Satu lagi film nasional yang syuting di kawasan Kawah Ijen,
judulnya Berangkat!. Film Berangkat! disutradarai oleh Naya Anindita serta
diperani oleh sejumlah bintang-bintang film berbakat Indonesia, seperti
Ayushita Nugraha yang berperan sebagai Joana, Tarra Budiman sebagai Jano,
Ringgo Agus Rahman sebagai Dika dan Tanta Ginting sebagai Gimbal.
Sebelumnya sudah ada beberapa film yang menampilkan keindahan Kawah Ijen, namun Berangkat! mengangkat kisah yang berbeda, ini benar-benar film tentang sebuah perjalanan wisata. Berangkat!
Sebelumnya sudah ada beberapa film yang menampilkan keindahan Kawah Ijen, namun Berangkat! mengangkat kisah yang berbeda, ini benar-benar film tentang sebuah perjalanan wisata. Berangkat!
Berangkat! mengisahkan tentang petualangan tiga sahabat,
Joana, Dika dan Jano bersama seorang pemuda bernama Gimbal.
Dikisahkan Jano yang berkarakter pemuda culun bekerja di
toko musik Aksara, menyukai salah satu pelanggannya, Kayla (Annisa Pagih).
Kayla meminta Jano memasang poster konser di Bali, di toko
Aksara. Sebagai imbalannya, Jano mendapat tiga tiket konser tersebut.
Jano lalu mengajak sahabatnya sejak kecil, Dika dan Joana.
Mereka pun berangkat dengan menyewa mobil VW Combi tua milik seorang pemuda
eksentrik bernama Gimbal.
Berempat mereka bergabung dalam petualangan menuju
tempat-tempat istimewa yang mereka singgahi sebelum sampai ke lokasi tujuan.
Salah satunya ke Kawah Ijen.
Di kawah Ijen ini mereka melakukan pengumpulan data
penelitian untuk membantu Joana sebagai pengajuan beasiswa.
Sinema bergenre drama komedi dan petualangan itu dibumbui
banyak kejadian seru dan menantang di sepanjang perjalanan mereka menjelajahi
keindahan alam Indonesia.
Selain itu mereka juga menghadapi konflik pribadi demi
sampai ke Bali. Pertama, Jano harus keluar dari pekerjaan sampingan sebagai
penjaga toko musik. Lalu dalam perjalanan, mobil mereka sering mengalami
kerusakan.
Masalah menjadi serius ketika tas berisi kemera hilang, dan mereka sama sekali tak mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Jano dan Gimbal juga harus berhadapan dengan seseorang (Babe Cabita) yang mereka duga sebagai penjahat dan telah menculik Joana beserta Dika.
Masalah menjadi serius ketika tas berisi kemera hilang, dan mereka sama sekali tak mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Jano dan Gimbal juga harus berhadapan dengan seseorang (Babe Cabita) yang mereka duga sebagai penjahat dan telah menculik Joana beserta Dika.
Berbeda dengan sahabatnya yang memang ingin bertamasya, motivasi
utama Jano ke Bali adalah untuk bertemu Kayla, cinta sejatinya. Nah, balutan cerita persahabatan dan travelling berbumbu kisah cinta ini
bakal menarik karena didukung oleh bintang top, jadi jangan sampai kelewatan
nonton filmnya ya.
Bagaimana pengalaman yang dirasakan para pendukung film
selama melakukan syuting di Kawah Ijen? Simak penuturan mereka berikut ini.
Naya Anindita : Kekayaan
Alam Langka
Naya Anindita, sang sutradara Berangkat (via http://tabloidkabarfilm.com) |
"Pas kami ke Kawah Ijen, kami kena badai dan kami
enggak bisa shooting banyak di sana. Makanya banyak banget adegan
yang dibuang di Ijen," kata wanita berambut pendek ini, seperti dilansir
Kompas.com.
"Tapi menariknya adalah kayak gue merasa tertantang
sih. Momennya tuh ketika gue kepengin menyerah ketika di Kawah Ijen, tapi gue
mendapat semangat lagi dan jalan terus untuk berangkat ke Bali," lanjutnya.
Naya mengatakan, ia sengaja memilih Kawah Ijen karena
merupakan salah satu kekayaan alam langka yang dimiliki Indonesia. Ia mengutip
data populer bahwa fenomena alam api biru di Kawah Ijen hanya dimiliki dua
negara di seluruh dunia, yakni Indonesia dan Islandia.
Ayushita : Menahan
Ego
Lain lagi cerita sang pemeran utama wanita dalam film
Berangkat, Ayushita. Ia mengaku harus menahan ego ketika perjalanan turun ke
Kawah Ijen.
"Daripada membahayakan, kami lebih baik meredam ego
(untuk tepat waktu melaksanakan shooting)," kata Ayushita saat
menghadiri gala premier film Berangkat.
Ini tak lain karena medan yang harus dilalui menuju Kawah
Ijen tidaknya mulus. Jalannya berbatu dan licin, belum lagi bau belerang serta
asap tebal yang menyelimuti kawah.
