Tuyul, makhluk halus yang sering digambarkan sebagai bocah
kecil berkepala plontos yang suka mencuri uang ini, masih dipercaya
keberadaannya. Bahkan di era internet ini, tuyul diperjual belikan secara
online lo. Tidak percaya, browsing saja dengan kata kunci "jual beli
tuyul", niscaya banyak yang menawarkan.
Meskipun merugikan, kecuali bagi yang memelihara tentunya,
tuyul tidak mudah ditangkap karena tidak terlihat secara kasat mata. Hanya
beberapa orang yang berkemampuan khusus atau yang memiliki indra keenam, yang bisa
menangkap tuyul. Salah satunya adalah seorang gadis yang masih duduk di bangku
SMP di Banyuwangi.
Galih dan botol berisi tuyul yang ditangkapnya (sumber : Timesindonesia.co.id) |
Berkat kemampuan menangkap tuyul, Galih (14) yang tinggal di
Dusun Sendangrejo, Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi ini
mendadak terkenal.
Warga sekitar pun dibuat heboh dengan pengakuan gadis cilik
yang mampu menangkap tuyul pencuri uang ini, apalagi tak tanggung-tanggung, ada
7 tuyul yang ditangkap tangan.
Awalnya beberapa warga di Desa Kebondalem sering kehilangan
uang secara misterius. Salah satunya Jumiran, yang tidak lain ayah dari Galih
Raka Sinasih, yang bekerja sebagai Kolektor PLN.
Jumiran mengaku sering diingatkan anaknya, bahwa pencuri
uang yang ada di lemari miliknya adalah tuyul.
Namun dia tak langsung percaya apa yang diucapkan sang anak.
Hingga pada suatu saat dia pernah mencoba menaruh uang di almari sebesar 1,5
juta rupiah, dengan dibendel menggunakan staples.
"Setelah saya biarkan sehari, uang tersebut berkurang
tiga ratus ribu, anehnya, posisi uang dan staples yang digunakan tidak rusak
sama sekali," paparnya seperti dilansir laman Times Indonesia.
Kejadian sama juga dialami Rudi warga lain yang
bekerja di warung kebutuhan pokok. Ia mengaku sejak dua tahun terahir sering
kehilangan uang sejumlah tertentu.
"Kadang lima puluh ribu, kadang seratus, itu tidak
setiap hari," kata Rudi.
Menuruti saran orang pintar, Rudi juga sempat mengamankan
uangnya dengan cara mulai dari dibungkus plastik, dikasih rambut, bawang merah
dan jimat, namun tidak ada hasilnya. Sampai akhirnya Rudi memutuskan menyimpan uangnya
di bank.
Menurut cerita Jumiran, Galih sering mengatakan di rumahnya sering ada anak kecil masuk rumah dan disapa Galih, tuyul tersebut hanya nyengir.
CIRI-CIRI TUYUL YANG DITANGKAP GALIH
Lalu bagaimana cara Galih menangkap tuyul-tuyul tersebut?
Ternyata ia
tidak memiliki ilmu khusus yang di gunakan menangkap tuyul, dan
penangkapannyapun tak sengaja.
Saat itu sekitar hari Rabu (4/1/2016) pukul setengah sepuluh
malam, sekilas ia melihat ada benda mencurigakan di sekitar rumahnya. Karena
penasaran ia lalu mendekatinya. Ternyata ia melihat ada tujuh tuyul terlihat
sedang asyik bermain di belakang rumahnya yang menghadap kebun pisang dan
kelapa.
"Saya coba dekati, dan melakukan pendekatan, baru saya
tangkap dan saya masukan botol kecil," papar Galih yang mengaku tidak
takut melihat mahkuk kecil tersebut.
Sebelum ditangkap, Galih mengungkapkan, awalnya tidak mudah
menangkap tuyul-tuyul tersebut. Setiap didekati tuyulnya menjauh. Namun setelah
diajak bermain menggunakan batu kecil, dan berkomunikasi satu persatu mendekat.
Saat itulah Galih menangkap tuyul tersebut.
"Waktu itu ada botol tergletak di belakang rumah
langsung saya ambil untuk tempat tujuh tuyul itu. Semuanya secara tidak
sengaja, dan baru pertama kali," terangnya.
