Oleh-oleh Khas Kabupaten Banyuwangi - Jalan-Jalan ke Banyuwangi memang banyak hal yang menarik untuk dilihat. Anda bisa mengunjungi tempat-tempat wisata yang masih alami, menyaksikan event-event budaya, kesenian dan menikmati berbagai sajian kuliner khasnya. Namun bagaimanapun juga kesannya kurang lengkap jika tanpa membawa pulang oleh-oleh untuk kerabat dan teman-teman di tempat asal. Mereka pasti tidak lupa menagihnya!
Ada berbagai produk kuliner dan aneka kerajinan dan souvenir khas Banyuwangi yang bisa dijadikan buah tangan untuk orang-orang tercinta. Berikut ini info produk khas Banyuwangi yang dapat Anda pilih sebagai oleh-oleh saat Anda berkunjung ke Banyuwangi :
KUE BAGIAK
Bagiak atau bagja atau bahagia sendiri sebenarnya merupakan ungkap rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas melimpahnya hasil panen atau juga berarti sebagai kemenangan besar melawan hawa nafsu serta adanya hajatan keluarga. Pada awalnya kue Bagiak ini hanya tersedia pada saat Hari Raya Idhul Fitri saja. Namun kemudian menjadi camilan yang menjadi ciri khas Banyuwangi dan bisa dinikmati setiap saat.
Kue Bagiak mempunyai rasa yang bervariasi antara gurih, asin dan manis menjadi satu. Rasanya yang unik ini membuat kue ini disukai banyak kalangan, tidak terbatas orang Banyuwangi saja. Maka tak heran kue yang satu ini selalu menjadi pilihan sebagai oleh-oleh bagi setiap orang yang berkunjung ke Banyuwangi.
Ada beberapa variasi rasa kue bagiak, antara lain pisang, oka, keningar, wijen, durian, coklat, jahet strawbery dan madu. Setiap orang tentu punya selera masing-masing.
SALE PISANG
Sale pisang merupakan jajanan khas Banyuwangi yang patut dijadikan oleh-oleh. Sale pisang berasal dari buah pisang yang disisir tipis kemudian dijemur hingga kering. Di Banyuwangi banyak terdapat sentra produksi sale pisang yang sudah dikenal masyarakat luas, seperti di Kelurahan Klatak (Kalipuro), Lateng, Singonegaran, Kebalenan, Penganjuran, Mojopanggung, Kecamatan Glagah, Songgon, Sukonatar,Bangorejo, Buluagung, Siliragung, dan sebagainya. Hal ini tidak mengherankan karena dahulu Banyuwangi pernah dikenal sebagai kota pisang karena banyak tanaman pisang di daerah ini.
Aneka ragam sale pisang Banyuwangi |
Ladrang sabrang |
KUE UNTIR-UNTIR
Kue untir-untir atau biasa disebut juga kue tambang ini juga merupakan oleh-oleh khas Banyuwangi yang lezat. Bahan dasarnya adalah tepung dan kacang tanah yang ditumbuk.
RENGGINANG
Siapapun tentu menyukai krupuk. Pada umumnya krupuk terbuat dari adonan tepung tapioka dan tepung terigu dengan berbagai bahan tambahan seperti ikan, udang, telur, garam dan bumbu-bumbu. Nah krupuk rumput laut mengandung bahan tambahan rumput laut spesies Eucheuma cottonii yang membedakannya dengan krupuk lainnya. Kelebihan krupuk rumput laut memiliki rasa gurih yang khas, renyah dan mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Krupuk rumput laut ini merupakan produk kreasi masyarakat Kecamatan Wongsorejo yang dikelola oleh ibu-ibu berbagai kelompok Koperasi Wanita (Kopwan) Wongsorejo. Tidak hanya diolah dalam bentuk krupuk, di Wongsorejo rumput laut juga dibuat krim hand body lotion.
Oleh-oleh khas Wongsorejo |
Oya, Wongsorejo ini merupakan pintu masuk Kabupaten Banyuwangi dari arah utara. Jika Anda ke Banyuwangi lewat Situbondo, maka tempat pertama yang Anda lihat adalah Wongsorejo. Mampir yuk!
PIA GLENMORE
Pia alias bakpia adalah penganan yang terbuat dari kacang hijau, gula yang dibungkus dengan tepung lalu dioven hingga matang. Pia memang banyak dijumpai di berbagai daerah, namun pia Glenmore ini menawarkan kelebihan tersendiri yang membuatnya patut dijadikan oleh-oleh. Salah satunya rasanya yang lezat dan harganya relatif murah.
