Satu lagi kuliner khas Banyuwangi yang siap menggoyang lidah Anda. Namanya Belut Pedas. Anda bisa menikmati menu Belut Pedas ini di warung Kedung Lumpang yang berada di tepi jalan Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Warung ini menyajikan aneka menu khas Banyuwangi, salah satunya adalah Belut Pedas.
Daging belut yang lembut sangat tepat dipadukan dengan kuah santan yang berwarna kuning kemerahan dengan rasa pedas yang pas di lidah.
Belut pedas tersebut disajikan dengan sambal segar, lalapan serta dilengkapi tahu dan tempe yang gurih.
Belut yang dipilih bukan belut budidaya tapi belut tangkapan dari alam. Ini yang banyak dicari oleh orang di warung Kedung Lumpang, karena rasanya benar-benar fresh.
Untuk menikmatinya, anda bisa memilih gubuk-gubuk yang disediakan di lereng bagian bawah yang berbatasan langsung dengan sungai.
Banyak pengunjung yang sengaja memilih makan di gubuk di pinggir sungai, yang disebut kedung dalam bahasa lokal, yaitu bagian sungai yang dalam dan cocok untuk mandi. Sambil menunggu pesanan datang, Anda bisa mandi atau main air dulu. Setelah mandi saat perut lapar, bisa langsung menyantap makanan yang telah dipesan.
Selain menu belut pedasnya yang terkenal, pengunjung juga bisa menikmati beberapa menu khas masyarakat Using seperti pecel pithik, ayam kesrut dan ayam pedas. Ada alternatif kuliner lain yang rasanya tidak kalah enak yaitu wader goreng, belut goreng, sayur lodeh dan pepes tahu.
Semua menu tersebut disajikan dengan sambal segar yang dikenal dengan sambal tempong. Seperti namanya, rasa pedasnya seperti ditempong atau ditempeleng.
Buat penggemar kopi, di warung Kedung Lumpang juga tersedia beberapa jenis kopi asli Banyuwangi yaitu Robusta Ijen dan Arabika Ijen. Kopinya disajikan menggunakan cangkir kecil kuno khas yang hanya dimiliki oleh suku Using.
Anda ingin mencoba Belut Pedas yang disantap dengan sambal tempong? Nah menu super pedas ini bisa Anda nikmati selepas mendaki Kawah Ijen untuk mengisi perut yang sudah keroncongan, karena lokasinya di jalur menuju Kawah Ijen dari kota Banyuwangi.
Perut lapar, udara dingin dan menu pedas. Hmm kayaknya kombinasi yang sempurna!
(Kompas.com)
Belut Pedas di Warung Kedung Lumbang, Banyuwangi (sumber : Kompas.com) |
Belut pedas tersebut disajikan dengan sambal segar, lalapan serta dilengkapi tahu dan tempe yang gurih.
Belut yang dipilih bukan belut budidaya tapi belut tangkapan dari alam. Ini yang banyak dicari oleh orang di warung Kedung Lumpang, karena rasanya benar-benar fresh.
Pengunjung warung Kedung Lumpang, Glagah,Banyuwangi (sumber : Kompas.com) |
Banyak pengunjung yang sengaja memilih makan di gubuk di pinggir sungai, yang disebut kedung dalam bahasa lokal, yaitu bagian sungai yang dalam dan cocok untuk mandi. Sambil menunggu pesanan datang, Anda bisa mandi atau main air dulu. Setelah mandi saat perut lapar, bisa langsung menyantap makanan yang telah dipesan.
Gubuk di lereng sungai Kedung Lumbang (sumber : Kompas.com) |
Semua menu tersebut disajikan dengan sambal segar yang dikenal dengan sambal tempong. Seperti namanya, rasa pedasnya seperti ditempong atau ditempeleng.
Buat penggemar kopi, di warung Kedung Lumpang juga tersedia beberapa jenis kopi asli Banyuwangi yaitu Robusta Ijen dan Arabika Ijen. Kopinya disajikan menggunakan cangkir kecil kuno khas yang hanya dimiliki oleh suku Using.
Anda ingin mencoba Belut Pedas yang disantap dengan sambal tempong? Nah menu super pedas ini bisa Anda nikmati selepas mendaki Kawah Ijen untuk mengisi perut yang sudah keroncongan, karena lokasinya di jalur menuju Kawah Ijen dari kota Banyuwangi.
Perut lapar, udara dingin dan menu pedas. Hmm kayaknya kombinasi yang sempurna!
(Kompas.com)
0 komentar:
Posting Komentar