Peta Taman Nasional Meru Betiri (sumber : Andromedocahyo.blogspot.com) |
Pintu masuk Taman Nasional Merubetiri wilayah timur (Banyuwangi) |
Penyu merupakan satwa khas Meru
Betiri. Di sini jenis penyu langka seperti penyu hijau (Chelonia mydas), penyu
belimbing (Dermochelys coriacea), penyu lekang (Lepidochelys olivacea), dan
penyu sisik (Eretmochelys imbricata) ditangkarkan di Pantai Sukamade, ujung
timur Meru Betiri.
Pintu masuk Merubetiri wilayah barat (Jember) |
Kawasan ini dilestarikan dalam
bentuk kawasan lindung sejak 1972. Hingga tahun 1979 telur penyu di Sukamade
masih diburu oleh para pengumpulnya. Namun, sekarang pengumpulan, pemindahan
anakan, dan penangkapan penyu dilarang keras, karena Penyu hijau termasuk satwa
yang dilindungi.
Jauh sebelum masa sekarang,
kekayaan satwa dan hutan alam Meru Betiri ini lebih dahulu memikat hati
Pemerintah Belanda. Berdasarkan data sejarah TNMB, Belanda sudah menjadikan
Meru Betiri sebagai kawasan yang wajib dilestarikan pada 1929. Pertimbangannya
agar ekosistem hutan dan kekayaan alam di dalam hutan seluas 58.000 hektar
tersebut terjaga. Termasuk kekayaan yang menjadi harta karun zaman itu dan juga
zaman-zaman sesudahnya.
Meru Betiri juga menjadi pusat
penelitian tanaman obat. Dari 518 jenis tumbuhan yang berhasil diinventarisasi
TNMB, sebanyak 239 jenis di antaranya merupakan tanaman obat. Kekayaan biota
Meru Betiri pernah diinventarisasi oleh Ahli biologi Universitas Jember, Harry
Sulistyowati. Ia meneliti tumbuhan di
lima blok wilayah Bandealit yang terletak di Meru Betiri bagian barat.
Hasil inventarisasi selama dua
tahun itu menunjukkan, 75 persen tumbuhan di lima blok Meru Betiri adalah
tumbuhan obat, beberapa bahkan langka.Tanaman endemis hutan Meru Betiri, yakni
cabai jawa (Piper retrofractum vahl), adalah contoh tumbuhan obat langka itu.
Berdasarkan penelitian yang dibukukan oleh TNMB, tanaman perdu ini digunakan
sebagai pengobatan pasca-melahirkan dan diare.
Selain cabai hijau, masih
banyak lagi jenis yang teridentifikasi sebagai tanaman obat. Di antaranya
Pollia sp herba, yang bisa digunakan sebagai obat penyakit jantung; Vernonia
cinerea atau sawi langit, yang bisa digunakan untuk mengobati kanker kelenjar
getah bening; dan Lunasia amara Blanco atau sanrego, yang bisa dipakai sebagai
aprodisiak.
Kebun Karet Di Balik Hutan
Kekayaan Meru Betiri ternyata
tak hanya cabai jawa atau penyu belimbing. Di balik lebatnya hutan Meru Betiri
tersembunyi hamparan perkebunan karet tua peninggalan Belanda lengkap dengan
perkampungannya.
Sebelum ditetapkan sebagai
kawasan lindung, Meru Betiri memang telah dibuka oleh Belanda sebagai salah
satu lokasi perkebunan baru. Para pekerja perkebunan berasal dari Madura dan
kawasan lain untuk mengelola perkebunan karet, kopi, dan kakao. Pabrik
pengolahan karet pun dibuka untuk mengolah langsung hasil perkebunan.
Produk perkebunan Meru Betiri
selama itu turut meramaikan pasar Eropa.
Sisa kejayaan perkebunan
Belanda itu masih terlacak meskipun perkebunan tak seluas dulu lagi. Luasan
perkebunan menurut Manajer Produksi dan Tata Usaha di Perkebunan Sukamade Baru,
Sulaiman, telah berkurang dari 1.000 hektar menjadi 600 hektar. Sekitar 400
hektar tidak bisa ditanami lagi karena perubahan alam, seperti tergerus sungai.