Nama Pia Glenmore mungkin terasa aneh bagi pengunjung luar kota Banyuwangi. Sebenarnya Glenmore adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Banyuwangi, tempat penganan yang dirintis oleh Ibu Suciati ini diproduksi, karena itu disebut Pia Glenmore.
Pia Glenmore awalnya hanya memiliki 2 rasa, yaitu kacang ijo dan pisang keju, sekarang sudah bertambah menjadi 11 rasa yang variatif, diantaranya kacang merah, nanas, strawberry. Di Banyuwangi Anda bisa mendapatkan Pia Glenmore di 2 tempat, yaitu di Jl. Raya Jember 51 Glenmore yang merupakan kantor pusatnya dan cabangnya di Jl. Kolonel Sugiono 33 Banyuwangi.
KOPI BANYUWANGI
Banyuwangi dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi di Indonesia, bahkan kualitas kopi Banyuwangi berada di peringkat ke 4 setelah Jamaica, Hawai dan Toraja. Di Banyuwangi terdapat beberapa perkebunan kopi yang mampu memproduksi hampir 3.900 ton kopi per tahun dari sekitar 3.800 hektar perkebunan kopi dan di sini terdapat komunitas yang memiliki tradisi minum kopi yang khas di desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Di desa Kemiren, masyarakat setempat memiliki filosofi minum kopi yang disimbolisasi dalam ungkapan "sekali seduh kita bersaudara". Karena itu Banyuwangi layak disebut sebagai Kota Kopi. Jadi belum lengkap kalau ke Banyuwangi tidak membawa kopi Banyuwangi sebagai oleh-oleh.
Berikut beberapa produk kopi Banyuwangi :
Kopi Kemiren yaitu kopi yang diolah oleh
masyarakat Desa Adat Using Kemiren, Kecamatan Glagah ini disebut-sebut sebagai
salah satu kopi terbaik di Banyuwangi. Kopi yang diproduksi Paguyuban Tholik
Kemiren (Pathok) ini memiliki cara tersendiri dalam proses pembuatannya. Produk
nya diiberi nama Kopi Jarang Goyang. Di rumah produksi Kopi Kemiren ini,
pengunjung dipersilahkan praktek secara langsung. Mulai dari proses menyangrai,
menumbuk biji kopi yang matang, menyaring bubuk kopi hingga praktek cara
penyajian kopi yang benar.
Kopi lanang, yaitu kopi yang berbiji tunggal dan
bulat, tidak terbelah seperti bentuk biji kopi umumnya. Salah satu produsen
kopi lanang adalah Perkebunan Malangsari PTPN XII Kalibaru, Banyuwangi.
Kopi Seblang adalah kopi bubuk dan biji yang
diproduksi oleh Kelompok Tani Suko Makmur di Kecamatan Kalipuro
Banyuwangi yang terdiri dari kopi lanang seblang, kopi seblang robusta dan biji
kopi luwak.
Kopi Pingit atau juga dikenal sebagai Kopi Lawas, yaitu kopi dari jenis robusta yang disimpan selama 1 tahun yang berasal dari pegunungan Gumitir di Kecamatan Kalibaru. Asal-usul kopi pingit ini berawal dari kebiasaan masyarakat di Kalibaru pada jaman dahulu, setiap musim panen kopi hasilnya tidak langsung dijual semuanya, namun hanya setengahnya saja yang dijual, sedangkan yang setengah lagi disimpan untuk keperluan konsumsi keluarga atau disuguhkan untuk tamu. Jadi kopi yang diminum saat ini adalah hasil panen tahun sebelumnya.
BATIK BANYUWANGI
Bila hobi mengkoleksi batik, maka batik khas Banyuwangi akan memperkaya koleksi Anda. Terdapat puluhan motif batik khas Banyuwangi, mulai dari yang paling terkenal yaitu motif Gajah Oling yang berbentuk bunga yang menyerupai belalai gajah, lalu ada motif Kangkung Setingkes, Sembruk Cacing, Gedhegan, dan masih banyak lagi lainnya. Jenis batiknya tersedia mulai cetak, semi cetak dan batik tulis dengan ukuran dua meter.
