E-Park Banyuwangi - Selain memiliki taman kota yang cantik, keberadaan Ruang
Terbuka Hijau (RTH) di Banyuwangi semakin lengkap dengan kehadiran E-park yang
terletak di kawasan barat dan timur GOR Tawang Alun Banyuwangi, di Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi.
E-park ini adalah kawasan kebun yang dikembangkan oleh Dinas Kebersihan dan Pertaman (DKP) Banyuwangi dengan konsep edukasi, ekologi dan ekonomi. Di taman ini terdapat bermacam-macam tanaman, baik tanaman hias, tanaman buah, bibit, sayuran, dan lain-lain. Peresmian E-park ini dilakukan oleh Ny Dani Abdullah Azwar Anas pada 1 Juni 2016.
Lelah berkeliling, pengunjung dapat beristirahat di gazebo yang tersedia di E-park. Setidaknya ada 3 buah gazebo yang dibangun disamping kolam. Sembari istirahat, pengunjung dapat menikmati bunga-bunga yang tengah bermekaran atau pemandangan sawah yang berbatasan dengan kebun. Bila lapar, juga tersedia cafe dengan sejumlah menu yang merupakan hasil berkebun E-park.
Di sisi timur dari E-Park Banyuwangi ini terdapat beberapa greenhouse khusus untuk pembibitan tanaman anggrek dan hidroponik.
E-park ini adalah kawasan kebun yang dikembangkan oleh Dinas Kebersihan dan Pertaman (DKP) Banyuwangi dengan konsep edukasi, ekologi dan ekonomi. Di taman ini terdapat bermacam-macam tanaman, baik tanaman hias, tanaman buah, bibit, sayuran, dan lain-lain. Peresmian E-park ini dilakukan oleh Ny Dani Abdullah Azwar Anas pada 1 Juni 2016.
E-Park Banyuwangi yang berkonsep 3 E : edukasi, ekologi dan ekonomi (sumber : Kompas.com) |
E-park berkebun adalah lokasi ruang terbuka hijau (RTH) yang
di tata sebagai sarana edukasi Banyuwangi Berkebun yang ditujukan bagi
masyarakat yang awam dengan dunia tanaman.
Banyuwangi Berkebun
adalah salah satu program DKP Banyuwangi yang bertujuan untuk menyebarkan
kepedulian lingkungan melalui urban
farming, dengan cara memanfaatkan lahan-lahan tidur untuk dijadikan kebun
yang produktif. Launching program
Banyuwangi Berkebun sendiri telah dilakukan oleh Bupati Abdullah Azwar Anas
pada 30 November 2014 lalu.
Beberapa program yang sudah dilakukan di antaranya adalah
merevitalisasi halaman-halaman kantor dan ruang-ruang publik yang kosong
menjadi e-park. Hal itu adalah upaya Pemkab Banyuwangi untuk
mendorong masyarakat mulai berkebun.
Selain berkebun, Pemkab Banyuwangi juga juga menggalakkan
kolam-kolam ikan dan gerakan menghidangkan buah-buah lokal sebagai support untuk
kegiatan Banyuwangi Berkebun.
Bahkan Azwar Anas berkeyakinan, gerakan berkebun juga bisa ikut serta
menekan tingkat inflasi suatu daerah. Pemanfaatan lahan kosong untuk ditanami
aneka sayur mayur, tomat, cabai, dan lain sebagainya bisa menjadi alternatif
untuk mengurangi ketergantungan pada pasar.
"Jika separuh saja masyarakat menggalakkan urban farming, mengembangkan tanaman di lahan-lahan sekitar rumah, tingkat inflasi bisa ditekan lebih rendah lagi, karena masyarakat tidak tergantung dengan harga pasar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," - Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas -
Melalui konsep urban farming dengan memanfaatkan setiap
jengkal tanah di pekarangan rumah dengan menanam sayuran dan buah-buahan,
hasilnya akan meningkatkan ketahanan pangan suatu daerah.
Contoh konkretnya adalah Banyuwangi sendiri, dimana tingkat
inflasinya terjaga. Inflasi Banyuwangi bulan Juli 2016 sebesar 0,43%,
nomor dua terendah di Jatim. Pada Januari-Juli 2016 inflasi Banyuwangi 1,49%, lebih
rendah dari rata-rata Jatim 1,85%.
Berikut beberapa hal yang menarik dari keberadaan E-park
Banyuwangi yang layak dikunjungi sebagai tempat belajar bertanam dan sekaligus rekreasi keluarga yang sehat.
E-PARK ADALAH WUJUD
SEMANGAT BANYUWANGI BERKEBUN
E-park Banyuwangi merupakan taman kota yang dulunya adalah
lahan tidak produktif. Taman ini dikembangkan di atas lahan seluas 2000 meter
persegi, awalnya merupakan lokasi pembuangan sampah yang tidak terawat dan
kotor.