Pabrik karet pada abad ke-19
pun masih beroperasi. Warga yang dahulu bekerja di perkebunan, secara
turun-temurun, mewariskan pekerjaan itu kepada anak cucu mereka.
TEMPAT WISATA DI TAMAN NASIONAL
MERU BETIRI
Taman Nasional Meru Betiri
menawarkan beberapa tempat indah yang bisa di kunjungi, seperti Pantai Rajegwesi, Pantai Batu, Teluk Hijau, dan tentu saja Pantai Sukamade. Selain itu,
Anda juga bisa melihat Goa Jepang, Bunga Raflesia, dan sebagainya.
Di sepanjang jalan dengan jalur
trek yang menantang, Anda akan menikmati
pemandangan yang indah. Pohon
kluwak, ketapang, asem, dan pepohonan lain sebesar rentangan tangan berpadu
dengan perdu dan lilitan rotan jawa menghiasi selama perjalanan menyusuri Taman
Nasional Meru Betiri. Sesekali gerombolan monyet ekor panjang terlihat
bergelantungan di pepohonan mencari makan di pohon cermai. Anda juga dapat melihat kehidupan pluralis diantara warga
setempat, dimana masjid, gereja, vihara, dan pura berjajar bahkan saling
berdampingan atau juga yang bersebarangan jalan.
Perjalanan menuju Sukamade juga
sangat disayangkan jika Anda lewatkan begitu saja. Bagi yang tidak puas dengan
petualangan menyaksikan penyu bertelur dapat melakukan kegiatan lain, seperti menjelajah
hutan di seputar Bandealit dan Gunung Gendong. Juga bisa panjat tebing dan meniti
tali turun tebing di tebing pantai Bandealit.
Obyek wisata lain yang ada di
pantai sukamade adalah Hutan mangrove yang terletak di muara timur pantai
Sukamade. Sungainya dapat dipakai untuk berkano sambil melakukan pengamatan
burung. Burung-burung tersebut diantaranya burung Roko-Roko, Elang laut, Dara
Laut dan masih banyak lagi burung burung yang dapat diamati. Pengamatan burung
tersebut biasanya dilakukan sambil menunggu matahari terbenam.
Jika Anda berniat untuk bermalam,
beberapa pondok penginapan tersedia di sekitar kawasan wisata ini, sehingga
jangan khawatir jika ingin menghabiskan waktu seharian penuh di kawasan
Sukamade. Fasilitas yang terdapat di lokasi ini
antara lain: Pondok Wisata, Camping Ground yang dilengkapi dengan pendopo untuk
ruang pertemuan, Shelter, jalan trail wisata, information centre, laboratorium
dan pondok kerja.
Puas dengan keindahan taman nasional dan nuansa pantai yang menenangkan, lanjutkanlah perjalanan Anda ke Sumbersari. Di sini Anda dapat menemukan padang rumput yang luas. Rusa dan kijang dapat ditemukan berlarian, sehingga Anda dapat mempelajari tingkah laku satwa liar tersebut.
BANDEALIT
Untuk menuju
Bandealit lebih mudah dicapai dari arah wilayah barat Taman Nasional Meru
Betiri. Untuk mencapai lokasi wisata Pantai Bandealit dari arah Jember, Anda
dapat melalui rute Jember-Tempurejo/Ambulu-Andongrejo-Bandealit dengan
menggunakan kendaraan bermotor baik mobil atau motor. Jember-Tempurejo/Ambulu
jaraknya sekitar 25 km atau kurang lebih 1 jam perjalanan. Selanjutnya menuju Andongrejo
sejauh 20 km dengan waktu sekitar 30 menit. Terakhir menuju Bandealit jaraknya sekitar
14 km atau sekitar 1 jam perjalanan.
Pintu gerbang Andengrejo merupakan satu-satunya akses masuk menuju Bandealit.
Di pintu gerbang ini, Anda harus membayar tiket masuk dan memperoleh informasi
lengkap tentang taman nasional ini. Sepanjang perjalanan menuju Bandealit, Anda
dapat melihat atraksi-atraksi seperti budeng yaitu monyet
semacam lutung. Pohon Aren yang menguraikan buahnya sungguh memesona untuk
pecinta alam atau fotografer. Saat Anda mencapai pintu gerbang Bandealit yang
jaraknya sekitar 14 km dari pintu gerbang Andongrejo, Anda wajib melaporkan ke
kantor setempat. Sekitar 500 sebelum pantai terdapat Resort Bandealit milik
Taman Nasional Meru Betiri.
