Festival Santri Banyuwangi - Jauh hari
sebelum Presiden Jokowi menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional pada
tahun 2015, Pemkab Banyuwangi sejak 2012 sudah mengangkat potensi kaum santri
dalam sebuah event Festival Santri. Melalui Festival Santri,
Pemkab Banyuwangi menunjukkan apresiasi terhadap lembaga pondok pesantren yang
punya peran penting dalam mencerdaskan umat.
Festival Santri 2015 di RTH Maron Genteng (sumber : Detik.com) |
Selama ini di Banyuwangi telah digelar puluhan even dengan
berbagai tema, seperti pariwisata, seni dan budaya sampai sosial. Sebagai
pelengkap, dihadirkan Festival Santri yang mengangkat tema religi. Ini
menunjukkan bahwa Pemkab Banyuwangi sangat memperhatikan keseimbangan pembangunan
manusia dari berbagai macam aspek.
“Banyuwangi memiliki
banyak pondok pesantren dengan ribuan santri yang mengenyam pendidikan agama.
Mereka ditempa dengan pendidikan yang lebih berat dari pelajar pada umumnya
hingga menghasilkan karakter dan kepribadian santri yang hebat. Kami ingin
memberikan apresiasi pada para santri melalui festival ini,” kata Bupati Anas.
Lebih lanjut, Festival Santri juga digelar sebagai ajang
silaturahmi antar santri pondok pesantren serta menyalurkan bakat keilmuan yang
telah dipelajari selama di pesantren.
Tidak sekedar basa-basi, penyelenggaraan Festival Santri Banyuwangi
2015 berlangsung selama 2 hari, pada 26 dan 27 September 2015, diikuti para santri mulai tingkat
Ula (SD), wustha (SMP) dan Ulya (SMA) dari 284 pesantren se Kabupaten
Banyuwangi.
Even Festival Santri 2015 diawali kegiatan “gerak jalan
sarungan”. Pada acara gerak jalan ini para santri laki-laki berjalan dengan
memakai pakaian khas pesantren yakni baju takwa dan sarung sepanjang 5
KM, dimulai dari Masjid Jami’ Genteng sampai Lapangan Maroon. Ini hanya untuk
santri laki-laki, sedangkan untuk untuk santri putri memakai pakaian muslim
biasa.
Para santri mengikuti gerak jalan sarungan (sumber: Antarafoto.com) |
Dalam pembukaan Festival Santri, ribuan santri dari seluruh Pondok Pesantren di Banyuwangi hadir memenuhi RTH Maroon, Kecamatan Genteng. Gema sholawat nabi yang dilantunkan ribuan santri mengawali
event yang mengangkat eksistensi pondok pesantren ini. Disusul penampilan
hadrah-hadrah terbaik dari Rabithah Ma'ahid Islami (RMI). Tak ketinggalan, musik gambus
"Mayami" dari Jember tiada henti-hentinya menyuguhkan lagu-lagu
Islami yang menyejukkan hati. Pembukaan festival ditutup dengan pesta kembang api yang menghiasi
langit malam kota Genteng.
Acara puncak Festival Santri Banyuwangi adalah gelaran Sholawat Akbar di Stadion Diponegoro pada 2/10/2015 (sumber : Twitter.com/a_azwarnas) |
Festival Santri diisi dengan berbagai lomba, seperti lomba
baca kitab, tahfidz, penulisan arab, pidato, menulis arab, dan kaligrafi. Tak
ketinggalan ada juga lomba yang sifatnya hiburan khas anak pondokan, seperti
sepak bola api dan volly sarungan.
0 komentar:
Posting Komentar