Anda bisa memperoleh batik khas Banyuwangi ini di beberapa tempat, antara lain :
VIRDES COLLECTION
Terletak di Dsn. Simbar Rt.01 Rw.II Ds. Tampo Kec. Cluring. Telp. (0333) 394214
Terletak di Dsn. Simbar Rt.01 Rw.II Ds. Tampo Kec. Cluring. Telp. (0333) 394214
TIRTA WANGI
Terletak di Jl. Agung Wilis Banyuwangi
Terletak di Jl. Agung Wilis Banyuwangi
SRI TANJUNG
Terletak di Jl. Tarakan 13 Banyuwangi. Telp. (0333) 41506 – 423313
Terletak di Jl. Tarakan 13 Banyuwangi. Telp. (0333) 41506 – 423313
SAYU WIWIT
Terletak di Jl. Sidopekso Kel. Temenggungan Kec. Banyuwangi. Telp. (0333) 422642
KAOS ETNIK BANYUWANGITerletak di Jl. Sidopekso Kel. Temenggungan Kec. Banyuwangi. Telp. (0333) 422642
Salah satu identitas bahwa kita pernah berkunjung ke suatu daerah adalah mengenakan kaus etnik yang bercirikan daerah tersebut. Di Banyuwangi terdapat beberapa gerai yang menjual kaus etnik dengan ciri dan karakter khas Banyuwangi baik berupa kata-kata maupun desain tertentu.
Diantaranya kaus dengan merk KaOsing yang tokonya terletak di jalan A Yani 93 C Banyuwangi, atau di depan Pengadilan Agama. Selain itu ada juga kaus BLAM tees yang outlet dan workshopnya beralamat di jalan Hasanudin 18 Genteng (depan Grapari Telkomsel).
KERAJINAN GINTANGAN
Desa Gintangan yang terletak di Kecamatan Rogojampi,
Banyuwangi sejak dulu sudah dikenal sebagai sentra industry kerajinan,
khususnya produk kerajinan anyaman bambu. Para perajin disana memperoleh
keterampilan tersebut secara turun-temurun. Maka tidak heran bila mayoritas
warga Desa Gintangan bisa menganyam bambu.
Jika Anda memasuki desa Gintangan, di sepanjang ruas jalan utama di desa tersebut Anda akan menjumpai deretan showroom aneka kerajinan bambu. Umumnya showroom tersebut berada satu lokasi dengan tempat kegiatan produksi, sehingga pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan kerajinan anyaman bamboo.
Jika Anda memasuki desa Gintangan, di sepanjang ruas jalan utama di desa tersebut Anda akan menjumpai deretan showroom aneka kerajinan bambu. Umumnya showroom tersebut berada satu lokasi dengan tempat kegiatan produksi, sehingga pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan kerajinan anyaman bamboo.
Berbagai produk anyaman bambu dengan desain yang unik bisa
Anda dapatkan di sini, mulai dari peralatan dapur, hiasan dinding sampai
macam-macam souvenir. Ada puluhan kreasi anyaman bambu dengan harga yang
relatif murah bisa Anda pilih sesuai dengan selera. Diantara produk tersebut
adalah tudung saji, toples bamboo, tempat buah, wadah tisu, kap lampu,
keranjang parcel, dan sebagainya.
Produk kerajinan Gintangan tidak hanya terdapat di daerah
Banyuwangi saja, namun sudah dipasarkan mulai ke Bali, Surabaya, Medan, Papua
dan beberapa di antaranya ke Malaysia, Jepang, Eropa dan Amerika Serikat.
Dari kota Banyuwangi letak Desa Gintangan hanya sekitar 20 km yang bisa ditempuh dengan mobil dalam waktu 32 menit. Sedangkan dari dari Bandara Blimbingsari, jaraknya hanya sekitar 9,2 km yang dicapai dengan mobil dalam waktu 15 menit. Rugi lo kalau Anda tidak mampir!
PANCI-DANDANG KALIBARU
Kalau Anda ke Banyuwangi dari arah Jember, pastilah saat memasuki Kecamatan Kalibaru, pandangan Anda pasti tergoda pada sederetan toko yang menjual aneka peralatan rumah tangga seperti panci, dandang, wajan, oven dan sebagainya yang terbuat dari bahan aluminium. Yup, berarti Anda sedang berada di kawasan sentra kerajinan Sayangan, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru.
Tak kenal maka tak sayang. Anda pernah mendengar tentang wajan bolic karya Onno W Purbo, itu lo antena penguat sinyal modem yang terbuat dari bahan wajan dan paralon? Nah ternyata di sinilah wajan itu dibuat. Baru tahu ya? Padahal pemasaran produk sentra kerajinan Sayangan ini telah menjangkau berbagai kota dan pulau di Indonesia, bahkan sudah merambah ekspor.