Resort Bandealit |
Pantai
Bandealit memiliki pantai yang bersih dan masih terjaga kealamiannya. Ini
merupakan potensi yang biasanya menjadi nilai plus tersendiri bagi
wisatawan. Dengan kondisi ombaknya yang tidak terlalu besar, Pantai Bandealit
sering digunakan sebagai tempat melakukan olahraga air seperti bodysurfing,
jet skiing, surfing, berkano dan tentu saja memancing. Apabila Anda
ingin langsung menikmati ikan bakar segar tanpa harus repot-repot memancing
terlebih dahulu, maka Anda bisa membeli ikan-ikan segar tersebut kepada nelayan
yang berada di Pantai Bandealit.
Pantai Bandealit |
Pantai Bandealit dengan latar belakang hutan Meru Betiri |
Obyek wisata lain yang dapat Anda temukan di wilayah Bandealit, diantaranya adalah :
Gunung Sodung, yaitu bukit karang kecil setinggi 100 m yang sering dipakai oleh mereka dalam kegiatan olah raga panjat tebing itu, disebut Gunung Sodung. Di Puncak bukitnya terdapat menara yang dimanfaatkan untuk mengamati pemandangan disekelilingnya.
Gunung Sodung, yaitu bukit karang kecil setinggi 100 m yang sering dipakai oleh mereka dalam kegiatan olah raga panjat tebing itu, disebut Gunung Sodung. Di Puncak bukitnya terdapat menara yang dimanfaatkan untuk mengamati pemandangan disekelilingnya.
Goa Jepang. Pada
sisi sebuah tebing di barat pantai Bandealit, terdapat sebuah peninggalan
perang kemerdekaan. Tentara Jepang membuat bungker yang juga merupakan tempat
pengintaian kearah laut, dan oleh penduduk sekitar peninggalan tersebut di
sebut dengan nama gua jepang. Goa
Jepang ini letaknya berada di ketinggian 200 m. Didepan goa terdapat tumpukan
batu yang merupakan benteng perlindungan tentara Jepang bila ada perlawanan
dari musuh yang akan berlabuh di pantai Bandealit. Perjalanan menuju bungker sekitar 2 jam dengan berjalan kaki.
Goa Jepang di Bandealit |
Selain itu ada juga atraksi wisata yang dapat dinikmati antara lain penangkaran rusa timor. Tepat di depan kandang rusa timor terdapat green house anggrek. Banyak koleksi bunga anggrek yang ada di Taman Nasional Meru Betiri dipamerkan di green house ini. Bagi pecinta bunga anggrek pasti akan menyukai tempat ini, karena banyak bunga anggrek langka yang tidak ditemui di tempat lain ada disini.
Penangkaran Rusa Timor Merubetiri |
Green house anggrek di Bandealit. |
Anda juga akan menjumpai Perkebunan Bandealit, yang letaknya dekat dengan Pantai Bandealit dan mempekerjakan ratusan buruh, yang menghasilkan komiditi utama antara lain berupa kopi, kako, kelapa dan durian. Secara keseluruhan terdapat enam perkebunan di Taman Nasional Meru Betiri dengan luas lahan sekitar 2 ribu hektar.
Di Desa Andongrejo dan Curahnongko yang merupakan desa-desa yang berbatasan dengan kawasan TN Meru Betiri, terdapat kelompok TOGA yang mengolah tumbuhan obat menjadi produk jamu tradisional. Di Desa Andongrejo (zona rehabilitasi) terdapat demplot agroforestry seluas 7 Ha dengan tanaman pakem, kedawung, kemiri, trembesi dan lain-lain. Demplot tersebut dibangun oleh kelompok binaan Konsorsium FAHUTAN IPB-LATIN.