Galih mengaku dirinya bisa melihat jelas tujuh tuyul yang
ditangkapnya. Ia mengambarkan tuyul itu tubuhnya kecil mirip kurcaci dan
tingginya hanya sejengkal tangan.
Dari tujuh tuyul yang ditangkap, empat tuyul berjenis kelamin
laki-laki dan tiga perempuan.
Tuyul cowok punya ciri-cirinya kepalanya gundul, sedangkan
tuyul cewek berambut dikuncir satu.
Selain gundul ada yang matanya tidak sempurna, ada yang
kupingnya cuma satu, kepalanya benjol.
Menurut Galih yang bersekolah di SMP 2 Bangorejo ini, makanan tuyul berupa sesaji yang terbuat dari darah ayam, ataupun darah manusia.
"Biasaya kalau darah ayam, disembelih di taruh gelas,
namun kalau darah manusia umumnya uang yang di sebar di jalan yang menemukan
akan meninggal," paparnya.
Tuyul yang ditangkapnya sempat disiksa, dengan cara di
bacakan ayat suci Al-Quran, di rebus bersamaan botolnya, hingga di cambuk
dengan daun kelor.
Galih juga sempat menanyakan asal-usul tuyul tersebut. Ia
mendapat keterangan, makhluk gaib pencuri uang itu mengaku memiliki majikan
yang tak jauh dari kediaman rumahnya. Namun si tuyul tidak mau mengakui siapa
tuannya, tapi hanya menunjukkan arah rumah tuannya masing-masing.
"Ini miliknya orang tiga, tuyul itu juga menunjukkan jalan menuju ke rumah majikannya. rumahnya dekat sini tapi gak enak kalau menyebutnya. Biar mereka datang sendiri saja," terangnya.
"Ini miliknya orang tiga, tuyul itu juga menunjukkan jalan menuju ke rumah majikannya. rumahnya dekat sini tapi gak enak kalau menyebutnya. Biar mereka datang sendiri saja," terangnya.
Rencananya tuyul ini akan terus ditahan agar pemiliknya
segera mengakui, dan menggembalikan semua uang yang telah dicuri dari warga
sekitar.
"Kalau disiksa, rasa sakit yang dirasakan tuyul juga
akan dirasakan tuannya, kalau tuyulnya mati, tuannya juga akan mati,"
jelasnya.
Mengenai kemampuan menangkap tuyul, Galih mengaku ia
tiba-tiba saja bisa melihat hal-hal gaib termasuk tuyul dan kemudian
ditangkapnya. Ia pun tak menyangka dapat melihat dan menangkap sosok gaib
di rumahnya.
Meskipun pengakuan Galih yang tiba-tiba mempunyai kemampuan
gaib ini terasa sulit dinalar, namun berita tertangkapnya tujuh tuyul oleh
seorang gadis cilik ini terlanjur menyebar dan membuat orang penasaran untuk
melihat sosok makhluk gaib tersebut. Warga pun silih berganti mendatangi rumah
Jumiran.
Beberapa warga yang datang dan sempat memegang botol yang katanya
digunakan untuk menyimpan tuyul itu. Secara kasat mata memang tidak terlihat
apapun di dalam botol tersebut. Namun saat dipegang botol terasa ada yang bergerak
didalamnya. Entah benar begitu atau sekedar sugesti. Karena sulit membuktikan keberadaan sang tuyul tersebut.
Sebenarnya cerita tentang anak gadis SMP yang berhasil menangkap tuyul tidak hanya terjadi di Banyuwangi. Seperti pernah dimuat di situs Detik.com, sebelumnya di Jombang pernah terjadi juga, seorang anak SMP bernama Ineke Puspitasari (14) yang akrab dipanggil Pipit, berhasil menangkap tuyul yang berkeliaran di desanya. Malahan prestasi si Pipit lebih fenomenal lagi lantaran mengaku menangkap 11 tuyul yang kemudian disimpannya dalam sebuah toples.
