Pantai Rajegwesi terletak di Desa Sarongan, Kecamatan
Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Rajegwesi merupakan pintu masuk pertama kawasan
Taman Nasional Meru Betiri di bagian timur.
Pantai Rajegwesi berada di tengah perkampungan nelayan. Memang sebagian besar penduduk pantai Rajegwesi adalah nelayan. Di pinggir-pinggir
pantai kita akan melihat berjajar perahu-perahu nelayan yang sedang parkir. Oleh masyarakat setempat kawasan di sekitar pantai digunakan untuk tempat pelabuhan kapal-kapal nelayan penangkap ikan dan sekaligus sebagai tempat pelelangan ikan.
Lokasi Pantai Rajegwesi di tengah perkampungan nelayan, tampak perahu nelayan dikejauhan . |
Nelayan di Rajegwesi sedang melakukan aktivitas sehari-hari kala tidak melaut. |
Jika Anda datang ke Pantai Rajegwesi bertepatan waktunya dengan nelayan pulang melaut, Anda akan melihat warga yang saling gotong-royong mendorong perahu ke daratan. Warga yang ikut membantu akan diberikan upah 1 atau 2 buah ikan.
Pemandangan yang ada di pantai Rajegwesi sungguh menawan,
dengan hamparan pasir yang bersih dan juga di sisi kanan terdapat tebing
bebatuan yang mengandung besi. Serta deburan ombak ketika menghantam bebatuan
sangatlah menawan. Pasirnya yang kecoklatan, semakin membuat indah
suasana pantai.
Warna pasir yang kecoklatan ini akibat endapan lumpur dari sungai-sungai yang bermuara di pantai ini saat banjir, menjadikan pasirnya coklat dan bertekstur sangat lembut.
Warna pasir yang kecoklatan ini akibat endapan lumpur dari sungai-sungai yang bermuara di pantai ini saat banjir, menjadikan pasirnya coklat dan bertekstur sangat lembut.
Pantai Rajegwesi berombak relatif kecil jika dibandingkan
dengan pantai selatan lainnya, sehingga cukup aman berenang disini. Hal ini disebabkan adanya batu karang yang tinggi menyerupai tembok raksasa yang menghalangi deburan ombak Samudera Hindia.
Batu karang itulah yang dinamai Rajegwesi yang dalam bahasa setempat berarti "Pagar Besi", karena batu karang tersebut mengandung biji besi. Warna kemerah-merahan yang menyelimuti batu-batu karang menunjukkan adanya karat, sebagai akibat proses kerosi oleh air laut selama bertahun-tahun.
Nama Rajegwesi sendiri jika ditelusuri juga berkaitan dengan
sistem pertahanan laut yang dibangun Jepang kala itu. Dimana kata Rajeg diambil
dari bahasa Jawa yang berarti Tiang Pancang. Sedangkan Wesi dalam bahasa
Indonesia berarti Besi. Dahulu Jepang menancapkan tiang pancang dari kayu Jati
(setara kekuatan besi) di perairan Teluk Rajegwesi.
Rajegwesi itu ditanam dimulut teluk dengan formasi gigi
Belalang. Yakni ditanam secara bersap yang barisan depan dan belakang saling
menutupi celah. Ini dimaksudkan untuk menyulitkan kapal musuh menyusup ke
pantai. Sehingga memaksa kapal musuh yang datang untuk menurunkan jangkar
ditengah laut.
Menurut cerita masyarakat Rajegwesi, dulu Jepang masuk ke
daerah tersebut dengan membawa pekerja pribumi dari Yogyakarta dan sekitarnya.
Mereka itulah yang bekerja menancapkan Rajegwesi di mulut teluk. Tiap pekerja
diberi kompensasi tanah dan berhak bermukim atas pengawasan Jepang. Tapi saat ini
jangan berharap Anda akan menemukan Rajegwesinya, karena sudah habis diambili
orang..
Selain keindahan alamnya yang eksotis dan terletak di
kawasan Taman Nasional Meru Betiri pantai ini juga menghadirkan beberapa
atraksi wisata budaya berupa wisata agro dan aktivitas masyarakat berupa cara pembuatan gula jawa (nderes) mulai dari pengambilan air kelapa sampai proses pembuatan gulanya.
Tempat pembuatan gula Jawa di Rajegwesi. |
Para pekerja pembuat gula diantara kebulan asap yang pekat. |
Aktivitas nelayan dan adanya perayaan
petik laut bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan Biasanya
aktifitas di pantai ini meningkat saat Hari Lebaran. Selain dimanfaatkan sebagai tempat
wisata, pantai ini juga menjadi sentra perdagangan ikan bagi desa-desa di
sekitar pantai.
Di bulan tertentu, biasanya Suro, diadakaan tradisi petik
laut dengan melarung kepala kambing ke tengah laut.
