Festival Karo Rafting
dan Tubing X-Badeng Banyuwangi – Pagelaran Banyuwangi Festival 2016 memberi
porsi cukup banyak untuk sport tourism
alias wisata olahraga. Setelah bulan lalu menggelar kompetisi internasionalBMX, kali ini giliran Festival Arung Jeram dan Tubing yang ditampilkan. Selama dua hari, penikmat olahraga arus deras
diajak mengenal destinasi wisata baru di Sungai Badeng, Kecamatan Songgon, yang
berjarak sekitar 33 km dari pusat kota Banyuwangi.
Waktu pelaksanaan dua hari tersebut dibagi dalam dua kegiatan, yaitu Rafting dan Tubing. Sama-sama merupakan olahraga yang dilakukan di aliran sungai yang berjeram, tapi ada perbedaan pokok antara keduanya. Rafting atau juga dikenal sebagai arung jeram menggunakan peralatan perahu karet, sedangkan Tubing atau disebut juga Body Rafting menggunakan ban ukuran besar. Perbedaan lainnya, rafting bisa dilakukan oleh empat sampai 6 orang sesuai kapasitas perahu karetnya, sedangkan tubing hanya bisa untuk satu orang satu ban.
Di Banyuwangi, selain dilakukan di Sungai Badeng di Kecamatan Songgon, olahraga arung jeram juga dikembangkan di Sungai Kedawung di Kecamatan Licin, namun khusus untuk tubing.
Sungai Badeng yang digunakan sebagai lokasi festival rafting ini berada di kaki Gunung Raung, tepatnya terletak di Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Sungai Badeng yang hulunya berasal dari mata air Gunung Raung ini memiliki kedalaman sekitar 50 cm, namun pada titik tertentu kedalamannya bervariasi antara 2-3 meter. Aliran airnya cukup deras, namun debit airnya tidak terlalu besar atau pun terlalu kecil, sedangkan karakteristik batuannya adalah batu muda dan tidak tajam. Sungai Badeng juga memiliki spot-spot menantang seperti turunan sungai, arus deras dan batuan terjal.
Kondisi ini sangat cocok untuk sarana arung jeram. Apalagi lokasinya terletak ditengah pemandangan alam yang masih asri, sehingga Sungai Badeng pantas dicoba oleh para pecinta olahraga arung jeram. Bahkan kalau sedang beruntung, kita bisa melihat satwa liar seperti biawak, monyet dan burung.
Pada awalnya ditempat ini yang dikembangkan adalah tubing yang menggunakan ban, baru kemudian dalam perkembangan selanjutnya mulai diperkenalkan rafting yang menggunakan perahu karet. Sejauh ini cukup banyak wisatawan yang memanfaatkan wisata ini. Untuk lebih memopulerkannya, maka Pemkab Banyuwangi menyelenggarakan festival arung jeram di Sungai Bedeng.
Operator untuk arung jeram di Sungai Bedeng ini ada dua. Selain X-Badeng Adventure Team, juga ada Karo Adventure. Karena itu nama resmi festival ini adalah Festival Karo Rafting dan Tubing X-Badeng, yang berarti pelaksanaannya melibatkan dua komunitas ini.
Kecamatan Songgon yang terletak di wilayah utara Kabupaten Banyuwangi memang menyimpan potensi wisata alam yang besar yang sedang dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata andalan. Wisatawan tidak hanya bisa menikmati rafting dan tubing, tapi juga beberapa air terjun yang masih sangat alami, seperti air terjun Lider, Selendang Arum, Giri Asih dan Air Terjun Telunjuk Dewa Raung. Tak hanya itu, Songgon juga dikenal dengan Durian Merah dan buah manggisnya. Dengan lokasinya di lereng gunung Raung, udara di Songgon cukup sejuk. Tak pelak Songgon pantas dikunjungi.
FESTIVAL RAFTING DAN TUBING DI SUNGAI BADENG
.
