Wisata kuliner khas Banyuwangi - Mengunjungi Desa Adat Kemiren, jangan lupa menikmati kuliner khas Suku Osing Banyuwangi. Disinilah sejarah makanan khas Banyuwangi bermula.
Wisata Kuliner Waroeng Kemarang Desa Kemiren
Di sepanjang jalan di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kamu akan menjumpai banyak tempat makan berupa warung maupun cafe resto yang menyajikan menu makanan dan jajanan khas Suku Osing. Salah satu warung makan yang layak menjadi jujugan adalah Waroeng Kemarang. Ada sejumlah keistimewaan dari warung makan yang khusus menyajikan kuliner khas Suku Osing, selain masakan Jawa Timuran. Apa saja?
Konsep Waroeng Kemarang Terbilang Unik Dan Menarik
Waroeng Kemarang adalah sebuah warung rakyat yang mengusung gaya rustic. Yaitu menghadirkan sebuah rumah adat suku Osing yang ditampilkan secara natural seperti apa adanya, tanpa sentuhan cat yang didesain semi-outdoor sebagai warung utama. Bangunan warung yang merupakan representasi rumah adat suku setempat ini memiliki ukuran cukup besar dengan lebar bentangan kayu sepanjang 13 meter. Inilah model rumah suku Osing yang paling besar saat ini di Banyuwangi.
Wowok adalah peraih gelar Master Studi Pembangungan ITB 2006
dengan predikat cum laude, pernah bekerja sebagai Telecommunication Engineer
Chevron San Ramon, California, USA. Sedangkan Ririt adalah lulusan Ekonomi Unej
Jember.
Mereka sengaja menghadirkan suasana dan menu tradisional Osing agar kuliner khas Banyuwangi ini makin dikenal. Mereka juga mempekerjakan karyawan berjumlah 40 yang semuanya berasal dari kampung setempat.
Wajah depan Waroeng Kemarang |
Konsep Waroeng Kemarang mengusung gaya rustic berupa bangunan rumah adat Osing yang ditampilkan secara natural (via Sindonews.com) |
Suasana indoor Waroeng Kemarang |
Di sudut warung terdapat seperangkat gamelan khas Osing lengkap dengan penabuhnya yang akan menyajikan pertunjukan langsung bagi para pengunjung. Bersantap di sini benar-benar membuat pengunjung seakan berada dalam nuansa tempo doeloe. |
Menu Yang Disajikan Waroeng Kemarang Benar-Benar Khas Suku Osing
Di Waroeng Kemarang kamu bisa menjumpai makanan dan jajanan khas Suku Osing yang sudah populer seperti Sego Tempong, Rujak Soto, Pelasan, Uyah Asem (Kesrut), Sego Cawuk, Pecel Pitik. Serta tak ketinggalan jajanan seperti lupis, serabi, dan kucur, sumping menjadi menu yang bisa dinikmati disini.
Perhatikan piring yang digunakan di Waroeng Kemarang, kelihatan jadul banget, dengan motif bunga. Tapi itulah memang ciri piranti makan yang digunakan penduduk Osing setempat.
Nasi Tempong Waroeng Kemarang rasanya bikin lidah menari. |
Rujak Soto ala Waroeng Kemarang ...dijamin maknyus! |
Uyah Asem ala Waroeng Kemarang ... boleh dicoba. |
Camilan wajib Waroeng Kemarang, lupis (kiri) dan serabi (kanan), murah dan enak. |
Kopi hitam ala Waroeng Kemarang. Perhatikan cangkirnya, lengkap dengan tutup dan tatakannya. |
Harga Makanan Di Waroeng Kemarang Tergolong Ramah Kantong
Tidak usah kuatir dengan soal harga, dijamin tidak bikin jebol isi kantong, karena harga-harga makanan di Waroeng Kemarang sangat terjangkau semua kalangan, sangat merakyat. Tidak usaha ragu masuk ke sini. Harga makanan dan minuman disini hanya berkisar 3 ribu hingga 25 ribu yang termahal. Dengan duit 20 ribu pun kamu bisa menikmati seporsi Nasi Tempong dan segelas es jeruk yang segar.
Menu makanan di Waroeng Kemarang... kombinasi masakan dan kudapan suku Osing dan Jawa Timur dengan harga yang ramah kantong. |
Di Waroeng Kemarang Kamu Akan Menikmati Kuliner Dengan suasana khas Pedesaan Ala Ubud
Berada di tempat ini kamu seakan berada di pedesaan ala Ubud, Bali, karena letaknya memang dikelilingi areal persawahan berterasiring yang menawarkan suasana khas pedesaan. Udara segar dan bebas polusi bisa kamu dapatkan disini.
Waroeng Kemarang ini terdiri atas dua ruangan. Di bagian
atas berupa ruangan semi outdoor dengan bangunan rumah adat suku Osing, yang
menyerupai joglo. Sementara di bagian yang lebih bawah berupa persawahan berundak dengan bentangan sawah hijau berundak
dan hiasan taman-taman kecil nan cantik. Di sekitarnya berdiri tak kurang dari
20 gazebo.
Waroeng Kemarang dengan persawahan terasiring di sekitarnya. |
Sisi belakang Waroeng Kemarang dengan panorama yang masih alami. |
Pengunjung bisa memilih ingin menikmati kuliner khas Osing didalam ruangan atau luar ruang di gazebo yang tersebar di berbagai titik. |
Salah satu sudut Waroeng Kemarang |
Tak Hanya Menyajikan Menu Khas Osing, Waroeng Kemarang Juga Menampilan Kesenian Tradisional Secara Live
Sembari menikmati kuliner di Waroeng Kemarang, pengunjung
ditemani alunan musik dan lagu-lagu khas Osing yang disajikan secara live oleh para
seniman lokal yang berasal dari sanggar milik Waroeng Kemarang.
