Wisata Hutan Pinus
Songgon – WOW! Ini kata pertama yang muncul saat mengunjungi lokasi Hutan
Pinus di Kecamatan Songgon, lokasi tepatnya di Desa Sumberbulu, minggu siang (13
November 2016).
Salah satu spot selfi yang wajib di Hutan Pinus Songgon. |
Petugas dari pengelola wisata Hutan Pinus ini dibuat
kewalahan mengatur arus kedatangan pengunjung yang tak henti berdatangan. Butuh
waktu cukup lama untuk mendapat giliran masuk, mengingat jalan yang ada saat
ini kurang lebar untuk menempung arus berlawanan, sehingga harus dibuat sistem
buka-tutup.
Tempat parkir yang kewalahan menampung ratusan mobil yang meluber hingga rumah warga. |
Alhasil tempat parkir didalam hutan pun penuh sesak, bahkan terlihat
mobil-mobil diparkir meluber di rumah-rumah penduduk sekitar yang berjarak
hampir 1 km dari hutan. Benar-benar fantastis!
Pantas saja pihak pengelola kewalahan menampung arus
pengunjung, karena sebenarnya wisata
Hutan Pinus Songgon belum tuntas pengerjaannya, masih banyak PR yang belum
selesai, termasuk menyiapkan jalan masuk yang memadai, penataan tempat parkir
yang lebih rapi, fasilitas toilet yang selain minim jumlahnya juga kondisinya
masih darurat, termasuk fasilitas beribadah yang belum ada (?).
Namun karena terlanjur sempat dipublikasi di beberapa media
online, dishare ke media sosial yang lantas jadi viral, Hutan Pinus Songgon pun
seketika booming. Sebagai tuan rumah, tidak mungkin menolak pengunjung yang
sudah datang jauh-jauh.
Keistimewaan Hutan Pinus Songgon ini rupanya membuat penasaran
warga lokal Banyuwangi maupun yang dari kota tetangga. Buat kalian yang belum
sempat datang, berikut ini gambaran wisata Hutan Pinus Songgon.
1. Alih Fungsi Lahan
Dulunya, lokasi ini merupakan hamparan pohon pinus yang
dimanfaatkan untuk bertani warga secara tumpangsari. Dari pohon pinus diambil
getahnya, dibawah pohon ditanami aneka komoditas seperti cabai, jahe dan
jagung.
Setelah pohon pinus makin besar, sudah tidak bisa untuk
tumpangsari lagi, kecuali diambil getah pohonnya saja. Akhirnnya muncul ide
untuk dikembangkan jadi lokasi wisata. Apalagi di tengah hutan mengalir sungai
Badeng yang sejak beberapa tahun lalu sudah dimanfaatkan untuk wisata rafting
maupun tubing.
Hutan pinus Songgon, tidak bisa lagi untuk cocok tanam, gantinya buat wisata selfi. Setuju ya? |
Dari total areal Hutan Pinus Songgon seluas 97 hektar, yang dikembangkan sebagai wisata sebanyak 7 hektar, sehingga tidak mengganggu fungsi hutan sebagaimana mestinya. Tapi tetap harus jaga kelestarian lingkungan ya.
2. Lokasi Hutan Pinus
yang indah
Harus diakui, lokasi di sekitar Hutan Pinus Songgon sangat
strategis, karena berada di kaki Gunung Raung, hawanya sejuk dan udaranya
segar. Lokasi yang cocok untuk refreshing.
Berada di bawah pepohonan pinus yang menjulang tinggi membuat suasana adem plus udara yang kaya oksigen, dijamin
nyaman dan bikin betah deh.
Salah satu view hutan pinus Songgon. Bendungan dikejauhan. |
Ditambah lagi, adanya aliran Sungai Badeng yang memiliki arus cukup deras nun jauh dibawah, menambah daya pesona tersendiri panorama hutan pinus. Pengunjung akan dipaksa turun oleh naluri untuk mendekati sungai. Apalagi, dari arah hutan, pengunjung melihat ada jembatan gantung yang membentang di atas sungai. Ini nih yang bikin adrenalin bergejolak memaksa selfi! Nantinya jika jembatan ini dicat dengan warna lebih mencolok, gak kebayang seperti apa ramenya orang rebutan foto-foto diatasnya.
Jembatan yang membentang di Sungai Badeng, rasakan sensasi goyang-goyangnya. |
3. Spot Foto Selfi
Yak, ini dia poin
penting dari Hutan Pinus Songgon. Pihak pengelola tahu benar, hutan pinus ini
harus punya poin plus plusnya. Jika dijual apa adanya, orang mungkin tidak
terlalu tertarik datang, karena di wilayah utara Banyuwangi banyak hutan pinus
sejenis. Jadi, keindahan lokasi pinus harus didukung fasilitas yang menarik,
yang menimbulkan greget orang mau
berdatangan. Terbaik dan terefektif tentu saja membuat spot foto selfi yang
sedang digandrungi dimana-mana.
