Bayangkan kalau saja semua RS di Indonesia bisa punya
layanan kesehatan sekeren RSUD Blambangan ini. Kalau kamu pernah berobat ke rumah sakit, baik milik swasta maupun pemerintah, pasti pernah merasakan betapa tidak nyamannya menunggu giliran untuk sekedar mendapat nomor antrian jadwal pemeriksaan. Ini belum termasuk menunggu giliran diperiksa dokter. Karena berobat di rumah sakit lebih murah dari berobat pada dokter yang praktek pribadi, maka kita pun seakan harus rela bersabar dengan antrian.
Tapi kalau kamu berobat ke RSUD Blambangan Banyuwangi, pemandangan antrian panjang orang-orang di depan loket pendaftaran tidak akan ada. Lo, memangnya pasien daftarnya dimana? Tidak perlu repot antri di loket pendaftaran, pasien yang akan berobat ke RSUD Blambangan, cukup daftar dari rumahnya, bahkan dari tempat tidurnya! Lo! Kok bisa?
DAFTAR BEROBAT SECARA ONLINE
Inilah inovasi terbaru RSUD Blambangan, pasien bisa daftar secara online. Inilah smart kampong ala Banyuwangi. Teknologi coba dimanfaatkan secara optimal. Kalau ada cara yang lebih mudah, kenapa harus bertahan dengan cara lama yang merepotkan dan tidak efisien?
Untuk melakukan pendaftaran online, prosesnya sangat mudah. Pasien
cukup menghubungi call center RSUD Blambangan di nomor 0811 3 118 200, baik via SMS maupun Whats App (WA), dengan
mencantumkan nama dan NIK yang ada di KTP-nya. Sistem ini juga otomatis akan
merekam data pasien di database RSUD Blambangan.
Setelah melakukan pendaftaran online, petugas akan memberikan
nomer antre sekaligus jadwal waktu pemeriksaannya. Jadi pasien yang dapat nomer
30 misalnya, mereka juga diberi tahu sebaiknya mulai datang jam berapa. Dengan
begitu tidak perlu lama menunggu untuk diperiksa dokter.
Oya, layanan ini memang terhitung masih baru, karena dimulai
pada 1 Maret 2017. Inovasi layanan pendaftaran online kepada pasien RSUD
Blambangan ini dilakukan untuk mengurai antrian pasien yang akan berobat.
Jumlah kunjungan Instalasi Rawat Jalan (IRJ) RSUD Blambangan
memang meningkat secara signifikan. Setiap harinya, tak kurang dari 400 - 600
pasien yang harus dilayani.
Untuk memberikan kenyamanan kepada pasien, pihak RSUD
Blambangan merasa perlu mengatur jadwal antrian. Dengan mendaftar online,
begitu tiba di RS, tidak perlu ke loket antrean pendaftaran, tapi bisa langsung
menuju ke depan ruang pemeriksaan Dokter Spesialis alias antre di poliklinik
masing-masing. Kecuali pasien baru atau pasien yang perlu persetujuan BPJS.
KARTU GANDRUNG YANG SAKTI
Selain melayani pendaftaran pasien yang akan berobat secara
online, RSUD Blambangan punya program inovasi lain, yaitu berobat tanpa antre
dengan kartu sakti, yang disebut Kartu
Gandrung.
Gandrung ini kependekatan dari Gerakan Asuhan Nyata Disabilitas, risiko tinggi, usia lanjut, Veteran Pensiun dan Gravida. Jadi Kartu Gandrung ini diberikan kepada kaum disabilitas, resiko tinggi seperti penderita jantung, kencing manis dan lainnya serta pasien usia lanjut. Termasuk juga pasien dari kalangan veteran, pensiunan serta gravida atau pasien ibu hamil. Kartu ini diberikan agar tidak usah antri saat berobat ke RSUD Blambangan.
Menurut Direktur RSUD Blambangan, dr Taufik Hidayat, kelompok ini diistimewakan karena kondisinya yang lemah, sehingga membutuhkan perhatian khusus.