Suasana Jawa kental terasa karena sepanjang warung buka, musik dan kesenian tradisional seperti angklung, gandrung, barong, dan gamelan akan ditampilkan langsung.
Suasana Jawa kental terasa karena sepanjang warung buka, musik dan kesenian tradisional seperti angklung, gandrung, barong, dan gamelan akan ditampilkan langsung.
Pengunjung makin dibuat surprise saat para penari Gandrung beraksi membawakan beberapa tarian. Suasana pun makin hangat saat para penari Gandrung menghampiri pengunjung lalu menyampirkan selendangnya. Pengunjung yang terpilih pun harus ikut menari bersama sebagai bentuk penghargaan.
Sepulang dari Waroeng Kemarang, dijamin kamu masih terngiang-ngiang oleh kehangatan suguhan dari warung rakyat ini. Harga kaki lima, suguhan bintang lima.
Ornamen Etnik Suku Osing Di Waroeng Kemarang
Selain suguhan seni musik dan kesenian tradisional, pengunjung bisa menikmati berbagai ornamen etnik khas Suku Osing yang dipajang di beberapa bagian warung. Ada properti barong, seperangkat gamelan angklung khas Osing, omprok, maupun Angklung Paglak di tengah persawahan. Hampir tiap bagian warung ini juga menjadi tempat berfoto selfi yang menarik.
Ornamen barong Osing ini bisa multi fungsi. Bukan cuma buat pajangan, namun juga sebagai properti yang dipakai oleh penari untuk membawakan tarian Barong Emas, juga salah satu spot selfi. |
Penampilan tarian Barong Emas persembahan Waroeng Kemarang setiap minggu sore. Usia menari, pengunjung bisa foto bersama. |
Barong di sudut Waroeng Kemarang. |
Ornamen yang menggambarkan Omprok atau mahkota penari Gandrung. |
Angklung paglak adalah pertunjukan angklung khas Osing yang dimainkan di atas paglak, sebuah gubuk kecil tanpa dinding di persawahan yang disangga 4 buah bambu utuh setinggi kurang lebih 10 meter.
Fungsinya untuk menjaga padi dari burung, sambil menjaga sawahnya para petani memainkan alat musik angklung di dalam paglak. Karena itu disebut seni angklung paglak.
Di Waroeng Kemarang angklung paglak bukan sekedar hiasan. Tiga pemain angklung paglak dipekerjakan untuk memainkannya setiap hari menemani pengunjung yang tengah bersantap. Pertunjukan Angklung Paglak bisa dinikmati setiap hari Senin-Jum'at mulai pukul 10.00 sampai sore pk 15.00 WIB.
Di Waroeng Kemarang angklung paglak bukan sekedar hiasan. Tiga pemain angklung paglak dipekerjakan untuk memainkannya setiap hari menemani pengunjung yang tengah bersantap. Pertunjukan Angklung Paglak bisa dinikmati setiap hari Senin-Jum'at mulai pukul 10.00 sampai sore pk 15.00 WIB.
Angklung paglak di areal persawahan di sekitar Waroeng Kemarang. |
Oleh Menpar Arief Yahya, Waroeng Kemarang Ditahbiskan Sebagai Destinasi Kuliner Banyuwangi
Dengan berbagai keunikannya, tak salah jika Menpar Arief Yahya menobatkan Waroeng Kemarang sebagai destinasi wisata kuliner khas Suku Osing Banyuwangi. Tempat ini sangat layak menjadi jujugan saat kamu berkunjung ke Banyuwangi.
Secara keseluruhan, Waroeng Kemarang bukan sekedar tempat makan biasa, tapi juga sebuah tempat yang mampu mewujudkan representasi tradisi dan budaya Suku Osing, suku asli Banyuwangi.
Waroeng Kemarang buka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga pukul 21.00 WIB. Setiap hari selalu menampilkan pertunjukan langsung dengan aneka tari dan seni khas Suku Osing, seperti Angklung Paglak, Paju Gandrung yang dibawakan berpasangan, Gamelan Angklung, Arak-arakan Barong Emas, dan kendang kempul khas Kemarang.
Waroeng Kemarang ditahbiskan sebagai salah satu destinasi wisata kuliner khas Banyuwangi yang layak menjadi agenda wisatamu di Banyuwangi. |
Menpar melaunching Waroeng Kemarang didampingi Wowok dan Ririt (via Tribunnews.com) |
Lokasi Waroeng Kemarang Mudah Dijumpai Karena Berada Ditepi Jalan Antara Kemiren Dan Perkebunan Kalibendo
Tidak sulit menemukan lokasi Waroeng Kemarang. Lokasinya berada di jalan Perkebunan Kalibendo KM 5, Dusun Wonosari, Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah. Dari Banyuwangi kota jaraknya sekitar 9 km, satu arah dengan jalan menuju Desa Adat Kemiren, Pemandian Taman Suruh, Air Terjun Jagir dan Perkebunan Kalibendo.
Jadi sembari menikmati kuliner khas Banyuwangi, kamu sekaligus bisa mampir di berbagai lokasi wisata yang berada di sekitar Waroeng Kemarang.
Jadi sembari menikmati kuliner khas Banyuwangi, kamu sekaligus bisa mampir di berbagai lokasi wisata yang berada di sekitar Waroeng Kemarang.
0 komentar:
Posting Komentar