Setelah dibenahi dan dijadikan sebuah taman berkebun,
sekarang menjadi lahan produktif yang produktif sesuai dengan semangat urban farming.
Rumah pohon di salah satu sudut E-park Banyuwangi (sumber : Tribunnews.com) |
Disebut e-park, karena mempunyai tiga fungsi, yaitu sebagai
sarana ekologi, edukasi dan ekonomi bagi masyarakat. Ekologi, bisa
menambah titik hijau dengan pemanfaatan ruang-ruang kota. Edukasi bisa
memberikan pendidikan ke publik untuk cinta lingkungan. Ekonomi yaitu sebagai
nilai tambah penghasilan dari pemanfaatan ruang – ruang kota. Jadi intinya
E-park ini adalah taman multi fungsi.
Terkait konsep tersebut, E-park ini bisa dimanfaatkan untuk
berbagai pelatihan terkait penguatan program Banyuwangi Berkebun. Di sini,
masyarakat akan diedukasi tentang urban farming (pertanian perkotaan), yaitu
memanfaatkan lahan tidur di perkotaan menjadi lahan hijau yang produktif.
Seperti cara bertanam hidroponik, aquaponik, vertikultur, lahan dan pot. Tak
hanya itu, masyarakat juga akan dilatih cara membuat pupuk sendiri.
TAMAN YANG CANTIK DI E-PARK
Ketika memasuki E-park Banyuwangi, pengunjung akan disambut deretan tanaman hias bonsai di sebelah kiri, dan deretan meja dan kursi yang apik di sebelah kanan dengan gantungan bola-bola lampu.
TAMAN YANG CANTIK DI E-PARK
Ketika memasuki E-park Banyuwangi, pengunjung akan disambut deretan tanaman hias bonsai di sebelah kiri, dan deretan meja dan kursi yang apik di sebelah kanan dengan gantungan bola-bola lampu.
Ada sebuah gerbang melengkung yang dirambati oleh tanaman
dan tanaman bunga bougenville berwarna-warni serta tanaman kubis, padi dan
beraneka macam jenis lainnya. Di bagian lain E-park pengunjung disuguhi taman bunga yang
tertata rapi dan terlihat asri. Benar-benar sangat memanjakan mata dan membuat betah berlama-lama.
Salah satu sudut E-Park Banyuwangi yang asri. (sumber: Detik.com) |
Taman yang asri dan tertata rapi (sumber : Antarajatim.com) |
Lelah berkeliling, pengunjung dapat beristirahat di gazebo yang tersedia di E-park. Setidaknya ada 3 buah gazebo yang dibangun disamping kolam. Sembari istirahat, pengunjung dapat menikmati bunga-bunga yang tengah bermekaran atau pemandangan sawah yang berbatasan dengan kebun. Bila lapar, juga tersedia cafe dengan sejumlah menu yang merupakan hasil berkebun E-park.
ADA SELON DI E-PARK
Pernah membayangkan apa jadinya jika buah semangka dan melon dikawinkan? Nggak usah dibayangkan, karena di E-Park Banyuwangi buah kombinasi antara semangka dan melon benar-benar ada dan bisa dimakan.
Pernah membayangkan apa jadinya jika buah semangka dan melon dikawinkan? Nggak usah dibayangkan, karena di E-Park Banyuwangi buah kombinasi antara semangka dan melon benar-benar ada dan bisa dimakan.
Namanya Selon. Selon merupakan akronim dari semangka (dan)
melon, buah hasil persilangan semangka dan melon yang ditanam sejak 2016 dan
saat panen bisa menghasilkan sekitar 300 buah. Selon merupakan jenis buah hasil
pemuliaan tanaman yang dilakukan oleh DKP Banyuwangi.
Selon alias semangka melon yang dikembangkan E-Park Banyuwangi (sumber : Banyuwangi.merdeka.com) |
Dilihat dari bentuk fisiknya, buah Selon lebih menyerupai
melon. Tapi ketika dibelah, isinya lebih menyerupai buah semangka dengan warna
merah yang menggoda lengkap dengan bijinya. Ketika dicicipi, daging buahnya
terasa seperti paduan buah melon dan semangka. Saat musim kemarau atau bulan
puasa, buah Selon yang segar ini tentunya dapat menjadi pilihan konsumsi yang
tepat.
Selon, fisiknya melon, dalamnya semangka, rasanya paduan keduanya. (sumber : Jatim.antaranews.com) |
Buah Selon ini masih di Banyuwangi saja yang memilikinya.
Meskipun demikian, pihak E-Park bersedia berbagi pengetahuan tentang budidaya
selon ini kepada siapa pun yang berminat.
Selain Selon (semangka melon), pengelola E-park juga tengah mengembangkan pembibitan Mesem (melon semangka) yang merupakan hasil kawin silang antara melon dan semangka. Hayo, pilih yang mana?