Nelayan yang tinggal disekitar pesisir Rajegwesi adalah
nelayan tradisional yang sangat menjaga keseimbangan alam, seperti cara mereka
menangkap ikan yang hanya dilakukan dengan cara memancing atau menggunakan jala
kecil. Hal diatas terkait dengan kepercayaan penduduk pada penguasa
pantai selatan ‘Nyi Roro Kidul’. Wujud kepatuhan mereka adalah selalu
dilaksanakannya upacara adat pada Jumat Legi (kalender Jawa).
Acara yang digelar dimaksudkan untuk keselamatan dan
kelancaran bagi para nelayan selama melaut berikut harapan supaya hasil
tangkapan ikan tetap melimpah
Keindahan Pantai Rajekwesi
Pantai Rajegwesi dilihat dari kejauhan. |
HABITAT PENYU LANGKA
Sama seperti Pantai Sukamade, Rajegwesi menjadi bagian dari
habitat penyu di Taman Nasional Meru Betiri. Di sini kita bisa melihat penyu
langka bertelur, di antaranya penyu hijau (Chelonia mydas), penyu
sisik(Eretmochelys imbricata), penyu slengkrah (Lepidochelys
olivacea), dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea). Pada
waktu-waktu tertentu tukik atau anak penyu yang sebelumnya telah ditangkarkan,
dilepas di pantai ini untuk tumbuh dan berkembang.
Sebelumnya, penyu-penyu
itu ditangkarkan di pusat penangkaran penyu pantai Sukamade atau Ketapang, Banyuwangi.
Pada musim-musim tertentu, wisatawan dari dalam negeri dan mancanegara datang
khusus untuk melihat penyu bertelur atau melepas tukik di pantai,
Warga setempat seperti nelayan pun memberi ruang pada fauna
langka ini. Mereka hanya menambatkan perahu di sisi barat pantai, adapun di
sisi timur dibiarkan kosong dan menjadi habitat hewan-hewan seperti penyu, dan
hewan laut lainnya.
RUTE MENUJU PANTAI RAJEGWESI
Obyek wisata Rajegwesi dapat dijangkau melalui rute yaitu
:
Jember/Banyuwangi – Jajag – Pesanggaran - Sarongan – Rajegwesi
Jember/Banyuwangi – Jajag – Pesanggaran - Sarongan – Rajegwesi
Jalur tersebut dapat dilewati wisatawan dengan kendaraan
roda empat
- Jember ke Jajag 84 km / 2 jam
- Banyuwangi ke Jajag 65 km / 1 jam
- Jajag ke Rajegwesi 40 km / 2 jam
- Banyuwangi ke Jajag 65 km / 1 jam
- Jajag ke Rajegwesi 40 km / 2 jam
Sampai di Sarongan jalan yang dilalui relatif mulus. Namun selepas Sarongan medan jalan mulai menantang. Anda harus menempuh medan yang naik turun, berkelok dan jalanan setapak dengan tekstur jalan bergelombang, berbatu dan sebagian tidak beraspal. Tapi inilah kelebihan yang ditawarkan pantai ini, Anda bukan hanya akan menikmati keindahan pantainya tetapi juga ada unsur petualangannya. Dan di sepanjang perjalanan Anda akan disuguhi panorama pedesaan yang akan memanjakan mata yang menikmatinya.
Bersiaplah untuk memasuki wilayah perkebunan yang luas, mulai dari perkebunan jati, sengon, coklat hingga karet akan menjadi pemandangan di kanan kiri jalan yang Anda lalui. Perkebunan ini dikelola oleh PTP XII Sungai Lembu.
Setelah melewati wilayah perkebunan dengan pepohonannya, pemandangan sekitar berubah menjadi rumput ilalang, maka terhamparlah sebuah pantai yang eksotis mempesona. Inilah Pantai Rajekwesi.
Kira2 di dekat pantai ini ada masjid nggak ya? Ada rencana mau ke teluk hijau tapi pas hari jumat.
BalasHapusAlam yang damai, indah dan patut untuk dikunjungi..
BalasHapusbisa buat ngecamp???
BalasHapusBisa di pantai Rajegwesi tentunya setelah minta ijin pd petugas.
Hapusmenggunakan kendaraan avanza/xenia atau elf apakah bisa untuk sampai ke Pantai Rajegwesi. maksud saya apakah aman?
BalasHapusBisa dan aman. Pantai Rajegwesi masuk dalam Taman Nasional Meru Betiri. Untuk mencapainya Anda harus melewati wilayah perkebunan Sarongan yang ada portal dg palang pintu dan ada penjaganya. Kendaraan tidak akan bisa keluar/masuk jika palang pintu tsb tidak diangkat lebih dahulu.
Hapus