Rumah pohon, salah satu fasilitas yang banyak diminati pengunjung. Yang ini maksimal untuk 5 orang. Sayang harus bayar untuk menaikinya. |
Rumah pohon tipe lain untuk maks. 2 orang. |
Dibuatlah area spot foto selfie yang tersebar merata di berbagai lokasi hutan pinus. Ada yang berupa rumah pohon dalam berbagai ukuran dan bentuk, ada lampion warna-warni, payung merah yang digantung diantara pepohonan secara menarik, daun pintu dengan bunga-bunga cantik, ayunan sampai bingkai foto dari kayu. Semua ditujukan untuk memuaskan nafsu foto selfi. Dan berhasil! Netizen tergoda, masyarakat pun berduyun-duyun datang ke Hutan Pohon Pinus Songgon.
Spot foto prewedding, mestinya buat yang berpasangan ya dek! Sabar ngantre ya.... |
Saat ini ber-hammock sudah menjadi tren selfi dimana-mana, khususnya di lokasi wisata yang memiliki pepohonan untuk memasang hammock. Pohon pinus adalah tempat menggantung hammock yang pas, karena diameter pohon tidak terlalu besar dan bisa tumbuh tegak lurus menjulang tinggi.
Dengan karakter seperti itu, orang bisa memasang hammock secara bertingkat bahkan sampai belasan di pohon pinus. Tentu dibutuhkan nyali ekstra untuk melakukan hal tersebut. Namun mayoritas pengunjung sudah puas memasang hammock setinggi 1 meter dari tanah. Sudah keren kok!
Ayo kakak, kita selfie dulu, jangan main sms mulu. Protes si adek. |
Nah, cerita admin yang pasang hammock di Hutan Pinus Songgon, mengundang banyak pengunjung lain yang antri ingin berfoto ria, dikira hammock tersebut fasilitas dari pihak pengelola! Yah, hitung-hitung berbagi kesenangan lah.
Gaya kakak emang juara. |
Gara-gara Pohon Pinus Songgon, bukan tidak mungkin lo, tren kepemilikan hammock di Banyuwangi meningkat drastis! Apalagi sekarang hammock mudah didapatkan secara online dengan harga kurang dari Rp 100 ribu. Ayo buruan beli gih!
4. Fasilitas
Pengunjung, Sudah Oke Tapi Belum Maksimal
Seperti disebut tadi, wisata hutan pinus ini belum final
pengerjaannya. Meskipun begitu, pihak pengelola sudah berusaha memberikan yang
terbaik untuk pengunjung. Dan pasti mereka ingin segera merealisasinya dengan
cepat, karena makin lengkap fasilitas, berarti sama dengan memanjakan
pengunjung. Imbasnya tingkat kunjungan jelas makin banyak.
Bangku kayu sederhana yang menyatu dengan alam sekitar. Kayaknya pas deh kalo sambil ngopi-ngopi gitu. |
Beberapa fasilitas ada yang gratis ada yang bayar. Yang bayar seperti rumah pohon, tenda camping, safari kuda dan safari jeep. Yang gratis seperti bangku kayu, ayunan dan beberapa spot selfie (lampion dan payung).
Kalau ayunan ini gratis. |
Capek jalan kaki, naik kuda saja. |
5. Tiket Masuk Murah,
Parkir Gratis
Untuk menikmati wisata Hutan Pinus Songgon, pengunjung saat
ini hanya ditarik tiket masuk Rp 5 ribu per orang, parkirnya gratis. Pilihan
yang bagus daripada sebaliknya, karena hasilnya tentu saja lebih banyak
daripada hanya mendapatkan pemasukan dari parkir kendaraan. Bisa dipastikan
pengunjung perorangan sangat sedikit, kebanyakan pasti berdua, bertiga atau
bersama rombongan !
Menjadi pertanyaan, apakah kebijakan ini akan terus dipertahankan atau akan ada perubahan setelah berjalan sekian lama? Belajar dari pengalaman tempat wisata lain di Banyuwangi yang makin berkurang pengunjungnya karena dikenakan biaya yang makin mahal, sebaiknya pengelola lebih bijaksana memutuskan. Yang enak tentu saja tiket masuk tetap murah, parkir tetap gratis, dan pengunjung makin melimpah! Semua senang! Horee!
