Pantai Grajagan terletak sekitar 52 km ke arah selatan dari
Kota Banyuwangi. Posisi pantainya strategis menjadi pintu gerbang menuju ke
Pantai Plengkung. Grajagan berada di kawasan seluas 314 hektare di hutan KPH
Banyuwangi Selatan, tepatnya di petak 111 BKPH Curahjaati atau secara administratif terletak di Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten
Banyuwangi, Jawa Timur. Karena itu
wisata pantai Grajagan disebut juga sebagai wanawisata. Wanawisata ini dikelola oleh Kesatuan Bisnis Mandiri - Wisata, Benih dan Usaha lainnya (KBM-WBU) Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Bagi pengunjung luar kota, di pantai Grajagan juga tersedia fasilitas penginapan untuk umum.
Tempat parkir Pantai Grajagan, lokasinya teduh dengan pepohonan rindang. Pada hari Minggu dan liburan banyak penjaja makanan disini, selain warung yang sudah ada. |
Pantai Grajagan Sepanjang pantai selatan Banyuwangi memang
menjanjikan keindahan alamnya yang tiada tara terutama deretan gunung-gunung,
perkebunan, pantai, dan lautan yang terbentang luas dari hamparan Samudera
Hindia. Diantaranya pantai Grajagan, Plengkung dan pantai lainnya yang ada di
Taman Nasional Alas Purwo. Grajagan sangat ideal sebagai tempat transit atau sebagai pintu
gerbang untuk menuju ke pantai Plengkung. Disamping lokasinya tidak terlalu
jauh untuk menuju ke Taman Nasional Alas Purwo, Grajagan juga sangat indah dan jauh dari
kebisingan kota. Dari Grajagan untuk menuju ke Plengkung dibutuhkan waktu
sekitar dua jam dengan menyusuri pantai menggunakan perahu sewa.
Deretan perahu nelayan di pantai Grajagan. |
Wanawisata Grajagan ini umumnya hanya ramai dikunjungi pada
hari libur saja, selain bisa menikmati keindahan pantai dengan paduan hutan
ini, pengunjung dapat menyaksikan langsung aktifitas nelayan pada pagi hari
saat berangkat mencari ikan dan menurunkan ikan hasil tangkapannya. Pantainya
luas diselimuti oleh pasir hitam, memiliki gua, dan bukit yang sangat indah.
Ketika berada di sana, maka Anda akan melihat hamparan pantai dan bukit yang
menjulang tinggi di tepi pantai. Pemandangan lain yang bisa dinikmati disini
melihat deburan ombak laut lepas dari atas shelter dan tiga gua Jepang yang
menghadap kearah laut selatan, yang merupakan peninggalan tentara Jepang pada
masa perang dunia kedua. Bukan hanya ombaknya yang indah, sepanjang pantai Grajagan juga menyuguhkan pesona yang luar biasa. Perpaduan pantai, ombak, bebatuan serta bukit seakan menjadi sebuah kesatuan yang mampu menenangkan bagi para pengunjung.
NELAYAN GRAJAGAN
Untuk mendapatkan ikan yang lebih banyak, nelayan Grajagan menggunakan kapal-kapal berukuran besar yang disebut Slerek. Bentuk serta dekorasi kapal Slerek mirip dengan kapal perang bangsa Viking di Eropa. Sekilas, kapal Ijo-Ijo dan Slerek menggunakan jaring yang hampir mirip. Hanya saja jaring pada slerek dilengkapi cincin dan tali kerut. Tujuannya agar bagian atas serta bawah jaring dapat dikencangkan, sehingga ikan yang sudah terjebak tidak kabur.
Agar mendapatkan ikan yang lebih banyak, nelayan Grajagan menggunakan
kapal-kapal berukuran besar yang disebut Slerek. Bentuk serta dekorasi kapal
Slerek mirip dengan kapal perang bangsa Viking di Eropa. Sekilas, kapal Ijo-Ijo
dan Slerek menggunakan jaring yang hampir mirip. Hanya saja jaring pada slerek
dilengkapi cincin dan tali kerut. Tujuannya agar bagian atas serta bawah jaring
dapat dikencangkan, sehingga ikan yang sudah terjebak tidak kabur.
