Batik Banyuwangi tampil memesona di Indonesia Fashion Week
(IFW) di Jakarta Convention Centre (JCC) Sabtu (4/2/2017). Peragaan busana “Sekar
Jagad Banyuwangi” yang menampilkan batik karya desainer Irma Lumiga ini mampu menyihir
ratusan pasang penonton yang hadir.
Ini adalah kali kedua Banyuwangi tampil di Indonesia
Fashion Week. Sebelumnya pada 2015 lalu, batik Banyuwangi sudah tampil di ajang
sama dengan menggandeng desainer Pricilla Saputro. Dan sejauh ini, Banyuwangi
adalah satu-satunya kabupaten yang pernah ikut di IFW.
Peragaan busana batik Sekar Jagad Banyuwangi di Jakarta Convention Center (foto : Ira Rachmawati, Bwi Medsos) |
Sekar Jagad adalah ragam motif klasik Jawa yang mengandung filosofi tersendiri yang diadaptasi Irma untuk batik Banyuwangi. Sekar Jagad berasal dari Bahasa Jawa, 'kar' dan 'jagad' yang berarti 'peta' dan 'dunia', kedua kata tersebut dimaknai Irma sebagai lambang dari keanekaragaman budaya di Banyuwangi.
Jadi batik Sekar Jagad Banyuwangi adalah sebuah corak batik khas Banyuwangi yang punya makna keanekaragaman. Dalam satu kain batik Sekar Jagad, ada banyak motif batik Banyuwangi yang mengandung makna keanekaragaman dan mewakili motif-motif batik Banyuwangi lainnya. Bak perpaduan antara
warna-warni seluruh alam yang menggambarkan keanekaragaman warna di Banyuwangi.
Memang dibandingkan dengan corak batik lainnya, batik Banyuwangi berbeda dilihat dari motifnya yang berwarna berani, cerah dan tajam. Batik Banyuwangi memiliki warna yang berani, jika merah, menyala, jika hijau, juga hijau sekali.
Memang dibandingkan dengan corak batik lainnya, batik Banyuwangi berbeda dilihat dari motifnya yang berwarna berani, cerah dan tajam. Batik Banyuwangi memiliki warna yang berani, jika merah, menyala, jika hijau, juga hijau sekali.
Irma Lumiga adalah desainer kelahiran Banyuwangi yang telah
berkiprah selama 17 tahun lalu itu lalu mengemas motif-motif tersebut ke dalam
71 pilihan set busana siap pakai (ready
to wear), kebaya dan adibusana (couture). Deretan
model terbaik Banyuwangi turut diboyong untuk memperagakan rancangan putri
Sritanjung dengan iringan para penari gandrung.
Siluet serta cutting yang ditawarkan pun kekinian dan bervariasi sehingga dapat mengakomodasi individualitas gaya wanita masa kini. Mulai dari pilihan dress dengan potongan shirt-dress dan ball-gown hingga pilihan outerwear seperti blazer dan coat. Semuanya didominasi oleh palet hitam dan merah tanah sehingga cocok dipakai untuk kesempatan formal.
Motif-motif Sekar Jagad sendiri di antaranya terdiri paras gempal yang bentuknya seperti sisik atau tanah tandus. Motif tersebut melambangkan persatuan yang kokoh, namun susah disatukan lagi bila bercerai. Lalu motif moto pitik dengan bentuk lingkaran kecil seperti mata ayam yang bermakna kewaspadaan.
Siluet serta cutting yang ditawarkan pun kekinian dan bervariasi sehingga dapat mengakomodasi individualitas gaya wanita masa kini. Mulai dari pilihan dress dengan potongan shirt-dress dan ball-gown hingga pilihan outerwear seperti blazer dan coat. Semuanya didominasi oleh palet hitam dan merah tanah sehingga cocok dipakai untuk kesempatan formal.
Motif-motif Sekar Jagad sendiri di antaranya terdiri paras gempal yang bentuknya seperti sisik atau tanah tandus. Motif tersebut melambangkan persatuan yang kokoh, namun susah disatukan lagi bila bercerai. Lalu motif moto pitik dengan bentuk lingkaran kecil seperti mata ayam yang bermakna kewaspadaan.
Ada pula
gajah oling yang dimaknai sebagai pengingat manusia kepada Tuhan sang pemberi
hidup. Tidak ketinggalan pula motif gedegan yang mirip dengan anyaman
bambu yang sering dijadikan tembok rumah. Gedegan ini adalah simbol
dari ikatan dan kebersamaan yang dibuat dari potongan kain kecil-kecil lalu
dianyam seperti anyaman bambu.
Hanya butuh
waktu 2,5 bulan saja Irma menyiapkan desain batik Sekar Jagad. Singkatnya waktu
ini karena Irma berkolaborasi dengan UKM lokal dan perajin batik Banyuwangi.
Batik dikerjakan UKM Banyuwangi sebagai penyedia material, sedangkan konsep dan
pewarnaanya semua dari Irma. Hal ini yang
menjadi alasan Pemkab Banyuwangi menggandeng Irma untuk memamerkan karyanya di
Indonesia Fashion Week.
Kesungguhan Banyuwangi dalam mengangkat industry fesyen
daerah ditunjukkan dengan aktif membina pengrajin batik dan membantu
memasarkannya. Salah satunya melalui ajang Banyuwangi Batik Festival yang rutin
digelar setiap tahun yang secara khusus mengeksplorasi khazanah batik lokal.
"Saat daerah lain semangat membawa tema budaya global ke tingkat lokal, kami justru membawa tema budaya lokal ke level global. Salah satunya lewat Batik Festival," ujar Bupati Anas ketika itu.
Di
Banyuwangi saat ini memiliki 44 UKM dan perajin batik dan setiap tahun giat
menggali motif batik asli dan khas Banyuwangi dengan rutin menggelar lomba desain
batik setiap tahun. Hasilnya jumlah motif batik Banyuwangi terus bertambah
hingga mencapai lebih dari 40 motif. Untuk mengatasi kekurangan pengrajin batik
dan merangsang minat anak muda menggeluti batik, Pemkab Banyuwangi bersama
pemerintah Jawa Timur membuka SMK Batik di Banyuwangi.
Dengan tampilnya Banyuwangi pada ajang fashion ternama, seperti Indonesia Fashion Week, akan semakin memajukan industri kreatif batik lokal. Publik pun akan semakin mengenal batik khas Banyuwangi.
Dengan tampilnya Banyuwangi pada ajang fashion ternama, seperti Indonesia Fashion Week, akan semakin memajukan industri kreatif batik lokal. Publik pun akan semakin mengenal batik khas Banyuwangi.
Inilah batik
Banyuwangi, inilah magis Banyuwangi.
Batik Sekar Jagad Banyuwangi (sumber : Beritajatim.com) |
0 komentar:
Posting Komentar