Di Desa Andongrejo dan Curahnongko yang merupakan desa-desa yang berbatasan dengan kawasan TN Meru Betiri, terdapat kelompok TOGA yang mengolah tumbuhan obat menjadi produk jamu tradisional. Di Desa Andongrejo (zona rehabilitasi) terdapat demplot agroforestry seluas 7 Ha dengan tanaman pakem, kedawung, kemiri, trembesi dan lain-lain. Demplot tersebut dibangun oleh kelompok binaan Konsorsium FAHUTAN IPB-LATIN.
Di Pantai Bandealit ada banyak fasilitas yang dapat
dinikmati oleh para pengunjung. Salah satu yang terkenal adalah fasilitas
surfingnya. Selain itu ada juga fasilitas pendukung seperti Bodyboard,
Genset, Solar cell, Shelter, Kano, dan Speedboat. Dan tentunya
fasilitas wajib berupa Pondok wisata, Area parkir, MCK, dan Camping
ground.
Fasilitas kano di Bandealit (sumber : Merubetiri.com) |
Camping ground di Bandealit. |
Jika Anda enggan
ber-camping, juga tersedia pondok wisata. Penginapan yang berada di tepi
pantai itu dikelola oleh pihak Taman Nasional Merubetiri dengan tarif Rp
200.000 per kamar (2012). Penginapan dengan nama Wisma Soneratia itu lokasinya
tidak berada di pantai utama, namun berada di sebelah kiri. Jadi sebelum loket
parkir kendaraan bermotor yang ada di Pantai Bandealit, itu belok kiri.
Kira-kira sekitar 500 meter akan tampak Wisma Soneratia yang lokasinya
dikelilingi pohon.
Jika anda mau menginap di wisma ini, harus siap-siap membawa makanan, karena pihak pengelola wisma tidak menyediakan makanan dan minuman. Selain itu listrik juga menyala sampai pukul 11 malam, setelah itu gelap gulita. Namun justru kesan alaminya begitu terasa. Anda bisa menikmati indahnya bintang yang berkelap-kelip di langit.
Penginapan di Bandealit |
BUNGA RAFLESIA
Bunga Raflesia atau bunga bangkai mini (Raflesia Zollingeriana) ini hanya bisa
ditemukan di kawasan hutan Taman Nasional Meru Betiri di Bande Alit, Desa
Andongrejo,Kecamatan Tempurejo, tepatnya di Blok Krecek sekitar 8 km dari Pos Andongrejo. Lokasi ini mudah dicapai karena terletak di tepi jalan. Selain itu bunga raflesia juga dapat ditemukan di kawasan Pantai Sukamade, Banyuwangi,
Jawa Timur.
Bunga yang juga biasa disebut Padmosari itu hanya tumbuh di kawasan TNMB dengan pohon inang jenis Tetrastigma. Proses penyerbukan bunga dilakukan oleh lalat hijau (Lucilia sp), lalat biru (Protocalliphora sp), lalat abu-abu (Sarcophaga sp), lalat mata hijau (Tabanus sp) dan lalat buah (Drosophila melanogaster).
Selain jenisnya langka, bunga berukuran mini itu memang nampak indah. Sayangnya masa mekarnya tidak terlalu lama, maksimal satu minggu. Bahkan jika mekarnya di musim penghujan, paling lama hanya bertahan empat hari saja. Biasanya bunga itu mulai tumbuh dan mekar pada bulan bulan Mei hingga Oktober.
Bunga yang juga biasa disebut Padmosari itu hanya tumbuh di kawasan TNMB dengan pohon inang jenis Tetrastigma. Proses penyerbukan bunga dilakukan oleh lalat hijau (Lucilia sp), lalat biru (Protocalliphora sp), lalat abu-abu (Sarcophaga sp), lalat mata hijau (Tabanus sp) dan lalat buah (Drosophila melanogaster).
Selain jenisnya langka, bunga berukuran mini itu memang nampak indah. Sayangnya masa mekarnya tidak terlalu lama, maksimal satu minggu. Bahkan jika mekarnya di musim penghujan, paling lama hanya bertahan empat hari saja. Biasanya bunga itu mulai tumbuh dan mekar pada bulan bulan Mei hingga Oktober.
