Banyuwangi Fish Market Festival - Muncar sejak dahulu dikenal sebagai penghasil ikan. Potensi komoditas perikanan laut daerah di selatan Banyuwangi ini tidak diragukan lagi. Skalanya bukan hanya di level regional, namun juga Indonesia. Bahkan roda perekonomian mayoritas masyarakat Muncar mengandalkan atau tergantung dari hasil tangkapan ikan di laut dan industri produk olahannya.
Potensi ini diakomodasi Pemkab Banyuwangi dengan memasukkannya dalam rangkaian Banyuwangi Festival 2016. Ada dua even yang disiapkan selama dua hari, yakni Banyuwangi Fish Market (15/10/2016) dan ritual Petik Laut pada hari berikutnya. Tempat pelaksanaannya di Pelabuhan Ikan Muncar, Kecamatan Muncar, Banyuwangi.
Even diawali dengan festival bakar ikan di sepanjang Pelabuhan Pantai Muncar, di mana warga akan membakar ikan secara massal dengan membentuk bentangan sepanjang 1.500 meter pada Sabtu (15/10/2016).
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi, Pujo Hartanto, mengatakan, festival bakar ikan ini nantinya diikuti sekitar 2.000 peserta, yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat mulai dari kelompok nelayan hingga masyarakat umum. Festival ini akan dimulai pukul 09.00-14.00 WIB.
"Festival ini dipastikan akan menarik dan menyenangkan, karena ratusan kilo ikan laut dibakar bareng-bareng. Masyarakat bisa langsung ikut menikmati ikan bakar di festival ini," kata Pujo.
Selain bakar ikan massal, imbuh Pujo, juga akan digelar pameran ikan segar, ikan hias, budi daya air tawar dan produk olahan hasil perikanan dan kelautan. Wisatawan yang hadir akan bisa berbelanja hasil-hasil perikanan dan kelautan yang dijual.
"Jadi kami bikin event yang bisa semakin menaikkan pamor komoditas perikanan laut. Lewat festival ini, misalnya, kami ajak wisatawan untuk mengenal berbagai jenis ikan yang ada. Kami juga akan tunjukkan berbagai olahan hingga produk jadi perikanan, termasuk produk perikanan Banyuwangi yang diekspor," lanjut Pujo.
Beragam hasil budi daya air tawar dan hasil olahannya pun akan ditampilkan. Seperti, nugget ikan, terasi, ikan sarden, abon, ikan asin, petis, krupuk ikan dan produk olahan lainnya. Sedikitnya, akan ada 14 stan yang menjual beragam hasil perikanan tangkap dari laut maupun tawar.
"Festival ini kami gelar juga sebagai upaya edukasi bagi publik. Begitu pentingnya kebiasaan makan ikan dan begitu tingginya nilai gizi dalam ikan," jelas Pujo.
Sementara itu di hari Minggu (16/10) di tempat yang sama, digelar pula ritual Petik Laut. Upacara untuk mengucap syukur masyarakat nelayan Muncar ini dipercaya merupakan upacara Petik Laut terbesar di Banyuwangi. Karena melibatkan ratusan kapal Slerek yang terkenal dengan hiasan dan keindahannya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, MY Bramuda menjelaskan petik laut Muncar ini biasa digelar setiap pertengah bulan Syura tepatnya tanggal 15 Syura penanggalan Jawa.
"Pada pertengahan bulan itulah, upacara ini dilaksanakan saat pasang laut datang," ujar Bramuda.
Tradisi ini, kata dia, telah dilakukan masyarakat nelayan Muncar sejak tahun 1901. Dari tahun tersebut hingga sekarang masyarakat Muncar tak pernah melewatkan tradisi ini.
"Karena mereka mempercayai, jika tidak melakukan ritual ini akan mengalami bencana. Sehingga mereka pun tak pernah melewatnya ritual ini," kata Bramuda.
MY Bramuda menambahkan, Fish Market dan Petik Laut Muncar ini sengaja disajikan untuk menambah ragam Banyuwangi Festival. Kegiatan ini merupakan ajang promosi wisata Banyuwangi sejak awal terus berupaya konsisten mengangkat kekayaan tradisi lokal dan potensi Banyuwangi untuk menjadi daya pikat wisatawan ke Banyuwangi.