Melihat kondisi itu, Ayushita bersama kru dan pemain lainnya
memilih menginap semalam sebelum turun ke kawah.
"Ya itu kami enggak bisa langsung on time
shooting, istirahat dulu semuanya, berkemah dulu semalam diatas. Kami di
Kawah Ijen tiga hari ya. Tapi kalau shooting-nya ya cuma sebentar,
cuma se-pagi an lah," ujar Ayu.
Bukan hanya itu. Akibat pendakian yang cukup sulit dan jauh
cukup menguras tenaga Ayushita. Kondisi ini membuat sirkulasi pernafasannya
terganggu, sehingga asmanya kambuh.
"Asmaku kambuh dan akhirnya ditolongin Tanta, Asmanya
(waktu itu) benar-benar parah dan akhirnya ditarik, dan nggak bisa nangis
karena nanti tambah parah," kenang Ayushita.
Menurut perempuan kelahiran 9 Juni 1989 ini, ia sudah menderita
asma sejak kecil. Karena itu, saat syuting di Kawah Ijen,
Ayu harus minum banyak air putih dan memakai masker. Ia iuga selalu menyediakan
nebulizer sejak kecil untuk mengatasi asmanya.
Ayushita sempat kambuh asmanya selama syuting di Kawah Ijen (via Akurat.co.id) |
Ayu mengaku awalnya tidak tahu siapa sutradara yang
menggarap Berangkat!. Dia baru tahu saat screen test bahwa sutradaranya Naya
Anindita.
“Pas tahu, 'Hah lo yang bikin?'. Nggak pikir lama,
langsung mau. Gua jatuh cinta sama karya Naya, Jalan Jalan Men.
Semoga aja dengan film BERANGKAT!, buat jatuh cinta dengan Kawah
Ijen," cerita Ayushita.
Tarra Budiman :
Melawan Diri Sendiri
Artis Tarra Budiman yang memerankan sosok introvert ini
bercerita mengenai keseruannya saat menjalani pengambilan gambar untuk film
Berangkat.
Menjelajahi Kawah Ijen bagi Tarra memberikan sensasi
tersendiri. Ia diharuskan mendaki Kawah Ijen dalam kondisi cuaca sangat
ekstrem.
"Pengalaman yang paling menarik gue shooting ini
adalah ketika gue naik ke Ijen. Karena pertama kali gue naik ke Ijen, cuacanya
ekstrim banget," ungkap suami Gya Sadiqah ini.
"Begitu lu pertama naik, jarak pandang satu setengah
meter. Ini menantang banget dan di sini lu ditantang. Bukan lu melawan alam,
tapi lu melawan diri lu sendiri," imbuhnya.
Menurutnya, film Berangkat cukup relevan dengan tren saat
ini yang masyarakatnya, khususnya kaum muda tengah menggandrungi travelling.
"Basically ini film soal travelling dan
alam Indonesia yang luas banget, yang bisa lo eksplor. Kita
mau balikin kayak zaman dulu yang mau jalan-jalan, lo tinggal
berangkat saja tanpa mikir hotelnya di mana, segala
macam," ungkapnya sebagaimana dikutip dari Viva.co.id.
Bahkan ia mematok target tinggi untuk film tersebut, yaitu
ditonton sebanyak 600 ribu penonton. Tarra mengatakan, target penonton
tersebut tercapai, tim produksinya sudah berencana meluncurkan sekuel kedua
film Berangkat!.
Salah satu adegan film Berangkat (via https://id.bookmyshow.com) |
Beda dengan harapan Naya lewat film Berangkat. Ia berharap
masyarakat Indonesia bisa menghargai dan mengeksplorasi kekayaan alamnya.
"Kami berharap penonton enjoy dan ajak orang nonton film ini agar bisa rasakan semangat traveling," tukas Naya.
"Kami berharap penonton enjoy dan ajak orang nonton film ini agar bisa rasakan semangat traveling," tukas Naya.
Film Berangkat! Yang diproduseri oleh Raam Punjabi dan
naskahnya ditulis oleh Isman HS ini pantas jadi agenda para penyuka traveling.
Pasalnya, selain menyuguhkan keindahan alam Indonesia yang
dieksplor habis-habisan, Berangkat! juga punya konsep berbeda dan pertama kali
hadir di layar lebar, yaitu menceritakan road trip menggunakan mobil VW combi
dengan balutan komedi ringan yang menghibur.
Dijamin habis nonton film ini, semangat travelling kamu
bakal ugal-ugalan untuk menikmati keindahan alam Indonesia yang mungkin saja
selama ini belum sempat kamu jelajahi.
Atau seperti harapan Ayushita, "Semoga setelah menonton
film Berangkat, para penonton akan lebih tergugah untuk datang ke Kawah Ijen."
Nonton yuk rame-rame, biar nanti ada sekuel kedua Berangkat!
0 komentar:
Posting Komentar