Banyuwangi Ethno Carnival 2019 berlangsung pada Sabtu, 27
Juli 2019 yang merupakan karnaval yang kesembilan sejak digelar pertama kali
pada 2011 silam.
BEC adalah karnaval tematik yang merepresentasikan kekayaan
adat budaya etnik khas Banyuwangi. Setiap tahun BEC selalu menampilkan tema berbeda
yang digali dari khasanah kebudayaan lokal, ini yang membedakan BEC dengan
karnaval sejenis.
Penampilan salah satu talent BEC 2019 (via https://www.instagram.com/rizky.polii) |
Banyuwangi Ethno Carnival merupakan atraksi terbaik dan terpopuler dari
rangkaian agenda Banyuwangi Festival dan masuk dalam 10 besar atraksi wisata Indonesia atau ”Top 10 Wonderful of Event” oleh
Kementerian Pariwisata.
Untuk tahun 2019 ini, karnaval budaya BEC mengambil tema The
Kingdom of Blambangan. Tema ini secara
historis menggambarkan kisah kejayaan kerajaan Blambangan yang merupakan cikal
bakal berdirinya Kabupaten Banyuwangi.
BEC 2019 The Kingdom Of Blambangan menampilkan parade
kolosal para talent yang membawakan 120 kostum nan megah yang memvisualisasikan
kisah kejayaan Kerajaan Blambangan dan kisah kemakmuran warganya.
Tema utama ini dijabarkan dalam 10 sub tema, yaitu Lung Pangpang, Kapal Jong, Nelayan, Kedaton, Raja, Putri, Pura Blambangan, Resi Sapta Manggala, Pusaka Kerajaan dan Setinggil.
Tema utama ini dijabarkan dalam 10 sub tema, yaitu Lung Pangpang, Kapal Jong, Nelayan, Kedaton, Raja, Putri, Pura Blambangan, Resi Sapta Manggala, Pusaka Kerajaan dan Setinggil.
Parade BEC kesembilan mengambil start di Jalan Veteran Taman
Blambangan dan finish di depan Stadion Diponegoro di Jalan Jaksa Agung Suprapto.
Karnaval BEC selain menampilkan panggung utama, juga
dilengkapi 10 panggung sub tema yang tersebar di titik tertentu di sepanjang
rute.
Setiap panggung sub tema akan menjadi panggung atraksi bagi
masing-masing talent sub tema BEC, yang dimeriahkan dengan penampilan para penyanyi dan penari dari berbagai sanggar dan sekolah di Banyuwangi.
Tak hanya dibanjiri penonton lokal, BEC 2019 juga mendapat antusiasme dari pengunjung luar daerah, turis asing, termasuk dihadiri wakil ketua DPD RI Akhmad Muqowam dan 10 kepala daerah dari berbagai wilayah nusantara.
Konsep spektakuler, magnet sosial, dampak ekonomi dan konsistensi dengan tema etnik lokal selama 9 tahun, membuat BEC sangat layak disebut sebagai atraksi kelas dunia.
Tak hanya dibanjiri penonton lokal, BEC 2019 juga mendapat antusiasme dari pengunjung luar daerah, turis asing, termasuk dihadiri wakil ketua DPD RI Akhmad Muqowam dan 10 kepala daerah dari berbagai wilayah nusantara.
Konsep spektakuler, magnet sosial, dampak ekonomi dan konsistensi dengan tema etnik lokal selama 9 tahun, membuat BEC sangat layak disebut sebagai atraksi kelas dunia.
Salah satu talent (via https://www.instagram.com/gabriel_bobby_manongko) |
Salah satu talent (via https://www.instagram.com/gabyfetik) |
Salah satu talent (via https://www.instagram.com/banyuwangi_kab) |
Salah satu talent via (https://www.instagram.com/rizky.polii) |
Salah satu talent (via https://www.instagram.com/gabyfetik) |
Penampilan salah satu talent (via https://www.instagram.com/landofosing.banyuwangi) |
Salah satu talent (via https://www.instagram.com/azwaranas.a3) |
Penonton membludak (via https://www.instagram.com/banyuwangi_kab) |
0 komentar:
Posting Komentar