SENSASI SURFING DI PANTAI GRAJAGAN
Bagi Anda yang menyukai olahraga surfing, Grajagan adalah lokasi surfing yang pantas Anda coba.Namun sayangnya ombak pantai ini tidak ditujukan untuk para pemula, Konon, pantai Grajagan memiliki gelombang konsisten rideable di dunia yang hanya direkomendasikan untuk peselancar profesional.
Menurut Sucipto, pelatih surfing yang lahir di desa Grajagan, untuk surfing di pantai Grajagan, panjang ombaknya bisa mencapai 1 kilometer dan spot yang terbaik ada di Plawangan, yang jaraknya sekitar 300 meter dari bibir pantai. Untuk menuju ke Plawangan, Anda harus menyusuri garis pantai yang dipenuhi bebatuan.
"Kalau yang terbiasa tinggal renang menggunakan papan. Di Plawangan kecepatan ombak bisa mencapai 60 km per jam. Sedangkan tinggi ombak bisa mencapai 4 meter. Peselancar juga bisa masuk ke dalam lubang ombak. Sensasinya luar biasa, tapi ya hanya untuk profesional, karena Plawangan merupakan spot yang berbahaya bagi nelayan. Ombaknya ganas. Kalau untuk pemula cukup di sekitar pantai sini," jelas lelaki yang hampir 15 tahun menekuni dunia surfing ini.
NELAYAN GRAJAGAN
Deretan kapal cantik di Pantai Grajagan. |
Sebagai
daerah pantai, mata pencaharian sebagian masyarakat Grajagan adalah nelayan. Mulai
dari sore hari mereka berangkat mencari ikan di sekitaran teluk Grajagan.
Selain untuk melaut, kapal ini juga untuk mengangkut turis (foto : Detik.com) |
Nelayan
Grajagan menggunakan beberapa jenis kapal untuk melaut. Yang berukuran paling
kecil disebut Jukung. Kapasitasnya,
hanya cukup memuat tiga sampai enam orang saja. Kapal yang lebih besar disebut Ijo-Ijo. Panjangnya mencapai 12 meter,
dengan lebar sekitar 3 meter. Kapal ini sanggup mengangkut hingga 30 orang. Dan
daya tampung tangkapannya mencapai dua ton.
Nama Ijo-Ijo sendiri berasal dari banyak versi. Ada yang mengaitkannya dengan warna pada badan kapal. Tapi ada juga yang menghubungkan pada jenis dan warna jaring yang digunakan, yakni jenis purse seine dengan panjang sekitar 200 meter dan lebar mencapai puluhan meter. Di bagian bawahnya terdapat kantong kecil yang berfungsi menampung ikan atau tangkapan yang terperangkap.
Nama Ijo-Ijo sendiri berasal dari banyak versi. Ada yang mengaitkannya dengan warna pada badan kapal. Tapi ada juga yang menghubungkan pada jenis dan warna jaring yang digunakan, yakni jenis purse seine dengan panjang sekitar 200 meter dan lebar mencapai puluhan meter. Di bagian bawahnya terdapat kantong kecil yang berfungsi menampung ikan atau tangkapan yang terperangkap.
Untuk mendapatkan ikan yang lebih banyak, nelayan Grajagan menggunakan kapal-kapal berukuran besar yang disebut Slerek. Bentuk serta dekorasi kapal Slerek mirip dengan kapal perang bangsa Viking di Eropa. Sekilas, kapal Ijo-Ijo dan Slerek menggunakan jaring yang hampir mirip. Hanya saja jaring pada slerek dilengkapi cincin dan tali kerut. Tujuannya agar bagian atas serta bawah jaring dapat dikencangkan, sehingga ikan yang sudah terjebak tidak kabur.
