Goa Maria Jatiningrum adalah tempat ideal untuk meditasi sebagai sarana berdevosi dan penghormatan kepada Bunda Maria. Gua Maria Jatiningrum merupakan salah satu buah iman dari umat Katolik di daerah ini. Pembangunan gua tersebut diperuntukan Kepada Bunda Maria, yang sangat dihormati oleh umat Katolik.
Gua Maria Jatiningrum, Curahjati dibangun pada tahun
1954/1955. Gua ini diberkati dan diresmikan oleh Mgr AEJ Albers OCarm pada
tanggal 15 Agustus 1956. Sebelum tahun 1995 gua ini dikenal dengan nama Gua
Maria Waluyaning Tiyang Sakit, kemudian diganti menjadi Gua Maria Jatiningrum.
Lorong menuju lokasi Gua Maria Jatiningrum |
Gua Maria Jatiningrum yang berada di Dusun Curahjati, Desa Grajagan ini dalam wilayah gerejani termasuk wilayah Paroki Ratu Para Rasul Curahjati, Keuskupan Malang. Paroki ini merupakan salah satu dari tiga paroki yang ada di Kabupaten Banyuwangi (selain Paroki Banyuwangi dan Paroki Genteng) yang merupakan cikal bakal dari Keuskupan Malang.
Perkembangan Gereja di daerah ini berawal pada tahun 1925 dengan kedatangan orang-orang Katolik asal Boro, Kalibawang dan Kulonprogo. Beberapa dari mereka adalah orang-orang Katolik yang dipermandikan di Sendangsono pada tahun 1924. Empat tahun kemudian, tepatnya pada 12 Januari 1928, terjadi permandian pertama di Curahjati yang dilakukan oleh Pastor Emanuel Stutient OCarm.
Pada tahun 1956, Pastur Borggreve Ocarm bertugas di Dusun
Curahjati sebagai Pastor di Paroki Ratu Para Rasul Curahjati. Ia memiliki
keinginan untuk menghormati Bunda Maria kemudian memanfaatkan tanah di dekat
gereja yang dialiri sungai. Bersama umat Katolik di Curahjati, ia mengangkut
bebatuan dari sungai untuk membangun Gua Maria ini. Beberapa tokoh umat, seperti
keluarga Van Prehn dari Glenmore dan dukungan tokoh-tokoh umat, antara lain
Bapak Karto Riyadin, seorang guru agama, membantu pembangunan Gua Maria hingga
mendatangkan patung dari Yogyakarta.
Pada 15 Agustus 1956, Uskup Malang pada masa itu, yaitu Mgr
AEJ Albers Ocarm, memberkati Gua Maria Waluyaning Tiyang Sakit sebagai tempat
devosi kepada Bunda Maria bagi umat setempat dan dari paroki sekitarnya. Demikianlah
sejak saat itu, setiap tahun diadakan prosesi sakramen Mahakudus. Biasanya
mulai dari gereja diiringi doa dan nyanyian. Prosesi sendiri berawal dari
gereja lalu berkeliling sampai ke sawah-sawah dan kembali ke gereja lagi.
Gua Maria Jatiningrum ini telah renovasi dan dilengkapi
dengan berbagai fasilitas bagi peziarah seperti: pendopo, sanggar, jalan salib,
serta penataan lingkungan yang asri dan nyaman untuk berdoa. Disini juga
terdapat toko Bodronoyo yang menyediakan benda-benda rohani.
Pendopo yang dapat digunakan untuk pertemuan. |
Ruang semedhi. Pengunjung dapat melakukan meditasi di tempat ini, ruangan bisa menampung beberapa orang saja. Jangan lupa mematikan lampu dan lilin sesudahnya. |
Tempat ini selalu ramai dikunjungi peziarah, terutama pada
setiap Kamis malam Jum'at Kliwon dalam acara Misa Kudus pada pukul 24.00
tengah malam. Pengunjung yang datang
selain berasal dari umat Katolik di sekitar kabupaten Banyuwangi dan luar kota,
juga tidak jarang pula terdapat para peziarah yang berasal dari berbagai agama
dan keyakinan. Lokasi gua ini sangat strategis karena berdekatan dengan
tempat wisata di Banyuwangi lainnya, seperti Pantai Grajagan, Pantai Plengkung,
dan pusat ikan Muncar.