Jika sedang mekar sempurna diameter bunga raflesia mini ini
bisa mencapai 20 hingga 26 sentimeter. Panjang cuping atau knopnya antara 15
dan 18 sentimeter dengan lebar 10-15 sentimeter. Bunga itu berwarna merah bata
dengan bintik putih. Lubang diafragmanya berukuran antara 6 dan 8 sentimeter.
Bunga bangkai mini itu selalu menjadi incaran sebagian masyarakat sekitar hutan. Bunganya punya nilai ekonomi tinggi, karena diyakini berguna untuk bahan obat-obatan, seperti kanker, dan obat untuk vagina. Di desa sekitar Hutan Meru Betiri di Bandealit dan Sukamade, banyak pengepul atau penadah bunga Raflesia dan tanaman obat lain untuk dipasok ke perusahaan jamu. Kondisi semacam ini tentu saja sangat disayangkan.
Menurut catatan TNMB, bunga Padmosari ditemukan pertama kali oleh pendiri
Perkumpulan Perlindungan Alam Hindia Belanda Sijfert Hendrik Koorders pada 1902
di wilayah Kecamatan Puger, Jember. Namun, saat ini bunga ini hanya dapat
dijumpai di kawasan hutan konservasi Meru Betiri. Bunga ini hanya dapat tumbuh
pada akar dan batang liana Tetrastigma lanceolarium danTetrastigma
papillosum yang berfungsi sebagai inangnya.Bunga bangkai mini itu selalu menjadi incaran sebagian masyarakat sekitar hutan. Bunganya punya nilai ekonomi tinggi, karena diyakini berguna untuk bahan obat-obatan, seperti kanker, dan obat untuk vagina. Di desa sekitar Hutan Meru Betiri di Bandealit dan Sukamade, banyak pengepul atau penadah bunga Raflesia dan tanaman obat lain untuk dipasok ke perusahaan jamu. Kondisi semacam ini tentu saja sangat disayangkan.
Bunga itu terbilang tumbuhan yang unik karena tidak mempunyai akar, batang, dan
daun. Satu-satunya ciri tumbuhan yang dimiliki adalah bunga yang menempel pada
akar atau batang inangnya. Tumbuhan ini tergolong holoparasit, di mana bunga
merupakan satu-satunya organ tumbuhan yang dapat dilihat oleh mata biasa.
JUNGLE TRACKING BANDE-SUKA
Peta jungle tracking Bande-Suka |
Bande-Suka (Bandealit-Sukamade) merupakan jungle tracking Taman
Nasional Meru Betiri yang dimulai dari pantai Bandealit dan berakhir di pantai
Sukamade kabupaten Banyuwangi. Ini merupakan track favorit kelompok pecinta
alam untuk menjelajahi hutan hujan tropis dataran rendah. Panjang track kurang
lebih 18 km dan biasa di tempuh berjalan kaki selama 3 hari dengan rute
Bandealit – Teluk Meru- Teluk Permisan dan Sukamade. Di samping
itu juga ada lintas pendek yang dapat ditempuh yaitu Bandealit – Teluk Meru
sepanjang 14 Km dapat ditempuh selama 5 – 6 jam. Di sepanjang perjalanan,
wisatawan dapat menikmati pemandangan alam dan panorama pantai di Teluk Meru
dan Teluk Permisan yang merupakan tempat istirahat selama melakukan
lintas/perjalanan.
Bandealit - Teluk Meru
Tracking Bandealit - Meru merupakan perjalanan awal dalam rangkaian kegiatan Jungle Track Bande-Suka, perjalanan bisa dimulai dari pantai bandealit dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan roda dua atau empat menuju blok Sumbergadung.
Melintasi jalan setapak yang bervariasi antara jalan datar dan tanjakan selama 1 jam dari Sumbergadung, perhentian pertama pun dilakukan di hamparan batu yang disebut dengan Batuampar, yang merupakan daerah di tepi sungai yang airnya jernih. Di musim hujan, Batuampar berubah menjadi sungai berbatu licin yang alirannya lumayan deras dan agak sulit untuk dilintasi.
Tracking Bandealit - Meru merupakan perjalanan awal dalam rangkaian kegiatan Jungle Track Bande-Suka, perjalanan bisa dimulai dari pantai bandealit dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan roda dua atau empat menuju blok Sumbergadung.
