Usai meraih penghargaan dari Pasific Asia Travel Association (PATA) untuk kategori heritage and culture belum lama ini, Lalare Orkestra Banyuwangi tampil dalam konser tunggal musik etnik khas tanah Blambangan di Gesibu (Gedung Seni Budaya), Banyuwangi, Sabtu (24/9/2016).
Penampilan Lalare Orkestra yang dimainkan oleh 100 Anak
sekolah, mulai dari pelajar SD hingga SMP se-Banyuwangi, membuat ribuan
penonton yang hadir berdecak kagum dengan permainaan musik tradisional yang
rancak.
Penampilan Lalare Orkestra di Gesibu (sumber : Surabaya.tribunnews.com) |
Bahkan karena penampilannya itu, Lalare akan disandingkan
dengan musisi papan atas Balawan, Harvey Malaihollo, di Jazz Gunung, Banyuwangi
Ijen Summer Jazz, 22 Oktober mendatang.
Menurut Ketua Dewan Kesenian Banyuwangi (DKB) Samsudin
Adlawi, pihaknya telah menyiapkan konser sejak dua bulan lalu. Dibantu dinas
pendidikan serta dinas kebudayaan dan pariwisata, DKB menyeleksi para musisi
cilik yang akan mengisi pertunjukan musik tradisional.
Sebanyak 13 lagu pelbagai genre, mulai dangdut, pop, blues,
dan jenis lain ditampilkan dalam konser. "Kami ingin menunjukkan, musik
tradisional mampu mengiringi beragam jenis musik tanpa harus menghilangkan identitas
lokal," terang Samsudin.
Banyuwangi, kata Samsudin, memiliki musik tradisional yang
sudah diakui dunia. Teknik pukulan permainan perkusi para seniman musik di Bumi
Blambangan, kecepatannya belum tertandingi hingga saat ini.
"Bahkan seniman sekelas Djaduk Ferianto (musikus dari
Sinten Remen) pernah belajar teknik pukulan perkusi di Banyuwangi. Hingga saat
ini, kecepatan pukulan permaian perkusi Banyuwangi belum ada yang menandingi di
dunia," ungkapnya yakin.
Pertunjukan Lalare Orkestra sendiri, lanjut Samsudin, sudah
berlangsung sejak 2015 lalu, dan sudah masuk agenda Banyuwangi Festival 2016.
"Lalare Orkestra ini bermula dari keresahan kami
tentang musik tradisional. Di Banyuwangi tidak hanya seni tarinya saja yang
terkenal, bukan hanya masalah ritualnya saja, tapi juga memiliki musik
tradisional yang luar biasa," ungkapnya.
Pengakuan dunia pada Lalare telah diberikan ketika mendapat
penghargaan tingkat dunia dari Pasific Asia Travel Association (PATA) 9 September lalu.
Penghargaan tersebut telah menginspirasi Lalare Orkestra
untuk mengangkat tema ‘Nyerambahi Jagad’ pada konsernya.
"Mereka telah mampu menunjukkan kemampuannya dan
mendapatkan penghargaan internasional. Dengan tema ini, mereka berharap kiprah
musiknya akan terus berkibar dengan membawa bendera kesenian Banyuwangi,"
pungkas Samsudin.
Penampilan Lalare Orkestra pada 24 September 2016 di Gesibu Banyuwangi.
0 komentar:
Posting Komentar