Festival Anak Yatim Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi punya cara tersendiri untuk
memuliakan anak yatim di Banyuwangi. Setiap perayaan Muharram, secara rutin
Pemkab Banyuwangi menggelar acara yang khusus ditujukan untuk para anak yatim
di wilayah Banyuwangi. Acara yang dikemas dengan tajuk Festival Anak Yatim ini
sudah berjalan sejak tahun 2012 dan dibuat dengan tujuan untuk membahagiakan
anak yatim.
Dalam acara ini ribuan anak yatim dari yayasan dan
sejumlah panti asuhan di seluruh Banyuwangi mengikuti berbagai rangkaian acara,
seperti , khitanan massal, doa bersama, dan berbagai lomba. Mereka diajak
belajar dan bermain bersama. Tempat pelaksanaannya pun di Pendopo Sabha
Swagatha Blambangan yang merupakan rumah dinas Bupati Banyuwangi yang
asri.
Festival Anak Yatim 2012
Festival Anak Yatim 2015 (sumber : Twitter.com/banyuwangi_kab) |
Mengapa Festival anak Yatim begitu penting? Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, punya alasan tersendiri:
“Jika saya ditanya orang, mengapa keyatiman kok difestivalkan? Dengan tegas saya jawab, dalam harta kita ada hak anak yatim yang harus ditunaikan. Doa mereka untuk kita dan kemajuan Banyuwangi Insyaallah makbul,” tandas Bupati Anas.
Festival Anak Yatim juga merupakan salah satu upaya Pemkab Banyuwangi untuk menebarkan nilai-nilai kemanusiaan dan meningkatkan solidaritas sosial di masyarakat.
"Spirit kemanusian dan solidaritas sosial ini menjadi modal penting untuk bersama-sama membangun daerah," kata Bupati Anas di waktu lain.
Bagi si anak yatim sendiri ajang ini bisa menumbuhkan rasa kepercayaan diri untuk meraih cita-citanya.
Dengan semangat seperti itulah Pemkab Banyuwangi bertekad menyelenggarakan kegiatan untuk anak yatim ini secara berkelanjutan."Festival ini spirit yang hebat dan bisa menjadi inspirasi bagi semua orang untuk bersolidaritas kepada anak-anak yatim. Kita akan dorong dan beri ruang penuh agar anak-anak bisa belajar dan mengejar cita-citanya setinggi mungkin," ujar Bupati Anas.
Festival Anak Yatim 2012
Pada Festival Anak Yatim yang digelar pada 15 November 2012,
ribuan anak Yatim dari 24 kecamatan di Banyuwangi dihibur dengan permainan
komidi putar dan gerbong kereta api mainan. Selain itu mereka juga diajak memainkan permainan tradisional seperti lomba lari kelereng
dan diberi ribuan balon gratis.
Ada juga berbagai lomba yang sebelumnya
telah diadakan, yaitu lomba da’i cilik, tartil quran, adzan, lomba yatim
berprestasi, lomba baca puisi dan lomba menulis surat pada Bupati Banyuwangi.
Festival Anak Yatim 2012 (sumber : Banyuwangikab.go.id) |
Selain lomba untuk anak yatim, Pemkab Banyuwangi juga
mengadakan lomba pengelolaan panti. Tujuannya agar lembaga panti asuhan
berlomba-lomba menjadi rumah pantai yang baik bagi anak yatim.
Dalam acara tersebut juga dibagikan beasiswa pendidikan
hingga lulus kuliah untuk 7 orang dari program zakat cerdas BAZ (Badan
Amil Zakat) kabupaten Banyuwangi. Setelah lelah bermain dan bergembira,
anak-anak yatim diajak mendengarkan santapan rohani, yang dilanjutkan doa
bersama dan sholat Maghrib berjamaah. Diakhir acara ada pemberian santunan
bagi seribu anak yatim.
FESTIVAL ANAK YATIM
2013
Seperti tahun sebelumnya, Festival Anak Yatim 2013 yang
digelar pada 9 November 2013 memanjakan ribuan anak yatim dengan berbagai
permainan dan makanan yang khusus dipersembahkan untuk mereka. Usai dikirab
dari Taman Blambangan menuju ke Pendopo Sabha Swagata Blambangan, mereka
mendapat beberapa kupon yang bisa ditukarkan sesuai dengan peruntukannya.