Melintasi jalan setapak yang bervariasi antara jalan datar dan tanjakan selama 1 jam dari Sumbergadung, perhentian pertama pun dilakukan di hamparan batu yang disebut dengan Batuampar, yang merupakan daerah di tepi sungai yang airnya jernih. Di musim hujan, Batuampar berubah menjadi sungai berbatu licin yang alirannya lumayan deras dan agak sulit untuk dilintasi.
Perjalanan Sumbergadung - Patok 21 memerlukan fisik yang cukup baik dimana jalur yang ditempuh adalah jalur yang hampir seluruhnya dengan medan menanjak. Walau demikian dalam perjalannya kita masih bisa melakukan pengamatan flora dan fauna.
Blok Pal 21 merupakan Puncak tertinggi dalam rangkaian
perjalanan menuju Pantai Meru, di sekitar blok ini kita bisa mengamati beberapa
jenis aves antara lain rangkong julang emas. Setelah perjalanan menuju teluk
meru dilalui dengan toporafi yang hampir seluruhnya menurun, sampailah di
pantai Meru.
Pemandangan yang dapat dinikmati antara lain beberapa jenis burung pantai seperti elang laut yang sedang mencari mangsa di laut dan beberapa jenis vegetasi pantai seperti nyamplung banyak tersebar sepanjang jalur pantai Meru. Setibanya dekat muara tengah kita bisa membuat tenda untuk berkemah. Pantai di teluk ini panjangnya 5 km dan dipotong oleh satu aliran sungai yang harus Anda sebrangi saat menyusuri pantai. Jangan khawatir, air sungai ini cukup dangkal dan berair tenang. Tetapi pada musim hujan kedalaman muara bisa mencapai 1,5 m. Hal ini membuat kawasan tersebut ditutup bagi pengunjung ketika musim hujan.
Pemandangan yang dapat dinikmati antara lain beberapa jenis burung pantai seperti elang laut yang sedang mencari mangsa di laut dan beberapa jenis vegetasi pantai seperti nyamplung banyak tersebar sepanjang jalur pantai Meru. Setibanya dekat muara tengah kita bisa membuat tenda untuk berkemah. Pantai di teluk ini panjangnya 5 km dan dipotong oleh satu aliran sungai yang harus Anda sebrangi saat menyusuri pantai. Jangan khawatir, air sungai ini cukup dangkal dan berair tenang. Tetapi pada musim hujan kedalaman muara bisa mencapai 1,5 m. Hal ini membuat kawasan tersebut ditutup bagi pengunjung ketika musim hujan.
Teluk Meru Timur |
Ditempat ini
wisatawan dapat mengamati burung, memancing dan melihat sunset. Pemandangan
pantai yang indah menjadi andalan lokasi ini dan kondisi alamnya yang belum
tercemar menciptakan pemandangan mempesona. yang menarik. Aktivitas yang dapat
dilakukan pengunjung antara lain : berkemah, memancing, berjemur, dan berenang.
Teluk Meru - Teluk Permisan
Di awali dengan menyeberang muara sungai, kemudian melintasi hutan belantara dengan jalan setapak yang cukup jelas. Sesekali pengunjung akan menjumpai gerombolan burung julang yang terbang dengan suara kepakan sayap yang khas menyerupai helikopter.
Di awali dengan menyeberang muara sungai, kemudian melintasi hutan belantara dengan jalan setapak yang cukup jelas. Sesekali pengunjung akan menjumpai gerombolan burung julang yang terbang dengan suara kepakan sayap yang khas menyerupai helikopter.
Tibalah di puncak perjalanan yaitu Tumpak Dawung. Dinamai tumpak dawung karena di puncak bukit ini terdapat pohon kedawung yang sangat besar, biasanya tempat ini juga digunakan para pengunjung beristirahat. Tetapi jangan terlena dengan tempat ini, karena tidak akan menjumpai air di sini. Segeralah turun menuju pantai permisan, karena akan menemukan sungai yang airnya jernih dan segar.
