Festival Agro Banyuwangi 2017 kembali digelar dengan kemasan yang berbeda. Biasanya pameran hortikultura berlangsung di sebuah gedung, namun di Banyuwangi digelar langsung di lahannya. Pameran agro expo ini mengambil tempat di lokasi persawahan
jalan Brawijaya, yang berada di wilayah perkotaan Banyuwangi.
Selain menjadi ruang bagi petani dan pegiat
pertanian untuk menampilkan produk andalannya, agro expo yang berlangsung sepekan mulai 13-20 Mei ini, menampilkan beragam edukasi pertanian dan peternakan diberikan kepada masyarakat, mulai dari cara pembibitan, penanaman, perawatan hingga pasca
panen.
Festival tersebut juga menyediakan forum Gesah Tani, sebuah
forum sharing seputar pertanian yang berlangsung setiap hari
mulai jam 15.00-19.00 WIB.
Agro Expo kali ini memang memadukan antara
unsur wisata, edukasi, dan pengembangan inovasi pertanian. Di lahan seluas 9
hektar ini, sengaja disiapkan 4 bulan sebelumnya, dengan tanaman-tanaman yang
unik. Salah satu contohnya adalah padi hitam dan jagung buah. Tanaman padi
hitam ini, hampir sama dengan padi biasa. Tapi daun padi tersebut berwarna
hitam. Sementara jagung buah, adalah jagung yang bisa langsung dimakan.
Di areal sawah seluas 9 hektar yang menjadi ajang festival disulap menjadi
auditorium plant, yakni sebuah auditorium tanaman raksasa yang bisa menjadi sarana edukasi
sekaligus pariwisata bagi para pengunjungnya.
Auditorium plant tesebut terbagi menjadi bagian pengembangan
aneka tanaman dan hewan ternak yakni seperti organic farm, city farming,
kampung horti, florikultura, kebun penggandaan mata tempel, florifishery, kebun
biofarmaka dan kampong ternak.
Lahan tersebut telah disiapkan 4 bulan sebelumnya, dengan berbagai tanaman yang unik. Salah satu contohnya adalah padi hitam dan jagung buah. Tanaman padi hitam ini, hampir sama dengan padi biasa. Tapi daun padi tersebut berwarna hitam. Sementara jagung buah, adalah jagung yang bisa langsung dimakan.
Pengunjung bisa melihat aneka hortikultura, dan merasakan
sensasi memetiknya langsung, mulai dari cabai, tomat, selada, labu, aneka jenis
melon, dan gambas.
Ada pula tanaman pangan seperti padi organik, jagung,
kedelai, dan berbagai jenis umbi. Produk perkebunan antara lain menampilkan
tebu dan tembakau.
Produk peternakan pun ikut dipamerkan, seperti susu segar,
daging ayam organik, daging sapi, dan telur organik.
Di Agro Expo juga terdapat beragam fauna seperti ular sanca,
musang, ayam bekisar, dan lainnya. Juga terdapat aneka tanaman mulai hias,
obat, pangan, seperti padi hitam, tanaman pengusir hama, dan lainnya. Lengkap sekali, pengunjung pun makin menyadari potensi agro Banyuwangi.
Pembukaan festival ditandai dengan pesta makan buah lokal
bersama Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko.
Panitia sengaja menyediakan ribuah aneka buah lokal untuk dimakan secara
gratis. Kontan saja stand buah lokal ini langsung diserbu pengunjung. Mereka
berebut jeruk, nanas, salak, pisang dan buah naga. Selain itu juga disediakan
susu segar gratis bagi pengunjung yang hadir.
Berikut suasana pameran
Agro Expo Banyuwangi 2017 yang masuk dalam agenda
Banyuwangi Festival 2017.
|
Pintu masuk Agro Expo |
|
Deretan stan |
|
Eko Mulyanto, pakar durian merah Banyuwangi, ikut memberikan edukasi menarik kepada para pengunjung pameran. |
|
Lokasi pameran di areal persawahan. |
|
Bentuknya menawan, tapi namanya Kembang Telek-telekan, bermanfaat untuk mengusir nyamuk dan membunuh belatung tanaman lo. |
|
Pengunjung berpesta buah lokal di Banyuwangi Agro Expo 2017. (via Tribunnews.com) |
|
Ada musang yang jinak. |
|
Kambing etawa. |
0 komentar:
Posting Komentar