Banyuwangi, salah satu potensi terbesarnya adalah perikanan. Sehingga pemkab merasa perlu mengangkat potensi tersebut untuk dikenalkan lebih luas.
"Sengaja kami hampir berbarengan karena bisa memperpanjang siklus destinasi. Wisatawan yang datang ke event ini pastinya akan menambah waktunya. Harapan kami, mereka mereka akan memperpanjang tinggalnya untuk menikmati dua event ini," ujar Bramuda.
Ayo, makan ikan bakar rame-rame di Pelabuhan Muncar!
Deretan perahu warna-warni khas Pelabuhan Muncar (sumber foto : Facebook.com) |
Even diawali dengan festival bakar ikan di sepanjang Pelabuhan Pantai Muncar, di mana warga akan membakar ikan secara massal dengan membentuk bentangan sepanjang 1.500 meter pada Sabtu (15/10/2016).
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi, Pujo Hartanto, mengatakan, festival bakar ikan ini nantinya diikuti sekitar 2.000 peserta, yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat mulai dari kelompok nelayan hingga masyarakat umum. Festival ini akan dimulai pukul 09.00-14.00 WIB.
"Festival ini dipastikan akan menarik dan menyenangkan, karena ratusan kilo ikan laut dibakar bareng-bareng. Masyarakat bisa langsung ikut menikmati ikan bakar di festival ini," kata Pujo.
Pengeringan ikan di Muncar (sumber foto : Facebook.com) |
"Jadi kami bikin event yang bisa semakin menaikkan pamor komoditas perikanan laut. Lewat festival ini, misalnya, kami ajak wisatawan untuk mengenal berbagai jenis ikan yang ada. Kami juga akan tunjukkan berbagai olahan hingga produk jadi perikanan, termasuk produk perikanan Banyuwangi yang diekspor," lanjut Pujo.
Beragam hasil budi daya air tawar dan hasil olahannya pun akan ditampilkan. Seperti, nugget ikan, terasi, ikan sarden, abon, ikan asin, petis, krupuk ikan dan produk olahan lainnya. Sedikitnya, akan ada 14 stan yang menjual beragam hasil perikanan tangkap dari laut maupun tawar.
"Festival ini kami gelar juga sebagai upaya edukasi bagi publik. Begitu pentingnya kebiasaan makan ikan dan begitu tingginya nilai gizi dalam ikan," jelas Pujo.
Sementara itu di hari Minggu (16/10) di tempat yang sama, digelar pula ritual Petik Laut. Upacara untuk mengucap syukur masyarakat nelayan Muncar ini dipercaya merupakan upacara Petik Laut terbesar di Banyuwangi. Karena melibatkan ratusan kapal Slerek yang terkenal dengan hiasan dan keindahannya.
Replika kapal Slerek (sumber : Facebook.com) |
"Pada pertengahan bulan itulah, upacara ini dilaksanakan saat pasang laut datang," ujar Bramuda.
Tradisi ini, kata dia, telah dilakukan masyarakat nelayan Muncar sejak tahun 1901. Dari tahun tersebut hingga sekarang masyarakat Muncar tak pernah melewatkan tradisi ini.
"Karena mereka mempercayai, jika tidak melakukan ritual ini akan mengalami bencana. Sehingga mereka pun tak pernah melewatnya ritual ini," kata Bramuda.
MY Bramuda menambahkan, Fish Market dan Petik Laut Muncar ini sengaja disajikan untuk menambah ragam Banyuwangi Festival. Kegiatan ini merupakan ajang promosi wisata Banyuwangi sejak awal terus berupaya konsisten mengangkat kekayaan tradisi lokal dan potensi Banyuwangi untuk menjadi daya pikat wisatawan ke Banyuwangi.
Banyuwangi, salah satu potensi terbesarnya adalah perikanan. Sehingga pemkab merasa perlu mengangkat potensi tersebut untuk dikenalkan lebih luas.
"Sengaja kami hampir berbarengan karena bisa memperpanjang siklus destinasi. Wisatawan yang datang ke event ini pastinya akan menambah waktunya. Harapan kami, mereka mereka akan memperpanjang tinggalnya untuk menikmati dua event ini," ujar Bramuda.
Ayo, makan ikan bakar rame-rame di Pelabuhan Muncar!
0 komentar:
Posting Komentar