Pantai Permisan Barat |
Di pantai permisan barat, deburan ombak yang teratur dan pasir pantai yang bersih memanjakan pengunjung untuk bermain di pantai atau hanya sekedar berjemur. Perjalanan dilanjutkan menuju Permisan Timur di balik bukit, yang ombaknya hampir tidak ada, sehingga merupakan tempat favorit bagi pengunjung untuk berenang atau bahkan snorkeling karena terumbu karangnya masih sangat baik. Potensi ikannya pun sangat melimpah, sering para nelayan bersandar di pantai ini sambil menunggu jaringnya dapat ikan. Selain ikan, potensi kerang lautnya juga sangat melimpah.
Hanya 10 menit dari Permisan, Anda akan menemui air terjun landai yang membuat Anda ingin kembali menceburkan diri walau baru berenang di pantai.
Pantai Permisan Timur |
Air terjun di dekat pantai Permisan |
Camping di pantai Permisan |
Permisan-Sukamade
Permisan-Sukamade merupakan jalur traking terakhir dari jungle tracking Bande-Suka yang dapat ditempuh dalam waktu 4-5 jam, menuju ke arah timur melewati medan yang terbilang berat. Berjalan kaki di jalan setapak ini dapat dilakukan sambil menikmati keindahan flora dan fauna yang terdapat disepanjang jalan. Trek selepas Permisan jauh lebih sulit dibanding beberapa trek sebelumnya. Tanjakanya bisa mencapai 75 derajat, hampir tegak berupa tanah liat dengan "tangga" batu.
Keadaan semakin sulit karena di kanan kiri jalan setapak itu juga tumbuh tanaman berduri yang bila tidak hati-hati dapat melukai kulit. Ditambah lagi turunan yang licin tanpa akar pohon yang dapat dimanfaatkan sebagai penahan kaki.
Permisan-Sukamade merupakan jalur traking terakhir dari jungle tracking Bande-Suka yang dapat ditempuh dalam waktu 4-5 jam, menuju ke arah timur melewati medan yang terbilang berat. Berjalan kaki di jalan setapak ini dapat dilakukan sambil menikmati keindahan flora dan fauna yang terdapat disepanjang jalan. Trek selepas Permisan jauh lebih sulit dibanding beberapa trek sebelumnya. Tanjakanya bisa mencapai 75 derajat, hampir tegak berupa tanah liat dengan "tangga" batu.
Keadaan semakin sulit karena di kanan kiri jalan setapak itu juga tumbuh tanaman berduri yang bila tidak hati-hati dapat melukai kulit. Ditambah lagi turunan yang licin tanpa akar pohon yang dapat dimanfaatkan sebagai penahan kaki.
Untuk mencapai Sukamade, setelah sampai di Pondok Muto dan menurun bukit terjal,
Anda harus mengambil jalur kanan. Jika ke kiri akan membawa Anda ke Sumbersari.
RUTE MENUJU TAMAN NASIONAL MERU BETIRI
Peta Taman Nasional Meru Betiri (sumber : Merubetiri.com) |
Jalur Jember-Ambulu-Curahnongko-Bandealit
(Pintu Gerbang ke Meru Betiri bagian Barat) sepanjang 64 km dapat ditempuh
dalam waktu sekitar 1,5-2 jam dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Jalur Jember-Glenmore-Sarongan-Sukamade
(Pintu Gerbang ke Meru Betiri bagian Timur) sepanjang 103 km dapat ditempuh
dalam waktu 3,5-4 jam dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Jalur Jember-Genteng-Jajag-Pesanggaran-Sarongan-Sukamade
sepanjang 109 km dapat ditempuh dalam waktu 3,5 – 4 jam dengan kendaraan roda
dua maupun roda empat.
Jalur Banyuwangi-Jajag-Pesanggaran-Sarongan-Sukamade
sepanjang 97 Km dapat ditempuh dalam waktu sekitar 4 jam dengan kendaraan
bermotor.
Sebaiknya,
Anda datang saat musim kemarau, karena jalur menuju tempat ini sangat rentan
terhadap banjir saat musim hujan. Selain itu, sebelum berkunjung Anda harus
melaporkan diri ke kantor Pengelolaan Taman Nasional setempat.
info menarik, next trip jember-banyuwangi
BalasHapusmembantu sekali artikelnya
BalasHapusTerima kasih , sudah memberi tahu tentang bagian keindahan alam yang berada di TAMAN MERU BETIRI.
BalasHapus