6. Urusan Perut,
Dijamin
Salah satu kelebihan tempat wisata hutan pinus ini,
pengunjung dijamin anti kelaparan. Pasalnya, pihak pengelola menyiapkan banyak
warung penjual makanan-minuman di zona tertentu, yang dikelola masyarakat
setempat. Menu variatif dan harga sangat bersahabat, bahkan Anda bisa menemukan roti bakar dan fried chicken di tempat ini! Sueerrr!
Ada fried chicken di tengah hutan pinus. Traktir dong kakak! |
Tapi tentu saja tidak ada salahnya jika Anda menyiapkan
camilan sendiri dari rumah. Yang penting, JANGAN BUANG SAMPAH SEMBARANGAN.
Pihak pengelola sudah mewanti-wanti dengan tulisan “Malu Buang Sampah
Sembarangan” dan sudah menyiapkan tempat sampah di beberapa titik. Ayo ikut
jaga lingkungan ya kakak.
7. Cara menuju Wisata
Hutan Pinus Songgon
Sayangnya, seperti kebanyakan tempat wisata lain di
Banyuwangi, belum ada transportasi langsung menuju ke wisata Hutan Pinus
Songgon. Namun jangan kuatir, kabar baiknya, lokasi wisata tidak jauh dari
jalan raya dan jalan menuju lokasi hampir seluruhnya muluss beraspal. Kecuali
sebagian kecil mendekati lokasi, yang aspalnya belum ditambal lagi. Mestinya
jalan menuju wisata Hutan Pinus Songgon menjadi prioritas Pemkab Banyuwangi,
mengingat potensinya yang sangat besar.
Setelah sampai di Pasar Songgon, masih sekitar 6 km lagi untuk mencapai tujuan. Dari Pasar Songgon Anda akan menemukan percabangan jalan dengan petunjuk arah, jika ke kanan Anda akan sampai di Perkebunan Bayu Lor. Jadi Anda harus pilih jalan ke kiri ke arah Sragi/Genteng.
Ke arah Hutan Pinus ambil jalan ke kiri (sumber : Google Street View) |
Berikutnya setelah melewati Kantor Pos Songgon, Anda akan bertemu percabangan jalan lagi. Jika lurus Anda akan sampai ke Wana Wisata Rowo Bayu. Jadi Anda harus ambil jalan ke kiri karena Anda akan ke Wisata Hutan Pinus Songgon yang lokasinya searah dengan Karo Adventure.
Belok kiri ke lokasi Hutan Pinus Songgon. Kalau lurus ke Wana Wisata Rowo Bayu. (sumber : Google Stree View) |
Selanjutnya jangan segan bertanya arah yang tepat pada penduduk setempat jika menemukan percabangan jalan lagi. Setelah kira-kira kurang 3 km dari lokasi hutan pinus, sudah banyak petunjuk arahnya.
Rute Banyuwangi kota - Hutan Pinus Songgon
Sedangkan jika Anda datang dari wilayah timur Banyuwangi, seperti Jember, maka untuk menuju ke lokasi wisata Hutan Pinus Songgon, Anda bisa mengambil patokan dari Terminal Lama (atau Pasar Genteng Kulon) Kecamatan Genteng. Berbeda dari arah Banyuwangi kota yang tidak terlalu banyak belokan menuju lokasi tujuan, jika Anda berangkat dari arah Genteng, jalan yang ditempuh banyak berbelok, terutama setelah Pasar Gendoh, karena itu jika Anda malu bertanya, kemungkinan sesat di jalan.
Dari Genteng ke lokasi wisata hutan pinus jaraknya sekitar 24 km dengan melewati jalan Gajah Mada ke arah Genteng Wetan, lalu sampai pertigaan jl. Hasanudin, belok kiri jl. Hasyim Asyari terus sampai Pasar Hewan, jl. Temuguruh hingga mencapai Pasar Gendoh. Selanjutnya Anda akan belok ke kiri melalui jl. Aruji Karta Winata, dari sini jalan mulai banyak belokan, karena itu jangan sungkan bertanya pada orang yang ditemui arah jalan menuju Kecamatan Songgon.
Setelah sampai di Pasar Songgon, selanjutnya ikuti petunjuk seperti arah rute dari Banyuwangi kota.
Rute Genteng - Hutan Pinus Songgon via Google Map.
Nah, bagaimana perasaan kamu sehabis melototin foto-foto barusan? Sudah penasaran pengin cepat-cepat berangkat ke tempat Wisata Pinus Songgon ya? Jangan lupa siapkan perlengkapan selfi kalian. Penuhin baterei HP, sekalian siapkan memory card yang besar ya. Selamat berwisata kakak.
Tambahan Bonus foto-foto, dibuang sayang.
0 komentar:
Posting Komentar