Banyuwangi memiliki kebudayaan yang dilestarikan dan potensi
keindahan alam yang cukup besar, meliputi gunung, lautan dan taman nasional
yang layak menyandang predikat geopark.
Pohon trembesi yang telah berusia puluhan tahun di Djawatan Benculuk, salah satu kekayaan hayati Banyuwangi yang masih terjaga baik. |
Atas pertimbangan tersebut, Jejaring Geopark Indonesia
mengusulkan Banyuwangi menjadi Geopark (Geological park) atau Taman Bumi Nasional.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Jejaring Geopark Indonesia, Mirawati Sudjono
saat bertemu Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Rabu (14/2).
Menurut Mirawati, berdasarkan hasil pengamatan tim jejaring
Geopark, Banyuwangi layak untuk dijadikan taman bumi nasional. Sumber daya alam
Banyuwangi memiliki tiga kekhasan geologi yang distandarkan UNESCO (Organisasi
Pendidikan, Keilmuan dan Budaya Perserikatan Bangsa-bangsa).
Ketiga kekhasan tersebut adalah geodiversity (keragaman
bumi), biodiversity (keragaman hayati) dan cultural diversity.
Secara geologis, di Banyuwangi terdapat pantai dan gunung
yang masih terjaga kealamiannya, yang didukung biodiversity-nya.
Sedangkan dari cultural diversity-nya, Banyuwangi dihuni
suku yang beragam. Dari semua kekhasan ini, Banyuwangi memungkinkan meraih status
geopark nasional.
Konsep geopark sendiri mengacu pada pengembangan kawasan
yang memberikan pengaruh terhadap konservasi, edukasi, dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Diperkenalkan pertama kali oleh UNESCO pada 2000-an, geopark
tidak hanya menjaga kelestarian alam, namun juga meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
Saat ini, hanya ada dua geopark di Indonesia telah masuk
warisan UNESCO, yakni Geopark Gunung Batur (Bali) dan geopark Gunungsewu
(Daerah Istimewa Yogyakarta). Jika usulan Banyuwangi sebagai taman nasional
geopark diterima, maka Indonesia akan memiliki tiga geopark.
Di tahap awal akan dilakukan pendaftaran Banyuwangi sebagai
geopark nasional, yang akan dilanjutkan dengan penelitian dan berbagai
persiapan.
Setelah diuji tim dari Kementerian Koordinator Bidang
(Kemenko) Kemaritiman, diperkirakan akhir tahun ini status geopark didapatkan
Banyuwangi.
Setelah mendapatkan status geopark nasional, Banyuwangi baru
bisa didaftarkan sebagai geopark global, dengan diuji UNESCO 4 tahun sekali.
Dengan berstatus sebagai taman nasional geopark, banyak
manfaat yang diperoleh Banyuwangi. Antara lain bisa membantu meningkatkan
ekonomi masyarakat. Selain itu ada keuntungan ekologi. Artinya sumber daya alam
(SDA) hayati dan budaya dalam cagar biosfer terlindungi dan terkelola dengan
baik.
Ditetapkan sebagai taman nasional geopark akan menjadi nilai
tambah bagi Banyuwangi. Ini akan melengkapi prestasi yang sudah dicapai
Banyuwangi. Sebelumnya, Taman Wisata Alam Gunung Ijen dan Taman Nasional AlasPurwo di Kabupaten Banyuwangi ditetapkan sebagai jaringan Cagar Biosfer dunia
oleh UNESCO) pada Maret 2016 lalu.
Great post! We are linking to this particularly great post on our site.
BalasHapusKeep up the good writing.
I think this is one of the most significant info for me.
BalasHapusAnd i am glad reading your article. But wanna remark on few
general things, The website style is great, the articles is really nice : D.
Good job, cheers