Fashion on the pedestrian - Banyuwangi punya
cara unik menggelar peragaan busana. Bukan diatas panggung, tapi memanfaatkan pedistrian
alias trotoar yang merupakan fasilitas pejalan kaki sebagai catwalk. Adalah pedistrian di Ruang
Terbuka Hijau (RTH) Taman Blambangan Banyuwangi yang disulap menjadi media bagi
para model untuk memamerkan busana batik khas Banyuwangi dalam ajang “Fashionon The Pedestrian”, Jumat (9/9/15) sore.
Pagelaran fashion on the pedestrian (foto : Twitter.com/mashendro8829) |
Tak kurang 170 peserta yang berlatarbelakang
pelajar, karyawan hingga PNS berlenggak-lenggok di atas trotoar sepanjang 350
m. Mereka mengenakan busana batik hasil desain sendiri maupun hasil kolaborasi
desainer lokal.
Meskipun para peserta tersebut tidak
berprofesi sebagai model, mereka telah mengikuti seleksi, mulai dari
cara berjalan bak peragawati hingga desain baju yang diajukan. Dari total ada
sekitar 456 peserta yang mengikuti audisi, yang lolos hanya 170-an saja.
Para model
amatir ini membawakan busana yang terbagi atas tiga kategori, yaitu busana
kasual yang akan dibawakan peserta anak-anak, busana pesta dibawakan peserta
remaja, dan dewasa akan memperagakan busana kerja.
Peserta yang tampil penuh percaya diri (foto : Twitter.com/banyuwangi_kab) |
Salah satu peserta dewasa (foto : Liputan6.com) |
Saat
pertunjukan dimulai, para model lokal ini pun tampil bak model profesional.
Dimulai dengan kategori anak, beragam busana batik kasual dengan warna-warna
cerah pun mendominasi.
Berlanjut dengan kategori remaja yang membawakan busana pesta, kain batik berhasil disulap menjadi aneka busana yang berkesan elegan dan mewah. Sedangkan di busana kerja yang dibawakan oleh kategori dewasa, para model tampil dengan desain busana yang lebih formal.
Berlanjut dengan kategori remaja yang membawakan busana pesta, kain batik berhasil disulap menjadi aneka busana yang berkesan elegan dan mewah. Sedangkan di busana kerja yang dibawakan oleh kategori dewasa, para model tampil dengan desain busana yang lebih formal.
LATAR BELAKANG FASHION BATIK ON THE PEDESTRIAN
Menurut Bupati
Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, selain untuk menarik minat wisatawan, ajang
fashion batik di trotoar ini untuk lebih membumikan kekayaan batik di tengah
masyarakat.
"Banyuwangi sekarang punya sedikitnya 52 motif batik. Dengan ajang ini, batik bisa menjadi gaya hidup sehari-hari masyarakat," ujarnya.
"Banyuwangi sekarang punya sedikitnya 52 motif batik. Dengan ajang ini, batik bisa menjadi gaya hidup sehari-hari masyarakat," ujarnya.
Di mata Anas
membuat pagelaran berkualitas tidak harus ditempat yang mewah. Di trotoar pun
asalkan didesain dengan aman, ramah dan nyaman bisa menjadi media yang istimewa
untuk memamerkan potensi daerah.
"Ini
sekaligus sebagai cara kami untuk memberikan ruang publik yang nyaman bagi
masyarakat. Melalui even ini kami juga ingin membuat industri batik daerah
terus bergairah," jelas Anas.
Anindya Kusuma Putri (foto : Inilah.com) |
Putri
Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri, yang datang sebagai undangan khusus,
terkejut melihat pergelaran busana Batik On Pedestrian di Banyuwangi. Selain
sangat unik, ia mengaku baru pertama kali melihat pertunjukan fashion seperti
itu .
"Ya, cukup surprise karena sarana umum bagi pejalan kaki bisa menjadi catwalk yang menarik. Ini jadi pengalaman fesyen yang baru. Banyuwangi menunjukkan kalau daerah mampu membuat event yang kreatif," jelas Anindya di Banyuwangi, Jumat (09/10/2015).
Ia juga mengapresiasi karya busana yang para model kenakan sangat variatif dan lengkap, mulai desain formal sampai busana batik sehari-hari.
"Event ini menunjukkan kreativitas yang tinggi dari masyarakat lokal. Ini menjadi salah satu aset Banyuwangi yang menjanjikan untuk mengembangkan batik daerah. Masyarakat Banyuwangi harus bangga dengan semua ini," ujarnya.
"Ya, cukup surprise karena sarana umum bagi pejalan kaki bisa menjadi catwalk yang menarik. Ini jadi pengalaman fesyen yang baru. Banyuwangi menunjukkan kalau daerah mampu membuat event yang kreatif," jelas Anindya di Banyuwangi, Jumat (09/10/2015).
Ia juga mengapresiasi karya busana yang para model kenakan sangat variatif dan lengkap, mulai desain formal sampai busana batik sehari-hari.
"Event ini menunjukkan kreativitas yang tinggi dari masyarakat lokal. Ini menjadi salah satu aset Banyuwangi yang menjanjikan untuk mengembangkan batik daerah. Masyarakat Banyuwangi harus bangga dengan semua ini," ujarnya.
Ajang
fashion on pedestrian merupakan rangkaian Banyuwangi Batik Festival 2015 yang
diisi berbagai acara seperti lomba desain motif, lomba mencanting batik, dan
lomba desain busana batik.
0 komentar:
Posting Komentar