Selon (kiri) dan Mesem (kanan) (sumber : Jatim.antaranews.com) |
GREEN HOUSE DI DALAM
E-PARK
Di sisi timur dari E-Park Banyuwangi ini terdapat beberapa greenhouse khusus untuk pembibitan tanaman anggrek dan hidroponik.
Kebun E-park melayani permintaan bibit tanaman sebagai upaya
penghijauan. Beberapa jenis bibit tanaman yang bisa dipesan diantaranya adalah bibit
pohon sengon, gembilina, trembesi, sirsat, asem, pete, akasia, dan durian.
RUMAH ADAT USING
Di sisi barat areal E-park pengunjung akan melihat sebuah
pondok kebun berarsitektur rumah adat khas suku Using yang dikelilingi
taman. Pondok berukuran 4x6 meter ini berfungsi sebagai area pertemuan dan pelatihan bagi warga yang ingin belajar cara berkebun.
Rumah adat Using hadir di E-park (sumber : Rri.co.id) |
Sebagai sebuah taman berkebun yang asri, selain diisi
tanaman, didalam E-park juga dilengkapi dengan beberapa gazebo dan paglak atau
rumah panggung yang biasanya digunakan petani untuk mengawasi tanaman padi.
Termasuk juga rumah pohon yang menambah keasrian E Park tersebut.
KLINIK TANAMAN
Tidak hanya sebagai ruang terbuka hijau, E-park Banyuwangi
juga dijadikan klinik taman hias serta laboratorium tanaman. Tanaman-tanaman
hias taman kota yang kering dan layu akan dirujuk ke E-park untuk disegarkan
kembali sebelum dikembalikan ke lokasi semula.
BANYUWANGI TUAN RUMAH KONFERENSI INDONESIA BERKEBUN 2016
Sebagai bagian dari komunitas Indonesia Berkebun, Kabupaten Banyuwangi sudah bergabung sejak 2014 sebagai anggota yang ke 42.
Indonesia Berkebun
adalah gerakan komunitas melalui media jejaring sosial yang mengambi isue
lingkungan dan perkotaan dengan program urban farming, yaitu
memanfaatkan lahan tidur di kawasan perkotaan yang diubah menjadi lahan
pertanian/perkebunan produktif lewat peran masyarakat sekitar. Saat ini,
Indonesia Berkebun sudah berkembang di lebih 40 kota, 8 kampus di Indonesia.
Setiap tahun Banyuwangi Berkebun menggelar konferensi dan
untuk tahun 2016, Banyuwangi ditunjuk sebagai tuan rumah konferensi Indonesia
Berkebun yang ke 4.
Konferensi Indonesia Berkebun 2016 di Banyuwangi berlangsung di GOR Tawang Alun, 5-7 Agustus 2016 dan diikuti
perwakilan dari 24 komunitas kabupaten/kota dan 3 perguruan tinggi di
Indonesia. Mereka datang dari daerah lain di sekitar Jawa, Fakfak Papua,
Pontianak, Balikpapan, Medan dan Makassar, serta komunitas kampus dari
Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, dan Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
Selain konferensi, juga ada lomba pembuatan taman, pameran
pertanian,serta pembelajaran teknik penanaman secara sederhana seperti bertanam
dengan hidroponik dan aquaponik.
Bupati Azwar Anas memanen petai langsung dari pohonnya yang berada di area E-park saat pembukaan Konferensi Indonesia Berkebun 2016 (sumber : Kompas.com) |
AYO KE E-PARK BANYUWANGI
E-park Banyuwangi ini terbuka untuk umum, siapapun bisa datang. Setiap minggu taman itu banyak dikunjungi orang. Bukan hanya sekadar menikmati tamannya yang hijau, tapi juga diharapkan bisa belajar urban farming di areal perkotaan serta untuk pemanfaatan lahan terbatas sehingga bisa menambah nilai ekonomi bagi keluarga.
E-park Banyuwangi ini terbuka untuk umum, siapapun bisa datang. Setiap minggu taman itu banyak dikunjungi orang. Bukan hanya sekadar menikmati tamannya yang hijau, tapi juga diharapkan bisa belajar urban farming di areal perkotaan serta untuk pemanfaatan lahan terbatas sehingga bisa menambah nilai ekonomi bagi keluarga.
Banyak yang bisa dipelajari di taman E-park, mulai dari bertanam
secara hidroponik, pengelolaan terintegrasi kotoran ternak menjadi pupuk
tanaman, hingga cara memelihara tanaman organik. Pihak E-park tidak memungut biaya, tapi untuk yang ingin belajar
berkebun dipersilakan membawa peralatan sendiri atau menggunakan peralatan yang tersedia di E-park dengan mengganti biaya sekadarnya.
Tertarik? Datang saja ke E-Park Banyuwangi yang letaknya bersebelahan dengan GOR Tawang Alun Banyuwangi.
Tertarik? Datang saja ke E-Park Banyuwangi yang letaknya bersebelahan dengan GOR Tawang Alun Banyuwangi.
0 komentar:
Posting Komentar