Hal ini membuktikan bahwa kualitas produk kerajinan hand made Sayangan ini bisa diandalkan. Dan yang jelas harganya lebih miring dari harga pasaran di toko, karena diproduksi sendiri oleh para pengrajin yang telah berlangsung turun-temurun. Sayang kalau destinasi unik ini dilewatkan begitu saja. Ibu-ibu ayo belanja!
Aneka produk kerajinan hand made dari bahan aluminium Desa Sayangan. |
KANGGI
Oleh-oleh khas Banyuwangi yang satu ini memang istimewa. Tidak heran karena merupakan hasil kolaborasi para pelaku ekonomi kreatif Banyuwangi, namanya Kanggi. Mereka mendapat pendampingan intens dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang berkomitmen mengembangkan ekonomi kreatif berbasis desa.
Kanggi
adalah kependekan dari ‘keranjang rasa Banyuwangi’ yang berupa paket oleh-oleh
khas Banyuwangi yang dikemas dengan desain dan modifikasi baru.
Nama
"Kanggi" sendiri merujuk pada kata 'Kangge' yang dalam bahasa Osing
(suku asli Banyuwangi) berarti persembahan.
Paket
oleh-oleh Kanggi dikemas sepraktis dalam bentuk keranjang anyaman bambu yang
berisi bermacam-macam produk lokal Banyuwangi. Mulai dari kain batik, kudapan
ringan, kopi, suvenir, hingga sabun tradisional vco.
Ada tujuh UMKM Banyuwangi yang ikut terlibat melahirkan Kanggi. Di antaranya
Batik Godho, Widya Handycraft asal Desa Gintangan, Kopi Lego asal Desa
Gombengsari, Ala Kuwung Suvenir, Tukul Rizki Banyuwangi yang memproduksi sabun
vco dan wewangian, Sri Mulyo asal Desa Sragi yang memproduksi kudapan khas
lokal, dan jamu Meneer Deles.
Kanggi, hasil kolaborasi 7 UMKM Banyuwangi. |
Kanggi
mewakili seluruh rasa Banyuwangi dalam bentuk paket oleh-oleh yang dapat dibawa
pulang sebagai buah tangan yang khas dan unik. Semua produk yang ada dalam
keranjang Kanggi bisa menyentuh semua indra manusia. Ada aroma kopi, rupa dari
batiknya, kudapan yang bisa dicecap, ada suvenir kerincing dan lengking yang
menyuarakan musik bambu Banyuwangi, yang dikemas dalam keranjang bambu lokal
dari Desa Gintangan Banyuwangi yang sudah sangat terkenal.
Sampai saat ini belum dijual secara massal, untuk pemasarannya masih sebatas pada momen tertentu, seperti acara Banyuwangi Ethno Carnival atau acara pameran yang digelar di Banyuwangi.
SAVANA CAKE
Savana Cake adalah oleh-oleh khas Banyuwangi terbaru yang menggunakan pisang sebagai bahan dasarnya. Nama Savana berasal dari inspirasi dari padang savana yang indah di Taman Nasional Alas Purwo dan Taman Nasional Baluran.
Savana cake |
Untuk menikmati cake ini Anda mendatangi gerainya di Jalan
Letjen S Parman No 26, Kelurahan Sobo, Kabupaten Banyuwangi.
Demikian sebagian produk kuliner dan aneka kerajinan kreatif yang bisa Anda nikmati dan jadikan oleh-oleh ketika berkunjung ke Banyuwangi. Daripada menyesal, lebih baik Anda jangan sampai melewatkan.
Gan, kalo ke Lampung jangan lupa mampir ke toko Aneka Sari Rasa, toko oleh-oleh produk Lampung terbesar nih gan, yang menjual produk-produk lampung hasil produksi sendiri seperti keripik pisang, sambal, lempok, dll. Dan dibandrol harga yang sesuai dengan kenikmatan yang agan-agan dapatkan. Aneka Sari Rasa beralamat di JL.Ikan Kakap no.26 & 28, Bandar Lampung, Depan Klenteng Teluk Betung. telp. (0721)-5630988, fax. (0721)-5630988, WA: 082388688868, IG:@anekasarirasa, email:anekasarirasa@yahoo.com, fb:aneka sari rasa, twitter:@anekasarirasa.
BalasHapuswah ternyata banyak banget yaa oleh olehnyaa.. thankss banget ya referensii nyaaa.. kebetulan lagi kebingungan cari oleh oleh yang bagus
BalasHapus