"Mereka ini adalah pasien yang membutuhkan perhatian lebih, kadang karena
tenaga mereka jauh di bawah pasien lain mereka harus berada di barisan paling
belakang. Dengan kartu ini hal tersebut tak akan terjadi lagi," jelas dr
Taufik Hidayat.
Karena bebas antri setiap berobat ke RSUD Blambangan, para pemegang kartu Gandrung akan dilayani di loket khusus. Yakni loket 5. Saat baru datang si pemegang kartu sakti akan disambut petugas khusus lengkap dengan kursi roda bagi yang tidak mampu berjalan.
Petugas tersebut akan mengantar hingga ruang poli klinik tujuan, jika pasien tidak ada yang mengantar. Bila sudah ada yang mendampingi, kursi roda bebas dipinjam.
Untuk memastikan agar program kartu Gandrung tetap berlanjut meski terjadi pergantian jabatan pimpinan rumah sakit, maka dilakukan penandatangan MoU antara RSUD Blambangan dengan beberapa pihak terkait.
LAHIR PROCOT PULANG BAWA AKTE
Ini baru beberapa gebrakan yang dilakukan RSUD Blambangan. Sebelumnya RSUD Blambangan sudah bikin heboh dengan inovasi bayi "Lahir Procot Pulang Bawa Akte"
Bentuk kongkrit Layanan Pasien Bahagia, di depan pintu masuk rumah sakit ada panggung musik organ tunggal untuk mengisi sela waktu sebagai hiburan bagi pasien maupun keluarga yang sedang menunggu panggilan nomer antrian di loket pendaftaran.
Di tahap awal, layanan pasien bahagia ini hanya ada saat hari Senin atau hari setelah libur.
Alasannya, karena saat itu kunjungan pasien selalu meningkat. Bahkan saat usai libur, pasien yang datang bisa mencapai 400 hingga 600 orang.
Padahal, tempat duduk yang tersedia di ruang tunggu hanya muat 200 orang dan pihak rumah sakit tidak bisa lagi menambah ruang tempat duduknya. Jadi dari pada warga menunggu hingga jenuh, di luar disediakan hiburan organ tunggal. Layanan pasien bahagia ini dimulai sejak Mei 2017.
Pihak Rumah Sakit Blambangan memastikan, layanan itu tidak akan mengganggu pasien atau layanan administrasi yang sedang berjalan. Pasalnya, pihak rumah sakit telah mengantisipasi dengan menambah kordinasi antar petugas.
Ketika petugas memanggil pasien di luar, ada petugas lain yang menginformasikan, sehingga tidak mengganggu layanan di rumah sakit.
Yaitu sebuah program layanan publik yang memberikan
kemudahan dan percepatan penerbitan akta kelahiran. Ini merupakan program three in one di mana selain mendapatkan
akta, orangtua juga langsung mendapatkan kartu keluarga baru dan bayi juga
mendapatkan kartu identitas anak (KIA).
Penerbitan akta ini selain gratis juga singkat, hanya dalam
hitungan 1-2 hari saja, asalkan syaratnya sudah terpenuhi.
Syarat yang dibutuhkan untuk kepengurusan akta lahir super-kilat
ini antara lain Kartu Tanda Penduduk (KTP) orangtua, Kartu Keluarga (KK) dan
nama calon bayi sudah ada karena akan tercantum di akta kelahiran.
Dengan program Lahir Procot Pulang Bawa Akte ini, saat ibu
melahirkan langsung diproses akta kelahiran bayinya. Ketika bayi pulang dari
rumah sakit sudah langsung membawa akta.