Seperti kisah Pipit di Jombang, sulit membuktikan kebenaran dari cerita dan pengakuan Galih tentang keberhasilannya menangkap tuyul. Bagaimana membuktikan bahwa memang terdapat tuyul didalam botol kosong itu ?
Setiap orang bisa berbeda menyikapinya. Anda pun juga boleh percaya atau tidak. Namun sebaiknya kita tidak mudah mempercayai hal-hal gaib. Karena lebih banyak mudarat daripada manfaatnya.
Bayangkan jika banyak orang yang percaya, maka bisa menjadi kegaduhan di masyarakat jika Galih mempertahankan tuyul tersebut. Orang-orang akan menuduhnya memelihara tuyul. Sebaiknya jika tuyul dilepas, orang-orang yang percaya akan merasa tidak aman dengan keberadaan tuyul-tuyul yang berkeliaran di sekitar tempat tinggalnya. Belum lagi jika nanti diketahui siapa pemilik sebenarnya tuyul-tuyul itu. Bisa dibayangkan bagaimana reaksi masyarakat.
Jadi, lupakan tuyul-tuyul itu. Lebih baik menikmati keindahan tempat-tempat wisata Banyuwangi dan kelezatan kulinernya. Setuju !
Pipit dan bentuk tuyul yang ditangkapnya (sumber : Detik.com) |
Tersebarnya cerita penangkapan tuyul, rumah keluarga Pipit pun ramai dikunjungi masyarakat yang penasaran. Akibatnya, keamanan dan kenyamanan warga ikut terganggu oleh membludaknya arus orang yang ingin melihat rupa si tuyul.
Seperti kisah Pipit di Jombang, sulit membuktikan kebenaran dari cerita dan pengakuan Galih tentang keberhasilannya menangkap tuyul. Bagaimana membuktikan bahwa memang terdapat tuyul didalam botol kosong itu ?
Setiap orang bisa berbeda menyikapinya. Anda pun juga boleh percaya atau tidak. Namun sebaiknya kita tidak mudah mempercayai hal-hal gaib. Karena lebih banyak mudarat daripada manfaatnya.
Bayangkan jika banyak orang yang percaya, maka bisa menjadi kegaduhan di masyarakat jika Galih mempertahankan tuyul tersebut. Orang-orang akan menuduhnya memelihara tuyul. Sebaiknya jika tuyul dilepas, orang-orang yang percaya akan merasa tidak aman dengan keberadaan tuyul-tuyul yang berkeliaran di sekitar tempat tinggalnya. Belum lagi jika nanti diketahui siapa pemilik sebenarnya tuyul-tuyul itu. Bisa dibayangkan bagaimana reaksi masyarakat.
Jadi, lupakan tuyul-tuyul itu. Lebih baik menikmati keindahan tempat-tempat wisata Banyuwangi dan kelezatan kulinernya. Setuju !
Updated
Heboh seputar penangkapan tujuh tuyul oleh anak gadis
bernama Galih Raka Sinasih (14), akhirnya diselesaikan dengan campur tangan
perangkat Desa setempat. Seperti diberitakan oleh situs Beritajatim, (11/1/2017), setelah
dilakukan musyarawarah, atas kesepakatan bersama tuyul itu dilepaskan di Alas
Purwo.
Keputusan itu diambil agar tidak terjadi kesalahpahaman
maupun keributan di kemudian hari. Hal ini juga memutus kabar adanya pengertian
gaib di antara warga.
Menurut Kades Kebondalem, Iksan, hal gaib yang dilakukan
oleh warganya itu dinilai tidak benar. Pihaknya juga menyebut, kondisi ini
hanya akan membuat dampak negatif bagi warga lainnya.
"Kita takut nanti dampaknya malah timbul kepada warga sendiri. Bisa saling tuduh, suudzon pada lainnya. Gaib memang ada, tapi kalau yang ini saya rasa tidak benar. Pokoknya, tuyul ini dihentikan sudah," terangnya.
"Kita takut nanti dampaknya malah timbul kepada warga sendiri. Bisa saling tuduh, suudzon pada lainnya. Gaib memang ada, tapi kalau yang ini saya rasa tidak benar. Pokoknya, tuyul ini dihentikan sudah," terangnya.
0 komentar:
Posting Komentar