu porsi singkong goreng biasa harganya Rp  30.000, separonya 15 ribu. Sedangkan kalau Singkong goreng salted egg Rp 50 ribu/porsi, separuhnya 30 ribu.

Singkong goreng original, rekomended pokoknya. Disajikan 3 macam saus, wow rasanya. Empuknya ora umum.

Singkong goreng salted egg alias singkong goreng telur asin. Porsi setengah.

Secara harga menu di cafe 1991 memang agak lebih tinggi dari umumnya. Tapi dengan memperhatikan bahan yang baik, cita rasa yang enak dan lokasi, masih worth it lah.

Gado-gado Cafe 1991, porsi gede.

Pecel seharga Rp 25 ribu ini bikin penasaran. Ternyata isinya biasa saja seperti pecel umumnya, cuma ada telurnya. Tapi soal rasa okelah.

Ada yang bilang, ngafe tanpa ngopi hambar. Makanya cobalah House blend coffee yang merupakan perpaduan antara kopi Arabica dan Robusta.

Lokasi Cafe 1913 berada di wilayah PT Perkebunan Kalibendo, Kecamatan Glagah, Banyuwangi

Letak perkebunan Kalibendo berada di ketinggian 800 meter diatas permukaan laut, memiliki udara sejuk dan segar memang cocok buat ngilangin kesuntukan bagi orang yang mengalami kejenuhan dengan rutinitis keseharian. Di sinilah terdapat 1991 Cafe & Resto.

Mencari suasana baru yang bernuansa alam menjadi rujukan yang pas buat menghilangkan rasa jenuh dan bikin suasana hati lebih rileks. Cafe 1913 menjadi jujugan yang pas untuk urusan ini.

Apalagi lokasinya tidak terlalu jauh pusat kota Banyuwangi, hanya sekitar 14 KM ke arah Desa Kemiren.

Setelah melewati gerbang Perkebunan Kalibendo, kamu akan menjumpai pabrik pengolahan kopi di sisi kiri jalan. Teruskan perjalanan perlahan, kurang dari 100 M terdapat tikungan, letak Cafe 1991 di sebelah kanan tikungan jalan. Terdapat papan nama besar yang terlihat jelas.

Selain 1911 Cafe & Resto, di sekitar perkebunan Kalibendo juga terdapat destinasi wisata lain seperti Air Terjun Jagir, Agrowisata Taman Suruh, Wisata Air Jopuro, Pemandian Taman Suruh. Nggak bakal nyesel deh datang ke tempat ini.