Pasar Wisata Banyuwangi - Tak lama lagi Banyuwangi bakal punya pasar wisata terpadu yang keren
seperti Chatuchak Market di Thailand. Pembangunannya sudah memasuki tahap
akhir, dan ditargetkan pada akhir 2017 bisa diresmikan, atau awal 2018 bisa
beroperasi.
Pasar wisata Banyuwangi dalam tahap penyelesaian (sumber : Beritasatu.com) |
Lokasi pasar wisata Banyuwangi ini sangat strategis, yaitu berada di sisi selatan pintu masuk kota Banyuwangi. Pasar seluas sekitar dua hektare itu bersanding dengan hotel berbintang Santika Banyuwangi, di Jalan S Parman, Sobo, Banyuwangi.
Nantinya pasar ini terintegrasi dengan terminal wisata dan
dormitory (penginapan), sehingga sekaligus menjadi salah satu titik kumpul dan
destinasi bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara.
Menurut Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, pasar
terpadu ini diharapkan bisa menjadi rujukan wisatawan untuk mencari produk khas
Banyuwangi, seperti Chatuchak Market di Thailand.
Chatuchak Market dikenal sebagai pasar tradisional di
Bangkok yang sangat ramai dikunjungi wisatawan. Pasar yang merupakan destinasi
wajib bagi wisatawan yang berkunjung ke Bangkok, hanya buka di hari Sabtu dan
Minggu.
Suasana Chatuchak Market Thailand (sumber : Everplaces.com) |
Bedanya, pasar wisata Banyuwangi dipadukan dengan terminal
wisata dan penginapan. Selain itu pasar wisata Banyuwangi buka setiap hari. Ini nilai plus yang tidak ada di Chatuchak Market.
Kehadiran terminal wisata ini menjadi semacam sentra
transportasi sebelum wisatawan menuju ke berbagai destinasi wisata di
Banyuwangi. Beragam produk akan dijual di pasar tersebut, mulai dari batik,
kerajinan tangan, hingga berbagai jenis suvenir.
Pasar wisata Banyuwangi ini didesain oleh arsitek nasional,
Andra Matin, dibangun moderen dengan konsep go green dan bangunan yang terbuka.
Pasar tersebut berdesain memiliki banyak bukaan, membuat
terasa sejuk ketika berada di dalamnya. Sehingga pasar tersebut tidak
membutuhkan terlalu banyak pendingin ruangan (AC).
Terdapat dua gedung yang dibangun di kompleks tersebut. Satu
gedung memiliki empat lantai. Gedung
pertama di sisi timur menghadap ke barat, yang digunakan untuk dormitory, area
parkir, kios dan los pasar, serta hall.
Gedung kedua di sisi utara, akan digunakan untuk kafe,
kantor operasional bersama terminal dan pasar, TIC, counter agen travel, kantor
Satpol PP. Gedung ini juga terdapat dormitory tourism.
Pada gedung pertama, lantai dasar untuk area parkir berdaya
tampung 200 kendaraan, mushola, dan perkantoran agen perjalanan wisata. Lantai
II untuk gerai yang bisa menampung 90
pedagang souvenir dan oleh-oleh khas Banyuwangi.
DORMITORY DI PASAR WISATA BANYUWANGI
Sedangkan lantai III untuk dormitory (penginapan) dengan sembilan
kamar untuk menampung turis asing backpacker.
Meskipun dormitory, namun didesain menjadi penginapan berkelas
bagi wisatawan. Kamarnya sama dengan hotel. Dilengkapi dengan twin bed,
wastafel, dan kamar mandi yang dilengkapi dengan shower. Berbeda dengan
dormitory yang biasanya kamar mandinya diluar.
Di lantai teratas terdapat hall, yang bisa digunakan untuk
pertemuan atau menggelar acara wisata seni-budaya.
Selain gedung pertama, dormitory juga terdapat di gedung
kedua. Sehingga jumlah dormitory
tourism di dua gedung di kompleks terminal pariwisata terpadu tersebut
berjumlah kurang lebih 17 ruangan.
Lihat juga : Dormitory Tourism Banyuwangi
Dalam kompleks tersebut juga disediakan terminal khusus
untuk tempat berkumpulnya kendaraan wisata. Misalnya minibus, trooper atau
mobil jenis station wagon yang akan mengangkut penumpang ke berbagai destinasi
wisata.
Pasar wisata ini dibangun sejak 2015. Lokasi pasar ini
dulunya adalah pasar rakyat, namun terkesan kotor dan tak teratur. Pedagang pun
juga bervariasi, mulai pedagang kelontongan, pasar burung, barang elektronik,
hingga tempat permainan biliar. Kemudian pemerintah daerah melakukan
revitalisasi.
Untuk menampung para pedagang yang pernah berjualan di pasar
lama, dibuatkan los pasar rakyat yang diberikan secara gratis. Namun ada
syaratnya, barang dagangan harus disesuaikan dengan konsep pariwisata, seperti
jual kuliner, buah lokal dan beragam kerajinan. Tidak boleh menjual barang
elektronik, misalnya.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina marga, Cipta Karya,
dan Tata Ruang (BMCKTR) Banyuwangi, Mujiono, pembangunan kompleks terminal
pariwisata itu dilakukan secara berkelanjutan sejak 2015 hingga 2017 mendatang,
dan menghabiskan anggaran sekitar Rp 30 miliar dari APBD.
Targetnya, pada akhir 2017 pasar wisata Banyuwangi bisa diresmikan, atau
awal 2018 bisa beroperasi. Semoga. (Beritasatu, Tribunnews)
0 komentar:
Posting Komentar