Rafting di sungai Badeng, Songgon (sumber : Karo Adventure) |
Di Banyuwangi, selain dilakukan di Sungai Badeng di Kecamatan Songgon, olahraga arung jeram juga dikembangkan di Sungai Kedawung di Kecamatan Licin, namun khusus untuk tubing.
Sungai Badeng yang digunakan sebagai lokasi festival rafting ini berada di kaki Gunung Raung, tepatnya terletak di Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Sungai Badeng yang hulunya berasal dari mata air Gunung Raung ini memiliki kedalaman sekitar 50 cm, namun pada titik tertentu kedalamannya bervariasi antara 2-3 meter. Aliran airnya cukup deras, namun debit airnya tidak terlalu besar atau pun terlalu kecil, sedangkan karakteristik batuannya adalah batu muda dan tidak tajam. Sungai Badeng juga memiliki spot-spot menantang seperti turunan sungai, arus deras dan batuan terjal.
Sungai Badeng cocok untuk olahraga fun rafting (sumber : Karo Adventure) |
Pada awalnya ditempat ini yang dikembangkan adalah tubing yang menggunakan ban, baru kemudian dalam perkembangan selanjutnya mulai diperkenalkan rafting yang menggunakan perahu karet. Sejauh ini cukup banyak wisatawan yang memanfaatkan wisata ini. Untuk lebih memopulerkannya, maka Pemkab Banyuwangi menyelenggarakan festival arung jeram di Sungai Bedeng.
Operator untuk arung jeram di Sungai Bedeng ini ada dua. Selain X-Badeng Adventure Team, juga ada Karo Adventure. Karena itu nama resmi festival ini adalah Festival Karo Rafting dan Tubing X-Badeng, yang berarti pelaksanaannya melibatkan dua komunitas ini.
Kecamatan Songgon yang terletak di wilayah utara Kabupaten Banyuwangi memang menyimpan potensi wisata alam yang besar yang sedang dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata andalan. Wisatawan tidak hanya bisa menikmati rafting dan tubing, tapi juga beberapa air terjun yang masih sangat alami, seperti air terjun Lider, Selendang Arum, Giri Asih dan Air Terjun Telunjuk Dewa Raung. Tak hanya itu, Songgon juga dikenal dengan Durian Merah dan buah manggisnya. Dengan lokasinya di lereng gunung Raung, udara di Songgon cukup sejuk. Tak pelak Songgon pantas dikunjungi.
FESTIVAL RAFTING DAN TUBING DI SUNGAI BADENG
.
Festival Rafting dan Tubing Sungai Badeng yang baru pertama kali digelar ini memang belum melibatkan peserta dari kelompok masyarakat umum. Namun sebatas dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) se-Banyuwangi. Alasannya, pihak panitia belum mampu menampung jika pendaftarnya membludak, sementara jumlah perahu karetnya masih terbatas.
Seluruh peserta terdiri dari 76 regu, dengan 4 orang setiap regu untuk satu perahu karet. Dengan jumlah perahu hanya 25 buah, maka peserta bergantian menggunakan perahu karet tersebut yang semuanya dari Karo Adventure.
Setiap regu akan menempuh jarak sekitar 2 kilometer dengan penilaian lomba ditentukan berdasarkan kecepatan peserta untuk mencapai garis finish. Selain itu sesuai tema festival, eco rafting, setiap peserta diwajibkan membawa kantong plastik yang digunakan untuk memungut sampah yang ditemukan di sepanjang sungai.
Hari kedua festival diisi dengan lomba tubing dan menanam bibit pohon (sumber : Banyuwangi.merdeka.com) |
Pada hari kedua festival, peserta diajak berlomba adu cepat mencapai finish dengan menggunakan tubing. Mereka juga dituntut menanam satu bibit pohon di titik yang sudah ditentukan panitia sebagai salah satu kriteria penilaian, yaitu kekompakan tim. Seru dan memacu adrenalin para peserta.
0 komentar:
Posting Komentar