Menikmati jagung dengan cara direbus atau dibakar sudah
biasa. Beda dengan jagung manis yang ada di Banyuwangi ini. Tanpa perlu
dimasak, jagung tersebut bisa langsung dikonsumsi, usai dipetik. Mau?
Ini jagung manis di Banyuwangi yang bisa langsung dimakan tanpa direbus (sumber : Kompas.com) |
Kalau kepo datang
saja ke Perkebunan Kalibendo, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Jagung tersebut
memang ditanam oleh PT Perkebunan Kalibendo sejak 7 bulan terakhir. Jagung
tersebut berasal dari benih jagung jenis American
Fruit Corn yang masih diimpor dari Amerika.
Meski belum lama dibudidayakan, tapi risetnya membutuhkan
waktu sampai 10 tahun agar bisa ditanam di Banyuwangi. Sebab budidaya jagung
jenis ini membutuhkan syarat tertentu.
Seharusnya jagung tersebut hanya bisa ditanam diatas
ketinggian 1.000 meter. Namun di Banyuwangi bisa ditanam di ketinggian 900
meter dengan perawatan khusus, seperti pengawasan pada pupuk dan jarak antar
tanaman serta pengairan. Sedangkan untuk masa tanamnya sama dengan jenis jagung
lainnya, yaitu 70 hari dan dalam setahun bisa panen 3 kali.
Dilihat dari bentuknya, jagung manis ini tidak banyak
berbeda dengan jagung umumnya. Berwarna kuning jernih dan beberapa bagiannya
bercampur biji berwarna putih. Bedanya, jagung manis Banyuwangi ini bisa langsung
dikonsumsi tanpa dimasak, karena kandungan tepungnya hanya sekitar 2 sampai 3
persen saja, selebihnya hanya gula dan air.
Kadar tepung yang sedikit itulah yang membuat jagung ini
sangat manis dan tidak terasa kadar tepungnya. Tanpa direbus pun rasanya sudah
enak, inilah keistimewaan jagung yang dihasilkan Perkebunan Kalibendo,
Banyuwangi.
Nah, para peserta lomba lari Banyuwangi Ijen Green Run
beberapa waktu lalu, selain menyusuri perkebunan kopi, sungai, juga melewati
perkebunan jagung manis ini. Bahkan sempat menikmati sensasi jagung manis American
Fruit Corn yang bisa dimakan langsung setelah dipetik.
Jagung praktis, bisa dimakan tanpa perlu direbus dulu (sumber : Kompas.com) |
Sebetulnya selain bisa dimakan mentah, agar tetap
mengeluarkan rasa segar, jagung ini hanya perlu direbus sebentar. Jagung
tersebut juga perlu pengemasan khusus agar kualitasnya tidak berubah.
Saat ini jagung manis tersebut masih limited edition, karena baru ditanam di area seluas 4 hektar. Namun
jika permintaan bagus maka pihak perkebunan siap menambah luas lahannya. Selain
itu sedang dikembangkan agar bibit jagung bisa dikerjakan sendiri di
Banyuwangi, sehingga tidak perlu impor dari Amerika.
Hasil panen jagung setiap hektarnya mencapai 4000 tongkol untuk
ukuran premium (300 gr lebih). Tidak banyak karena satu pohon jagung hanya
menghasilkan satu tongkol jagung.
Jagung ukuran premium tersebut pangsa pasarnya memang
menengah ke atas. Penjualannya ke Jakarta, Surabaya, Medan dan kota besar lain.
Sedangkan ekspornya ke Singapura dan Hongkong.
Sedangkan untuk jagung ukuran dibawah 300 gram, harga
jualnya Rp 10 ribu per tongkol. Mau coba?
0 komentar:
Posting Komentar