AIR SUCI GUA MARIA
JATININGRUM
Salah satu motivasi pengunjung mendatangi Gua Maria
Jatiningrum adalah untuk mendapatkan kesembuhan. Di Gua Jati Ningrum ada sumur
yang berisi air suci yang diyakini bisa untuk pengobatan, awet muda, dan yang
berkenan bisa berdoa dan semadi. Air suci ini terletak di dalam sumur suci
sebelah kanan patung Bunda Maria.
Sumur suci Gua Maria Jatiningrum Curahjati, samping kiri adalah tempat mengamnbil air suci. |
Banyak pengunjung dari Banyuwangi seperti Muncar dan
Wonosobo dan beberapa daerah lain baik dari Banyuwangi maupun luar kota yang
datang untuk meminum air suci lalu bersemedi di dalam gua. Tak sedikit pula
yang membawanya pulang. Pihak pengelola menyediakan air suci ini dalam bentuk
kemasan yang dapat dibeli di toko rohani di sebelah pintu masuk.
Toko Rohani menyediakan berbagai pernak-pernik & perlengkapan ibadah. |
RUMAH SINGGAH
Bagi pengunjung yang berasal dari luar kota yang memerlukan
penginapan, tersedia rumah singgah yang mampu menampung cukup banyak peziarah.
Rumah singgah Jati Ningrum berada di Kawasan Gua Maria
Curahjati Grajagan Banyuwangi. Bangunan baru ini di Bangun atas ide awal untuk
para peziarah luar kota setelah berdoa bersama di Gua Maria Jati Ningrum.
Seiring dengan berjalannya waktu rumah singgah ini dibuka untuk wisata umum.
Rumah singgah ini nyaman, aman jauh dari polusi mempunyai
fasilitas berupa beberapa kamar besar untuk 15 orang dengan disediakan matras.
fasilitas lainnya 8 kamar mandi, parkiran sangat luas bisa 5 bus dan mobil,
pendopo untuk musyawarah dan aktivitas lainnya.
Pertemuan Lintas Agama Kab. Banyuwangi di Gua Maria Curahjati 16 Desember 2013. |
RUTE MENUJU GUA MARIA JATININGRUM
Gua Maria Jatiningrum terletak di kecamatan Purwoharjo,
Banyuwangi selatan. Lokasinyanya searah menuju pantai Grajagan, dan jalan
menuju lokasi bisa dicapai dengan kendaran roda dua maupun roda empat karena sudah
beraspal mulus. Sebelum mencapai Grajagan terdapat rambu menuju Gua Maria
Jatiningrum.
Ada dua rute yang bisa dipakai menuju gua Maria Jatiningrum
di Curahjati :
Dari Surabaya/Malang
– Jember – Genteng – Rogojampi, setelah terminal terdapat perempatan, belok ke
kanan ke arah Purwoharjo – Pantai Grajagan, belok kiri – Curahjati, lokasi Gua
Maria Jatiningrum.
Sedangkan jika datang dari arah Banyuwangi kota rutenya :
Banyuwangi – Rogojampi – Srono – Benculuk, setelah sampai di pertigaan, belok
kiri – Purwoharjo – Curahjati.
Berapa jam perjalanan dari Surabaya
BalasHapusDari tengah kota Surabaya jaraknya sekitar 290 km. Lebih jelasnya bisa klik Petunjuk pada maps Google untuk mendapatkan arah dan rute menuju Gua Maria Jatiningrum, Curahjati, Banyuwangi.
HapusApakah bisa di lalui dengan memakai bus besar?
BalasHapusBisa, hanya saja saat melewati Hutan Karetan jalannya agak sempit. Secara umum kondisi jalan menuju Gua Maria Jatiningrum beraspal mulus, kecuali 2 km menjelang lokasi sebagian aspal jalan mulai berlubang.
HapusApa saat ini april 2022 kondisi jalan utk bus besar sudah nyaman
BalasHapusBus besar bisa masuk sampai halaman Gua Maria Jatiningrum, hanya 2 Km jelang lokasi aspalnya rusak dan sepertinya sampai April 2022 belum ada perbaikan. Bus/truk bisa lewat tapi jalannya perlahan.
Hapus