Program yang memberikan kemudahan bagi orangtua dalam
mengurus akta anak baru lahir ini membawa RSUD Blambangan Banyuwangi menjadi
juara dalam lomba Indonesia Quality Convention 2016 di Bandung, dan bahkan
telah dibawa oleh Kemenpan RB mewakili Indonesia dalam kompetisi inovasi
pelayanan publik internasional yang digelar lembaga PBB.LAYANAN PASIEN BAHAGIA
Rumah Sakit Blambangan terus berinovasi. Yang terbaru rumah sakit plat merah ini memberikan sentuhan lebih dekat pada pasiennya melalui Layanan Pasien Bahagia.Bentuk kongkrit Layanan Pasien Bahagia, di depan pintu masuk rumah sakit ada panggung musik organ tunggal untuk mengisi sela waktu sebagai hiburan bagi pasien maupun keluarga yang sedang menunggu panggilan nomer antrian di loket pendaftaran.
Di tahap awal, layanan pasien bahagia ini hanya ada saat hari Senin atau hari setelah libur.
Alasannya, karena saat itu kunjungan pasien selalu meningkat. Bahkan saat usai libur, pasien yang datang bisa mencapai 400 hingga 600 orang.
Padahal, tempat duduk yang tersedia di ruang tunggu hanya muat 200 orang dan pihak rumah sakit tidak bisa lagi menambah ruang tempat duduknya. Jadi dari pada warga menunggu hingga jenuh, di luar disediakan hiburan organ tunggal. Layanan pasien bahagia ini dimulai sejak Mei 2017.
Pihak Rumah Sakit Blambangan memastikan, layanan itu tidak akan mengganggu pasien atau layanan administrasi yang sedang berjalan. Pasalnya, pihak rumah sakit telah mengantisipasi dengan menambah kordinasi antar petugas.
Ketika petugas memanggil pasien di luar, ada petugas lain yang menginformasikan, sehingga tidak mengganggu layanan di rumah sakit.
RSUD BLAMBANGAN JADI RUMAH SAKIT TIPE B
Tak hanya piawai melahirkan inovasi pelayanan kesehatan, RSUD
secara bertahap meningkatkan mulai dari segi pelayanan, Sumber Daya Manusia
(SDM), sarana prasarana, administrasi hingga manajemen RS.
Hasilnya, pada t 2017 RSUD Blambangan berhasil naik kelas menjadi rumah sakit tipe B pertama di Banyuwangi. Ini setelah Dinas Kesehatan provinsi Jawa Timur mengeluarkan rekomendasi RSUD Blambangan yang bisa beroperasi sebagai RS tipe B.
Menjadi rumah sakit tipe B, berarti RSUD Blambangan harus siap menjadi rujukan bagi RS di sekitarnya yang bertipe C dan D. Bukan hanya rumah sakit di Banyuwangi, namun juga RS di kabupaten sekitarnya.
RSUD Blambangan memiliki 189 tempat tidur dan akan
ditingkatkan menjadi 213 tempat tidur diakhir 2017.
Saat ini, RSUD Blambangan telah memiliki 35 dokter spesialis
untuk melayani kesehatan. Dari 4 layanan dasar yang dimiliki, RSUD
Blambangan masing-masing sudah ada 3 dokter spesialis, selain itu juga terdapat
dokter spesialis gigi anak dan konservasi gigi.
Dari sisi peralatan, RSUD Blambangan telah memiliki CT
scan dan Central Supplier Steril Device (CSSD), yaitu alat untuk
mensterilisasi seluruh peralatan secara terpusat. Juga sedang dibangun
cathlab/ruang operasi jantung. Sehingga nantinya operasi pemasangan ring
jantung sudah bisa dilakukan di Banyuwangi.
Dengan modal kesiapan peralatan dan SDM semacam itu, didukung model pelayanan yang inovatif, ujung-ujungnya masyarakat dimudahkan ketika berobat. Model pelayanan begini ini, namanya enak atau wuenak ya?
Namun ironisnya, inovasi ini justru dipelopori oleh rumah sakit pemerintah yang selama ini banyak diidentikkan dengan pelayanan yang buruk dan lambat.
Swasta mana...swasta? Masak iya sih mau kalah sama rumah sakit pemerintah?
0 komentar:
Posting Komentar