Seperti permainan, makanan, minuman dan santunan.
Dengan suka cita mereka segera memenuhi stand-stand makanan
dan minuman. Sama halnya dengan berbagai permainan yang disediakan, tidak ada
yang luput dari serbuan para anak yatim yang berusia dari TK hingga SMA tersebut.
Mereka juga memanfaatkan mobil perpustakaan keliling dan mobil internet gratis
yang sengaja disediakan untuk diakses sepuasnya.
Pada hari sebelumnya, juga diselenggarakan khitanan massal
yang diikuti oleh 58 anak yatim dan anak dari keluarga yang kurang mampu. Setiap
peserta khitan mendapatkan santunan dari pemkab sebesar Rp. 300 ribu dan sebuah
sarung.
FESTIVAL ANAK YATIM
2014
Festival Anak Yatim 2014 digelar pada kamis 23 Oktober,
dibuka dengan khitanan massal sebanyak 33 anak yatim dan keluarga kurang mampu
dari 24 kecamatan di Banyuwangi. Mereka dikirab menggunakan becak menuju pendopo Sabha Swagata Blambangan dengan iringan musik
tradisional Banyuwangi dan kesenian Barong.
Usai dikhitan, mereka mendapatkan amplop berisi uang
saku. Sebelumnya mereka juga menerima kemeja, peci, sarung dan sandal yang dikenakan
pada saat khitanan masal berlangsung.
Salah satu peserta khitanan massal (sumber : Banyuwangikab.go.id) |
Selain khitanan massal, ada sejumlah acara yang disiapkan
untuk para anak yatim tersebut, antara lain kirab, membaca buku dan bermain
bersama, lomba anak-anak, khitanan massal, doa bersama, dan belajar menggunakan
internet dengan sehat.
Pada saat kirab keliling kota, ribuan anak yatim membawa
kertas berisikan kalimat-kalimat penuh optimistis, seperti "Kukejar Terus
Cita-Citaku", "Aku Bangga Jadi Anak Banyuwangi" dan "Masa
Depan Cerah Pelecut Semangatku".
Suasana Festival Anak Yatim (sumber : Detik.com) |
Berbagai permainan disediakan untuk membahagiakan anak yatim (sumber : Beritasatu.com) |
Selain itu, ada penyerahan hadiah lomba antar panti asuhan
yang telah diadakan dan dinilai sebelumnya. Momen penting lainnya adalah
beasiswa bagi anak yatim berprestasi.
FESTIVAL ANAK YATIM
2015
Diakhir acara, anak-anak yatim juga diajak berwisata keliling pendopo Banyuwangi yang dikenal mempunyai konsep arsitektur hijau nan asri. Di sana, mereka belajar sejarah Banyuwangi melalui lukisan dan seni arsitektur masyarakat Using lewat rumah khas lokal yang ada di dalam pendopo.
Festival Anak Yatim yang kali ke empat berlangsung meriah di
Banyuwangi, Minggu, 18/10/2015. Acara yang dipusatkan di Pendopo kabupaten ini,
diikuti sekitar seribu lebih anak yatim yang berasal dari 24 kecamatan yang ada
di Banyuwangi.
Mereka bermain dan bersenang-senang sepuasnya dengan
berbagai wahana permaian yang disediakan. Mereka bebas memilih aneka jenis
permainan sesuai seleranya. Ada berbagai permainan tradisional seperti engklek,
ular tangga dan benteng-bentengan. maupun permainan modern, seperti basket,
istana balon, sepeda mesin dan permainan edukatif mengenal pesawat dan
kabinnya.
Bermain permainan tradisional (sumber : Twitter.com/a_azwarnas) |
Berbagai lomba pun digelar, seperti congklak, cublak-cublak
suweng, benteng-bentengan dan lomba lari estafet. Mereka yang memenangkan lomba
ini mendapatkan hadiah tabanas total Rp 30 juta.
Puas bermain dan bersenang-senang mereka diajak makan
tumpeng bareng Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas sambil menikmati sajian
musik gambus “Miami”.
Mereka benar-benar menikmati permainan yang disediakan (sumber : Twitter.com/banyuwangi_kab) |
0 komentar:
Posting Komentar