Untuk mengatasi keterbatasan cahaya di malam hari, nelayan Grajagan menggunakan
alat yang disebut pela. Sembari menunggu pela terombang-ambing, sebagian kru
kapal mengisi waktu dengan berbagai kesibukan, salah satunya dengan memancing.
SENSASI SURFING DI PANTAI GRAJAGAN
Bagi Anda yang menyukai olahraga surfing, Grajagan adalah lokasi surfing yang pantas Anda coba.Namun sayangnya ombak pantai ini tidak ditujukan untuk para pemula, Konon, pantai Grajagan memiliki gelombang konsisten rideable di dunia yang hanya direkomendasikan untuk peselancar profesional.
Menurut Sucipto, pelatih surfing yang lahir di desa Grajagan, untuk surfing di pantai Grajagan, panjang ombaknya bisa mencapai 1 kilometer dan spot yang terbaik ada di Plawangan, yang jaraknya sekitar 300 meter dari bibir pantai. Untuk menuju ke Plawangan, Anda harus menyusuri garis pantai yang dipenuhi bebatuan.
"Kalau yang terbiasa tinggal renang menggunakan papan. Di Plawangan kecepatan ombak bisa mencapai 60 km per jam. Sedangkan tinggi ombak bisa mencapai 4 meter. Peselancar juga bisa masuk ke dalam lubang ombak. Sensasinya luar biasa, tapi ya hanya untuk profesional, karena Plawangan merupakan spot yang berbahaya bagi nelayan. Ombaknya ganas. Kalau untuk pemula cukup di sekitar pantai sini," jelas lelaki yang hampir 15 tahun menekuni dunia surfing ini.
Pantai Grajagan adalah alternatif tempat surfing selain Plengkung (foto Kompas.com) |
Untuk menuju Pantai Grajagan sangat mudah, jalannya sudah
beraspal dan dapat ditempuh menggunakan mobil pribadi, sewaan, ataupun
kendaraan umum. Diperlukan waktu sekira 1 jam perjalanan dari kota Banyuwangi.
Lokasinya bisa dijangkau menggunakan kendaraan roda dua maupun empat.
Jika menggunakan kendaraan umum dari arah Kota Banyuwangi,
maka Anda dapat naik bus jurusan Jember atau sebaliknya, dan turun di Benculuk.
Dari Benculuk perjalanan dilanjutkan naik angkutan pedesaan sekitar 20 km menuju
Pantai Grajagan, melewati Kecamatan Purwoharjo.
Pantainya bersih, sangat menggoda |
Panorama indah Pantai Grajagan (foto :Detik.com) |
Debur ombak Grajagan |
Sunset di Pantai Grajagan (foto: Ping Photography) |
jengkel rasanya saat kunjung ke grajagan.kyaknya pengelolaanya gk jelas apa dinas pariwisata ato warga sekitar.dari tarif masuk yg mahal,juga biaya parkir yg bayar dua kali.pdahal di tarif masuk dah di sertakan biaya parkir,tp pas dah masuk di tarik parkir lgi.benar benar prktek pungli yg di legalkan.
BalasHapuswahh, pengen kesana tp kok koment yg pernah kesana gtu ya? jd ragu.ni mau kesana....
BalasHapusSaya harus jujur, sejauh belum ada perubahan manajemen pengelolaan, antara tarif masuk dengan kondisi jalan dan fasilitas, tidak memadai. Masalahnya, obyek wisata yang berada di wilayah Perhutani, Pemkab Banyuwangi tidak memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengelolanya.
HapusDiluar itu, kondisi pantainya cukup menarik untuk dikunjungi.
HapusBanyuwangi seng kaya akan hal mistic tetapi juga banyak hal yang menarik
HapusYuk kunjungi kota banyuwangi dan lihat seberapa menarik kah kota banyuwangi itu , salam kenal saya dari banyuwangi :)
Yg jadi mitos kepala watu ulo tuh yg bagian mananya ya?
BalasHapusAduhhhhhh jdi takut mw kesana nie.... Rencana mw kesana
BalasHapus